visitaaponce.com

Menteri Pendidikan Prancis Dikritik karena Memilih Sekolah Swasta

Menteri Pendidikan Prancis Dikritik karena Memilih Sekolah Swasta
Menteri Pendidikan Prancis, Amelie Oudea-Castera, mendapat kritik karena memilih menyekolahkan anak-anaknya di sekolah swasta.(AFP)

AMELIA Oudea-Castera, Menteri Pendidikan baru Prancis, mendapat tekanan terkait keputusannya menyekolahkan anak-anaknya di sekolah swasta. Kontroversi ini menjadi sorotan saat Presiden Emmanuel Macron berusaha untuk me-relaunch masa jabatannya yang kedua melalui reshuffle kabinet.

Para lawan mengajukan pertanyaan tentang alasan Oudea-Castera memilih sekolah swasta, menyatakan dia mengirim satu anaknya ke sekolah tersebut, karena absensi guru dan kekurangan staf di sekolah umum di pusat Paris. Perselisihan ini semakin memanas dan menjadi pribadi.

Oudea-Castera menjadi salah satu pemenang utama dalam reshuffle pekan lalu, mendapatkan portofolio pendidikan bersama dengan portofolio lama sebagai menteri olahraga. Sebagai kepala "super kementerian" baru, dia akan memimpin persiapan untuk Olimpiade 2024 di Paris serta menangani salah satu isu paling sensitif dalam politik Prancis.

Baca juga: George Clooney Sapa Walikota Prancis dengan Video Tahun Baru

Kontroversi dimulai ketika Oudea-Castera mengatakan kepada wartawan bahwa dia memilih sekolah swasta karena "beban jam mengajar tanpa pengganti yang serius" di sekolah umum anaknya, yang disebut Littre.

Laporan terbaru menyebutkan anak Oudea-Castera sebenarnya tidak terkena dampak kekurangan staf di sekolah umum, melainkan keluarga tersebut memilih sekolah swasta. Keputusan itu karena sekolah umum tidak akan memindahkan anak tersebut ke kelas yang lebih tinggi.

Baca Juga: Gabriel Attal Jadi PM Termuda Prancis, Nyatakan Dirinya Gay 

Oudea-Castera membantah tudingan tersebut dan menyatakan perlu menutup bab serangan pribadi ini. Serikat guru dan oposisi politik mengambil kesempatan ini untuk menyerang menteri baru.

Kepala serikat guru SNUipp-FSU, Guislaine David, menyatakan tindakan itu "kesalahan ganda" oleh menteri, merujuk pada karir tenisnya. Pihak berwenang menyebutkan menteri akan bertemu dengan perwakilan serikat guru untuk membahas isu ini.

Jika terbukti bahwa menteri berbohong, sejumlah pihak menuntut agar Oudea-Castera mundur dari jabatannya. Kontroversi ini menciptakan ketegangan di tengah upaya Macron untuk memberikan momentum baru pada pemerintahannya.

Sejak terpilih kembali pada 2022, Macron telah kehilangan mayoritas parlementernya, tetapi tetap berhasil mendorong reformasi yang tidak populer. Sementara itu, partai sayap kanan National Rally diprediksi akan mengalahkan partai Renaissance Macron dalam pemilihan Parlemen Eropa Juni ini. Marine Le Pen menulis bahwa pemerintahan Macron tidak melakukan apa-apa selama tujuh tahun untuk memperbaiki kondisi sekolah umum. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat