visitaaponce.com

Saudi Eksekusi 170 Orang sepanjang 2023, Naik Dibanding Tahun Lalu

Saudi Eksekusi 170 Orang sepanjang 2023, Naik Dibanding Tahun Lalu
Masyarakat mengunjungi kawasan Masjid Rahmah, di Jeddah pada 20 Desember 2023.(AFP/Giuseppe Cacace.)

ARAB Saudi mengeksekusi 170 orang pada 2023, termasuk empat orang pada malam Tahun Baru, menurut penghitungan AFP berdasarkan pengumuman otoritas Saudi. Ini peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebanyak 147 narapidana dieksekusi pada 2022 di negara Teluk tersebut. Saudi secara rutin dikritik oleh aktivis hak asasi manusia yang mengutuk penggunaan hukuman mati secara berlebihan. Rekor 187 eksekusi terjadi di kerajaan tersebut pada 2019.

Keempat orang yang dieksekusi pada Minggu (31/12/2023) telah dihukum karena pembunuhan, lapor kantor berita resmi Saudi, mengutip pernyataan dari kementerian dalam negeri. Mereka termasuk dua orang di kota Tabuk di barat laut, satu di ibu kota Riyadh, dan satu lagi di Jazan di barat daya.

Baca juga: PBB Sesalkan Pelaksanaan Eksekusi Mati di Iran

Mereka yang dieksekusi sepanjang 2023 termasuk 33 orang yang dituduh melakukan kejahatan terkait terorisme dan dua tentara yang dihukum karena makar. Ada 38 eksekusi pada Desember, bulan paling mematikan.

Pada 2022, Arab Saudi mengeksekusi mati lebih banyak orang dibandingkan negara lain selain Tiongkok dan Iran, kata Amnesty International. Kerajaan ini, yang terkenal dengan pemenggalannya, menuai gelombang kecaman dari seluruh dunia ketika mengeksekusi 81 orang dalam satu hari pada Maret 2022.

Baca juga: Kritikus Saudi Dihukum Mati karena Postingan Media Sosial

Pihak berwenang menganggap eksekusi tersebut sesuai dengan hukum syariah, hukum Islam berdasarkan ajaran Al-Qur'an, dan perlu untuk menjaga ketertiban umum. 

Penguasa de facto Putra Mahkota Mohammed bin Salman berupaya mengubah eksportir minyak mentah terbesar di dunia menjadi pusat bisnis dan pariwisata.

Namun para aktivis mengatakan penerapan hukuman mati yang terus dilakukan oleh kerajaan merusak citra masyarakat yang lebih terbuka dan toleran yang merupakan inti dari agenda reformasi Visi 2030 Pangeran Mohammed. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat