Saat Palestina Dijajah, Blinken Bahas Normalisasi Israel dengan Saudi
![Saat Palestina Dijajah, Blinken Bahas Normalisasi Israel dengan Saudi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/9a7990c57ea85971433f0142d01c6d7b.jpg)
DIPLOMAT terkemuka Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan ada kepentingan yang jelas untuk menjalin hubungan dengan Israel setelah pembicaraan di Arab Saudi pada Senin (8/1). Ini kunjungan terbaru dalam tur untuk menenangkan kawasan yang terkobar oleh perang Israel-Hamas.
Blinken juga mengatakan semua pemimpin dalam turnya, yang membawanya ke enam negara sebelum menuju ke Israel, telah setuju untuk bekerja sama dengan AS untuk membantu pemulihan Gaza dan stabilitas jangka panjang. Dia berbicara setelah bertemu Putra Mahkota Mohammed bin Salman, penguasa de facto Saudi, di tenda mewah di luar Al Ula, kota oasis bersejarah.
"Kami sebenarnya membicarakan tentang (normalisasi Israel) di setiap kunjungan, termasuk tentu saja di sini di Arab Saudi," katanya kepada wartawan sebelum terbang ke Tel Aviv. "Dan saya dapat memberi tahu Anda hal ini, ada minat yang jelas di sini untuk mewujudkan hal itu."
Baca juga: Blinken Terus Yakinkan Pemimpin Arab
Upaya tentatif menuju potensi hubungan antara Saudi, rumah bagi dua situs paling suci umat Islam, dan Israel terhenti setelah perang Israel-Hamas berkobar lebih dari tiga bulan lalu. Perang tersebut dimulai dengan serangan Hamas yang belum pernah terjadi pada 7 Oktober terhadap Israel, yang mengakibatkan sekitar 1.140 kematian, sebagian besar dari mereka ialah warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Israel menanggapinya dengan pengeboman tanpa henti dan invasi darat yang menewaskan sedikitnya 22.835 orang. Kebanyakan dari mereka ialah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.
Arab Saudi tidak bergabung dengan segelintir negara Arab--termasuk tetangganya Uni Emirat Arab--dalam menandatangani Perjanjian Abraham yang ditengahi AS yang mengakui Israel pada 2020.
Keputusan sulit
Hanya dalam tiga hari, Blinken juga mengunjungi Turki, Yunani, Yordania, Qatar, dan UEA dalam tur regional keempatnya sejak konflik Israel-Hamas dimulai.
Baca juga: Saudi Eksekusi 170 Orang sepanjang 2023, Naik Dibanding Tahun Lalu
Dia mengatakan ada kesepakatan luas mengenai keamanan bagi Israel, kepemimpinan Palestina yang bersatu untuk Tepi Barat dan Gaza yang diduduki, dan akhirnya negara Palestina merdeka. "Saat ini tidak ada seorang pun yang saya ajak bicara berpikir bahwa semua ini akan mudah tetapi kami sepakat bekerja sama dan mengoordinasikan upaya kami untuk membantu stabilisasi dan pemulihan Gaza, untuk memetakan jalur politik ke depan bagi rakyat Palestina dan bekerja menuju perdamaian jangka panjang. dan keamanan dan stabilitas," kata Blinken.
"Saya juga menemukan bahwa. para pemimpin siap membuat komitmen yang diperlukan untuk membuat keputusan sulit guna mencapai semua tujuan ini."
Blinken juga membahas serangan Laut Merah oleh pejuang Houthi yang didukung Iran di Yaman, tetangga selatan Arab Saudi, yang telah mengganggu pengiriman di jalur maritim utama tersebut. Bersumpah solidaritas dengan Palestina, Houthi Yaman telah melancarkan lebih dari 100 serangan drone dan rudal terhadap sasaran di Israel dan jalur air, saluran antara Eropa dan Asia.
Baca juga: Iran Penjarakan dan Cambuk Penyanyi yang Kritik Aturan Jilbab
Amerika Serikat dan 11 sekutunya pekan lalu memperingatkan konsekuensi yang tidak ditentukan jika serangan terus berlanjut. Namun situasi menjadi tegang bagi Riyadh karena bertepatan dengan upayanya menyelesaikan perang yang berlangsung lama antara kelompok Houthi dan koalisi internasional yang dipimpin Saudi.
Juga di Saudi, Blinken mengadakan pertemuan dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell yang sedang berkunjung mengenai penghentian penyebaran perang Israel-Hamas, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Keputusan sulit
1,8 Juta Warga Palestina Mengungsi ke Gaza Tengah
Israel Akan Bangun 6.000 Rumah Baru di Tepi Barat
Warga Palestina yang Meninggal di Penjara Israel Karena Disiksa
Survei: Boikot Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel di Indonesia
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Malaysia Gabung Indonesia Jaga Perdamaian di Palestina
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah
Jubir Militer Israel: Tidak Mungkin Netanyahu Hancurkan Hamas
Kabinet Perang Israel Selesai, Siapa yang Tersisa?
Nasib Netanyahu dan Palestina Pascaperang
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap