Senjata Militer AS Diduga Diselundupkan ke Meksiko
![Senjata Militer AS Diduga Diselundupkan ke Meksiko](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/24aede4bbb605651718c74a52c29b3d4.jpg)
MEKSIKO mengumumkan senjata militer Amerika Serikat telah terdeteksi masuk ke negara Amerika Latin tersebut, dengan menyalahkan perdagangan senjata dari tetangganya di utara sebagai pendorong meningkatnya kekerasan yang terkait dengan kartel narkoba.
"Kementerian Pertahanan Meksiko telah memberi tahu pihak berwenang di Washington mengenai aliran senjata yang seharusnya hanya untuk penggunaan eksklusif tentara Amerika Serikat," kata Menteri Luar Negeri Alicia Barcena dalam konferensi pers.
"Diperlukan penyelidikan yang mendesak," tambahnya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Baca juga: Partai Republik Mulai Proses Impeachment Terhadap Kepala Imigrasi Biden
"Penyelundupan senjata ini menjadi salah satu topik pembahasan antara kedua negara di Washington pada hari Jumat selama kunjungan Barcena dan pejabat Meksiko lainnya," ungkapnya.
Meksiko telah lama menuding Amerika Serikat dan kelemahan hukum senjata sebagai penyebab aliran senjata ke kartelnya, yang sering kali didanai penjualan narkoba kepada konsumen AS. Pemerintah Meksiko bahkan telah mengajukan dua gugatan di pengadilan AS terhadap industri senjata.
Baca juga: Meksiko dan AS Sepakat Tetap Membuka Pintu Perlintasan Batas Atasi Lonjakan Migrasi
Duta Besar AS untuk Meksiko, Ken Salazar, mengatakan kepada wartawan pada Senin bahwa mengurangi aliran senjata dari Amerika Serikat ke Meksiko menjadi prioritas bagi Presiden Joe Biden. "Kami tahu bahwa 70% senjata yang menyebabkan kekerasan di Meksiko berasal dari Amerika Serikat," katanya.
Lebih dari setengah juta senjata diselundupkan ke Meksiko dari Amerika Serikat setiap tahunnya, menurut otoritas di negara Amerika Latin tersebut.
Meskipun Meksiko memiliki kendali ketat atas penjualan senjata, membuatnya hampir tidak mungkin untuk diperoleh secara legal, kekerasan yang terkait dengan narkoba yang melibatkan senjata tetap merajalela.
Sejak tahun 2006, ketika pemerintah Meksiko mendeploy militer untuk melawan perdagangan narkoba, telah terjadi lebih dari 420.000 pembunuhan, sebagian besar di antaranya dituduh kepada geng kriminal. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Naik Ikuti Bursa Asia Menguat
Rupiah Menguat Seiring Pasar Tunggu Data NFP AS
Vonis Trump Terkait Kasus Uang Tutup Mulut Ditunda September
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
IHSG Ditutup Melemah di tengah Bursa Asia Menguat
Rupiah Merosot saat Pasar Tunggu Rilis Data Tenaga Kerja AS
Siapa Claudia Sheinbaum dan Bagaimana Dia Menciptakan Sejarah di Meksiko
Terima Kunjungan Delegasi Amerika Latin dan Karibia, Pj Gubernur Jateng Dorong Peningkatan Ekspor dan Investasi
Pemimpin Amerika Latin Akan Gelar Konferensi Terkait Serangan Kedutaan Ekuador
Runtuhnya Jembatan Baltimore Menguak Kisah Kelam Para Imigran
Presiden Kolombia Gustavo Petro Didesak Mundur
‘Until August’ Novel Terakhir Gabriel Garcia Marquez Akhirnya Dirilis
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap