visitaaponce.com

Pilot Japan Airlines Tidak Menyadari Benturan dengan Pesawat Lain

Pilot Japan Airlines Tidak Menyadari Benturan dengan Pesawat Lain
Bangkai pesawat Japan Airlines yang terbakar di Bandara Haneda, Jepang, 2 Januari 2024.(AFP/Brooks)

PILOT pesawat Japan Airlines (JAL) yang terbakar di Bandara Haneda, Jepang, pada 2 Januari 2024 mengaku tak menyadari adanya benturan dengan pesawat lain yang kemudian diikuti dengan kobaran api.

"Ketiga pilot juga tidak dapat melihat api dari kokpit saat pertama kali muncul dan diberitahu oleh awak kabin,” kata juru bicara JAL kepada AFP, Kamis, (4/1).

Pesawat dengan 379 penumpang itu menabrak pesawat penjaga pantai setelah mendarat di Bandara Haneda Tokyo pada Selasa malam. Semua penumpang di pesawat tersebut berhasil selamat, sementara satu dari enam orang di pesawat kecil yang tertabrak tewas.

Para pilot mengatakan bahwa mereka tidak memiliki kontak visual dengan pesawat lain, meskipun salah satu dari mereka melihat sebuah objek tepat sebelum tabrakan.

Baca juga: Insiden JAL: Airbus A350 Pertama yang Hancur Total dalam Kecelakaan

"Setelah pesawat mendarat dan sekitar saat roda depan menyentuh atau akan menyentuh tanah, selama beberapa detik itu, mereka mengatakan bahwa mereka merasakan adanya benturan," kata juru bicara tersebut.

Kepala pramugari, salah satu dari sembilan kru di dalam pesawat, melaporkan ke kokpit bahwa pesawat terbakar. Mereka melapor dan meminta izin untuk membuka pintu darurat, demikian laporan penyiar NHK.

Video Amatir dan Proses Evakuasi

Dalam video amatir yang beredar, memang terlihat kabin pesawat dipenuhi dengan asap dan semakin panas, dengan bayi-bayi yang menangis dan orang-orang yang memohon agar pintu dibuka.

Dalam sebuah klip video, terdengar suara seorang anak muda berteriak: "Tolong keluarkan kami. Tolong. Tolong buka. Tolong buka saja. Oh, Tuhan.”

Baca juga: Pilot Japan Airlines Tidak Menyadari Kebakaran pada Awalnya

Terdapat delapan pintu keluar darurat, namun evakuasi dimulai dari dua pintu keluar di bagian depan pesawat karena parahnya kebakaran di bagian belakang pesawat.

Butuh waktu 18 menit untuk mengevakuasi seluruh penumpang, dengan pilot menjadi orang terakhir yang menginjakkan kaki di landasan pada pukul 18:05 waktu setempat.

Segera setelah itu, pesawat terbakar hebat dan puluhan mobil pemadam kebakaran berusaha memadamkan kobaran api. Proses pemadaman api memakan waktu hingga delapan jam.

"Sejujurnya, saya pikir kami tidak akan selamat," kata seorang wanita kepada penyiar NHK.

Pada akhirnya, hanya dua penumpang yang mengalami cedera fisik seperti memar atau anggota tubuh yang terkilir.

Para penyelidik dari Jepang, Prancis, Inggris, dan Kanada menyelidiki kecelakaan tersebut pada hari Kamis, dengan sisa-sisa hangus dari kedua pesawat masih mengotori salah satu dari empat landasan pacu Haneda.

Perekam penerbangan dan perekam suara dari pesawat penjaga pantai telah ditemukan. Begitu juga dengan perekam penerbangan dari pesawat jet penumpang Japan Airlines.

Kementerian transportasi telah merilis transkrip komunikasi pengawas penerbangan, yang menunjukkan bahwa mereka menyetujui pendaratan pesawat JAL.

Sementara pesawat penjaga pantai telah diinstruksikan untuk pergi ke sebuah tempat di dekat landasan pacu.

(AFP/Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat