Papua Nugini masih Mencekam, 15 Orang Tewas
![Papua Nugini masih Mencekam, 15 Orang Tewas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/8cd4f6c6a3d1c333555e04310bb024c8.jpg)
KERUSUHAN yang melanda Papua Nugini menewaskan 15 orang. Penjarahan dan pembakaran juga terjadi di sejumlah kota.
Perdana Menteri Papua Nugini James Marape meminta warganya tenang. Kekerasan ini muncul usai mogok massal dan aksi damai anggota kepolisian, militer dan pegawai negeri sipil yang kecewa karena pemotongan gaji.
"Diketahui delapan orang tewas dalam kerusuhan di ibu kota Port Moresby sementara tujuh lainnya tewas di Lae, utara negara itu," lapor media Australia, ABC, Kamis (11/1). Ribuan orang tumpah ruah di jalan-jalan Port Moresby. Banyak di antara mereka membawa barang-barang jarahan dengan latar belakang toko-toko hancur dan terbakar.
Marape mengatakan ketegangan di ibu kota telah mereda dan polisi tambahan dikerahkan untuk menjaga ketertiban. "Polisi tidak bekerja kemarin di kota dan orang-orang melakukan pelanggaran hukum, tidak semua orang, tetapi di beberapa bagian kota kami," katanya.
Baca juga: Kerusuhan Melanda Papua Nugini
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Port Moresby mengatakan polisi telah kembali bekerja. Namun kondisi keamanan negara itu masih belum kondusif. Beberapa warga Tiongkok mengalami luka ringan dan toko-toko milik Tiongkok menjadi sasaran vandalisme dan penjarahan.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan, komisi tinggi negaranya sedang memantau situasi di Papua Nugini. Canberra belum menerima permintaan bantuan apa pun dari Papua Nugini, yang secara rutin didukungnya dalam bidang kepolisian dan keamanan.
Baca juga: Israel Menyerang Gaza Selatan saat Blinken Menuju Mesir
"Kami terus mengimbau ketenangan di masa sulit ini. Kami belum menerima permintaan apa pun dari pemerintah PNG saat ini tetapi teman-teman kami di Papua Nugini, kami memiliki hubungan yang baik dengan mereka," ujar Albanese.
Polisi di negara kepulauan Pasifik ini telah berjuang melawan lonjakan kejahatan dengan kekerasan selama setahun terakhir. Marape mengatakan peningkatan keamanan akan membantu menarik investasi asing pada sumber daya emas dan tembaga.
Pemerintah menyebarkan pesan di media sosial yang menyangkal bahwa pajak baru telah dikenakan pada polisi. Marape berjanji memperbaiki kesalahan administratif yang menyebabkan kekurangan gaji.
Seorang pejabat mengatakan kepada radio lokal FM100 pada Rabu bahwa tanpa polisi, kota tersebut kehilangan kendali. (ABC/Z-2)
Terkini Lainnya
2 Kelompok Jemaat Gereja Tawuran di Cawang, Polisi Turun Tangan
Polresta Tangerang Buru Penyelenggara Konser Musik Yang Ricuh di Tangerang
Kerusuhan Kaledonia Baru: Macron Bergerak Setelah Kerusuhan Mematikan
Situasi di Haiti kian Kacau, Tiongkok Evakuasi 51 Warganya
2 Tewas dan 4 Luka akibat Kerusuhan Penjara di Ekuador
Dede Yusuf: Jangan Sampai Temuan TGIPF Hanya Berupa 'Paper Works' Saja
Heru Budi Minta Pelaku Penjarahan Rusunawa Marunda Ditangkap
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Minta Penegak Hukum Tangkap Pelaku Penjarahan di Rusunawa Marunda
Tentara Israel Rampok Uang dan Emas Warga Gaza Senilai Rp387 Miliar
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap