Guterres Kutuk Kekerasan di Ekuador
![Guterres Kutuk Kekerasan di Ekuador](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/1cfcc3e12f7c1e27c80d23eff9e066aa.jpg)
SEKRETARIS Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk keras tindakan kekerasan yang dilancarkan geng narkoba Ekuador. Dia meminta semua pihak untuk mewujudkan stabilitas keamanan.
“Sekretaris Jenderal sangat khawatir dengan situasi yang memburuk di negara ini serta dampaknya yang mengganggu kehidupan warga Ekuador,” kata Juru Bicara Guterres, Stephane Dujarric.
Menurut dia Guterres mengirimkan pesan solidaritas kepada rakyat Ekuador. Pihak berwenang Ekuador mengumumkan konflik bersenjata internal sehubungan dengan kerusuhan yang mengguncang negara itu sejak Adolfo Macias, pemimpin geng kriminal Los Choneros, melarikan diri dari penjara tempat ia menjalani hukuman 34 tahun.
Baca juga: Presiden Ekuador Nyatakan Keadaan Perang Terhadap Kartel
Presiden Ekuador Daniel Noboa telah berjanji untuk membalas kejahatan yang meningkat, termasuk pengendalian geng penjara, penculikan polisi dan pemboman.
Krisis ini mendorong Noboa mengumumkan keadaan darurat selama 60 hari pada Senin (8/1). Dujarric juga mengatakan bahwa Guterres berbicara melalui telepon dengan Perwakilan Tetap Ekuador untuk PBB Jose Javier De La Gasca Lopez Dominguez pada Rabu (11/1) pagi.
Baca juga: 10 Orang Tewas dalam 'Konflik Bersenjata Internal' di Ekuador
Noboa mengatakan negaranya sedang berperang dengan geng narkoba. Para pengedar barang haram itu menyandera lebih dari 130 sipir penjara, menyerbu stasiun TV yang menewaskan 10 orang, termasuk anggota polisi.
“Kami memerangi terorisme narkotika. Mereka menyebarkan gambar untuk menakut-nakuti masyarakat dan membuat presiden republik ini bertekuk lutut, dan hal itu tidak akan terjadi,” kata Noboa dalam wawancara radio, Rabu (10/1).
Dia bersimpati dengan keluarga rakyatnya yang telah tewas dan disandera mafia narkoba. Pihaknya mengaku tidak dapat mundur saat ini karena kondisinya memaksa untuk melawan para gengster.
Noboa telah menetapkan hampir dua lusin geng sebagai kelompok teroris dan memberi wewenang kepada militer untuk menetralisir keamanan. Sementara itu Kepala Komando Gabungan Angkatan Bersenjata Ekuador Laksamana Jaime Vela mengatakan gengster narkoba yang memiliki persenjataan telah menciptakan gelombang kekerasan untuk menakut-nakuti masyarakat.
“Mulai saat ini, setiap kelompok teroris yang diidentifikasi dalam keputusan (Noboa) tersebut telah menjadi sasaran militer,” katanya.
Noboa, yang terpilih pada Oktober dengan janji untuk menindak kejahatan dengan kekerasan, mengumumkan keadaan darurat selama dua bulan pada hari Senin malam, sebagai tanggapan terhadap kekerasan di penjara. Termasuk penyanderaan penjaga oleh narapidana dan melarikan diri dari Adolfo Macías alias Fito, pemimpin geng Los Choneros, akhir pekan lalu.
Pemerintah mengatakan kekerasan tersebut merupakan reaksi terhadap rencana Noboa untuk membangun dua penjara baru dengan keamanan tinggi bagi para pemimpin geng yang meniru desain yang digunakan oleh Presiden El Salvador Nayib Bukele. Dia telah membangun penjara terbesar di Amerika untuk menampung para pemimpin geng dan 70 ribu anggotanya.
Noboa mengatakan penjara yang direncanakan akan sama dengan yang dimiliki El Salvador. Pemindahan pemimpin geng ke penjara secara historis telah menyebabkan kekerasan, dengan ratusan tahanan terbunuh dalam beberapa tahun terakhir. (Anadolu/The Guardian/Z-3)
Terkini Lainnya
PBB: Mayoritas Penduduk Ingin Negara Tingkatkan Aksi Atasi Perubahan Iklim
Gen Z dari Seluruh Dunia akan Hadir di Simulasi Sidang PBB di Bali
Uni Eropa: Kelaparan di Gaza sebagai Senjata Buatan Manusia
PBB: Reaksi Balik terhadap Hak Perempuan Ancam Kemajuan
Retail Kesehatan Teken Prinsip Pemberdayaan Perempuan PBB
Turki Terus Dukung UNRWA di Palestina
22 Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Kantor Palang Merah Gaza
PBB Copot Afriansyah Noor dari Jabatan Sekjen, Ini Alasannya
PBB: Dunia Hanya Menyaksikan Kematian dan Kehancuran Gaza
PBB Tambahkan Militer Israel ke Dalam Daftar Pelanggar Hak Anak-Anak
Sekjen PBB Antonio Guterres Larangan Iklan Bahan Bakar Fosil Global
Antonio Guterres dan David Cameron Dukung Usulan Gencatan Senjata Biden untuk Gaza
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Gerakan Green Movement Sabuk Hijau Nusantara Tanam 10 Ribu Pohon di IKN
Gandeng Benihbaik, Bigo Live Gelar Kampanye Dukung Yayasan Kanker Indonesia
Bantu Penyandang Penyakit Langka Cornelia de Lange Syndrome dengan Solo Cycling
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap