Keluarga Sebut Netanyahu Abaikan Pembebasan Sandera Hamas
![Keluarga Sebut Netanyahu Abaikan Pembebasan Sandera Hamas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/eb7565be9532b63a1daac48ae51af1f0.jpg)
KELUARGA tawanan Israel di Jalur Gaza, Palestina, mengatakan mereka telah kehilangan kepercayaan pada pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Pasalnya, tuntutan pembebasan sandera yang ditahan Hamas di Gaza diabaikan Netanyahu.
Bahkan, para sandera telah dibunuh secara terang-terangan oleh serdadu Israel di bawah kendali Netanyahu. Lembaga penyiaran publik Israel, KAN, mengutip keluarga-keluarga yang menekankan bahwa mereka akan melaksanakan inisiatif mereka sendiri.
Namun, mereka tidak merinci bentuknya. KAN mengutip salah satu keluarga sandera yang mengatakan, "Setiap penundaan dalam negosiasi akan membahayakan nyawa mereka (tawanan Israel di Gaza)," katanya.
Baca juga: Kemenlu Bantah Kabar Indonesia Seret Israel ke Mahkamah Internasional.
Sementara itu, KAN melaporkan bahwa puluhan keluarga pada Jumat (18/1) malam menuju ke rumah Netanyahu di Kaisarea di Israel utara, untuk menekannya agar membebaskan para tawanan.Mantan Kepala Badan Intelijen Israel (Mossad) Tamir Pardo turut menyerukan pemerintah mengambil langkah-langkah untuk membebaskan para tawanan.
Dia mengatakan kepada KAN bahwa mengakhiri perang melawan Gaza dengan terbunuhnya para tawanan berarti Israel kalah untuk pertama kali. Ia juga menekankan perlu memperbaiki pendekatan pemerintah yang menelantarkan warganya.
Hamas telah menahan 136 warga Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Sebanyak 25 di antara tawanan itu tewas oleh serangan Israel.
Baca juga: Israel Terus Bombardir Gaza di Tengah Silang Pendapat dengan AS
Kelompok perlawanan Palestina menuntut gencatan senjata di Gaza dan pembebasan tahanan Palestina dari penjara Israel sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Israel di tahanannya. Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas yang menurut Tel Aviv menewaskan 1.200 orang.
Setidaknya 24.762 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 62.108 orang terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina. Serangan Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sekitar 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur, menurut PBB. (Anadolu/Z-2)
Terkini Lainnya
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah
Jubir Militer Israel: Tidak Mungkin Netanyahu Hancurkan Hamas
Kabinet Perang Israel Selesai, Siapa yang Tersisa?
Nasib Netanyahu dan Palestina Pascaperang
1,8 Juta Warga Palestina Mengungsi ke Gaza Tengah
Israel Akan Bangun 6.000 Rumah Baru di Tepi Barat
Warga Palestina yang Meninggal di Penjara Israel Karena Disiksa
Survei: Boikot Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel di Indonesia
Penggemar Kecewa Aespa Jadi Bintang Iklan McDonald's
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap