visitaaponce.com

Rio Karnaval, bukan Sekadar Pesta Biasa

Rio Karnaval, bukan Sekadar Pesta Biasa
Para penari Samba berlatih menjelang perhelatan Karnaval Rio(Daniel Ramalho / AFP)

Pedro Gaspar mengaku lelah namun tetap bersemangat. Lelah karena ia harus latihan intens selama berbulan-bulan. Bersemangat karena karnaval legendaris di Rio de Janeiro, Brasil, akan segera digelar pada Minggu (11/2)

“Ketegangan sebelum karnaval dirasakan setiap penari di sekolah samba,' kata Gaspar, seorang penari Samba, anggota Unidos de Vila Isabel, salah satu dari 12 sekolah yang akan berpartisipasi dalam Rio Karnaval, sebuah karnaval terbesar dan terkenal di dunia.

"Karnaval telah tiba" adalah salah satu ungkapan favorit warga Ri,. Kota pantai yang ikonik ini menjadi tempat pesta jalanan yang sepanjang tahun ini menarik banyak  untuk bersuka ria dengan kostum unik dan bir.

Baca juga : Indonesia Kita Boyong “Musuh Bebuyutan” ke Yogyakarta

Namun puncak pestanya adalah penampilan mewah sekolah samba di "Sambadrome" kota itu, tempat parade yang diikuti 70 ribu orang yang dirancang oleh arsitek modern Oscar Niemeyer, untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-40 tahun ini.

Samba, genre musik Afro-Brasil yang memeriahkan perayaan ini, sudah berusia satu abad, namun tetap bertahan hingga hari ini.

Dengan kendaraan hias, tetabuhan alat musik yang menggelegar, dan penari cantik dengan pakaian unik, setiap sekolah samba akan bersaing untuk mendapatkan gelar juara karnaval yang didambakan.

Baca juga : Festival API FSRD Untar 2023 Dorong Lahirnya Agen Perubahan

Ruang Sosial

Namun, selain gemerlapnya, karnaval ini juga berkaitan dengan persoalan politik dan sosial. Parade tahun ini, misalnya,  banyak yang dikatkan untuk memberikan penghormatan kepada para pahlawan yang kurang dikenal dalam sejarah kulit hitam atau merayakan akar Afrika dan masyarakat adat Brasil.

Salah satu sekolah Samba terkenal, Salgueiro, akan mengangkat tema masyarakat Pribumi Yanomami, yang menderita darurat kemanusiaan karena penambangan emas ilegal di hutan hujan Amazon.

Baca juga : Festival Dongeng Internasional Indonesia 2023 Rayakan Perjalanan Cerita Budaya

Penderitaan mereka  kian parah saat Brasl diperintah mantan presiden sayap kanan Jair Bolsonaro. Kini penggantinya, politikus veteran sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva, telah berjuang untuk memulihkan kondisi mereka.

“Parade sekolah samba terus menjadi tempat bagi Brasil untuk melakukan refleksi diri,” kata antropolog Mauro Cordeiro. "Karnaval Rio adalah ruang di mana kita berbicara tentang isu-isu fundamental politik dan sosial di Brasil," imbuhnya.

Karnaval yang diproyeksikan menghasilkan pendapatan lebih dari US$1 miliar tahun ini, menghadapi banyak masalah yang sama seperti yang dihadapi Brasil pada umumnya, terutama kriminalitas. Pihak berwenang berjanji akan mengerahkan ribuan polisi selama event itu berlangsung.

Baca juga : Hadirkan Keberagaman Budaya, M Festival 2023 Siap Digelar di Bali

Selain kriminalitas, Brasil kini juga sedang menghadapi wabah demam berdarah yang telah menewaskan sekitar 50 orang. Pemerintah Kota Rio mengumumkan keadaan darurat kesehatan masyarakat pada Senin lalu, dan pihak penyelenggara berencana untuk mendistribusikan obat nyamuk d tempat acara. (AFP/M-3)

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat