10 Orang Tewas dalam Konflik Bersenjata Internal di Ekuador
![10 Orang Tewas dalam 'Konflik Bersenjata Internal' di Ekuador](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/8e0ac1b46630d4b602b3f9f6220faeaf.jpg)
PRESIDEN Ekuador memberikan perintah untuk "menetralisir" geng kriminal setelah para penembak membuka tembakan di sebuah studio TV. Para penjahat mengancam eksekusi acak pada hari kedua teror di negara yang dilanda kekerasan.
Paling sedikit 10 orang telah tewas dalam serangkaian serangan geng, saat negara itu terguncang oleh apa yang Presiden Daniel Noboa sebut sebagai "konflik bersenjata internal."
Dia memberikan perintah untuk "menetralisir" geng kriminal setelah para penjahat menyatakan perang menyusul melarikan diri dari penjara pada hari Minggu salah satu bos narkoba paling kuat di Ekuador.
Baca juga: Ekuador Menyatakan 'Konflik Bersenjata Internal' setelah Serangan di Siaran Langsung
Delapan orang tewas dan tiga terluka dalam serangan di kota pelabuhan Guayaquil, dan dua petugas "dibunuh dengan kejam oleh penjahat bersenjata" di kota terdekat Nobol, kata polisi pada Selasa malam.
Dahulu menjadi tempat aman yang damai diantara eksportir kokain terkemuka Kolombia dan Peru, Ekuador telah menyaksikan kekerasan meledak dalam beberapa tahun terakhir karena geng saingan dengan keterkaitan kartel Meksiko dan Kolombia bersaing untuk kontrol.
Baca juga: Kelompok Bersenjata Bajak Stasiun TV Ekuador
Setelah melarikan diri dari Jose Adolfo Macias, alias "Fito" - pemimpin geng terbesar Ekuador Los Choneros - Noboa pada hari Senin menyatakan keadaan darurat dan jam malam di seluruh negara.
Geng membalas dendam, menyandera polisi, meledakkan bom di beberapa kota, dan pada hari Selasa menyerbu studio TC television di Guayaquil dengan senjata dan bahan peledak.
Para penyerang bersenjata menembak selama siaran langsung TC ketika seorang perempuan terdengar merayu: "Jangan tembak, tolong jangan tembak."
Para penyerang memaksa kru yang ketakutan ke tanah dan seorang bisa terdengar berteriak ketika lampu studio padam tetapi siaran tetap berlanjut. Polisi masuk ke studio setelah sekitar 30 menit kekacauan. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Polres Batang Tangkap Belasan Gangster Pembunuh Anak Dibawah Umur
Polisi Buru Kelompok Gangster yang Meresahkan Warga di Semarang
53 Ribu Warga Haiti Tinggalkan Ibu Kota
Kondisi Memburuk di Haiti: Geng-Geng Menguasai, Negosiasi Pemerintahan Transisi Terhambat
Operasi Penegakan Hukum di Haiti Melawan Geng 'Barbecue'
Tak Mau Dievakuasi, Pemerintah Terus Pantau Kondisi Tujuh WNI di Haiti
Meksiko Gugat Ekuador ke Pengadilan Internasional atas Serbuan Kedutaan
2 Ribu Orang Ditahan Akibat Bentrok dengan Mafia Narkoba
Ekuador Kembali Kuasai Penjara setelah Pelepasan Sandera
40 Sandera Pejabat Penjara di Ekuador Dilepaskan
Guterres Kutuk Kekerasan di Ekuador
Presiden Ekuador Nyatakan Keadaan Perang Terhadap Kartel
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap