Kardinal Kanada, Penasihat Terdekat Paus, Bantah Tuduhan Pelecehan Seksual
![Kardinal Kanada, Penasihat Terdekat Paus, Bantah Tuduhan Pelecehan Seksual](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/8c8d13b912bf3cd5ac2a8475eb056bc2.jpg)
KARDINAL Kanada yang dituduh melakukan pelecehan seksual membantah pernah melakukan perilaku yang tidak pantas, khususnya terhadap seorang gadis remaja pada 1980-an. Kardinal Gerald Lacroix, Uskup Agung Quebec berusia 66 tahun, dihadapkan pada tuduhan pelecehan seksual yang berasal dari tahun 1987 dan 1988, ketika korban berusia 17 tahun, sebagai bagian dari tuntutan kelompok terhadap lebih dari 100 imam dalam keuskupan tersebut.
Lacroix telah menjadi Uskup Agung Quebec sejak 2011 dan menjadi kardinal sejak 2014. Tahun lalu, ia menjadi bagian dari Dewan Penasihat Kardinal Paus Francis yang berkumpul secara rutin di Vatikan.
"Saya tidak pernah, sepanjang pengetahuan saya, berperilaku tidak pantas terhadap siapa pun, baik anak-anak maupun orang dewasa," ujar Lacroix dalam video yang diambil di kantornya. Ia mengaku sangat terpukul atas kerusakan yang ditimbulkan oleh tuduhan yang tidak berdasar.
Baca juga : Kardinal Kanada Bantah Tuduhan Pelecehan Seksual dan Menangguhkan Tugasnya
Ini merupakan pidato publik pertamanya sejak tuduhan itu dilontarkan pekan lalu. Pada Jumat, keuskupan setempat mengumumkan Lacroix akan menghentikan tugasnya sementara waktu. Pada Selasa, Lacroix mengklarifikasi ini bukanlah pengunduran diri melainkan istirahat sementara yang diambilnya hanya "untuk memungkinkan kami mengevaluasi langkah-langkah berikutnya."
Tuntutan hukum ini merupakan penyempurnaan dari kasus yang pertama kali diajukan tahun 2022. Ini mencakup kesaksian dari 147 orang yang mengklaim telah menjadi korban pelecehan seksual oleh lebih dari 100 imam dalam keuskupan tersebut, beberapa di antaranya merupakan tokoh gereja tinggi.
Lacroix menyatakan keuskupan tersebut tetap mendukung korban pelecehan seksual dan bertekad untuk memastikan bahwa mereka menerima kompensasi keuangan. Paus Francis telah menjadikan pemberantasan pelecehan seksual di Gereja Katolik sebagai salah satu misi utama kepausannya dan menegaskan kebijakan "nol toleransi" setelah beberapa skandal besar.
Baca juga : Kardinal Katolik Didakwa Pelecehan Seksual di Kanada
Walaupun klerus dan staf diwajibkan untuk melaporkan pelecehan di keuskupan mereka, apa pun yang diungkapkan dalam pengakuan dosa dianggap sebagai rahasia. Aktivis hak korban menuntut pertanggungjawaban yang lebih baik. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Paris Hilton Mengaku Dicekok Obat-obatan dan Dilecehkan
Empat Mahasiswa Unhas Laporkan Dugaan Pelecehan Seksual di Kampus
Shania Twain Ungkap Kebenaran Tragis di Balik Salah Satu Lagu Populernya
Waspada terhadap Modus Kenalan dan Iming-Iming Uang
Cabuli 6 Bocah, 2 Kuli Bangunan Diancam Penjara 15 Tahun
KPAI Desak Polisi Temukan Peretas Akun Medsos Dalang Kasus Ibu Lecehkan Anak di Tangsel dan Bekasi
Remaja Putus Sekolah Ganggu Bonus Demografi
Judi Online Mengancam Kualitas Bonus Demografi
Remaja Berisiko Terkena Osteoporosis, Apa Penyebabnya?
Siswi SMA dan Tiga Remaja Putri Promosikan Judi Online
Polisi Sasar Pelajar SMA Berantas Judi Online di Bogor
25 Rekomendasi Film Indonesia Romantis dari Tahun Lama hingga Terbaru
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap