visitaaponce.com

28 Ekstremis Israel Dilarang Masuk Prancis karena Kejahatan HAM di Tepi Barat

28 Ekstremis Israel Dilarang Masuk Prancis karena Kejahatan HAM di Tepi Barat
Ilustrasi(AFP/ALBERTO PIZZOLI)

PRANCIS menjatuhkan sanksi terhadap 28 pemukim ekstremis Israel yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga sipil Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

"Ke-28 orang tersebut kini dilarang memasuki wilayah Prancis," kata Kementerian Luar Negeri.

Dikatakan bahwa mereka dengan tegas mengutuk kekerasan yang tidak dapat diterima yang dilakukan oleh pemukim terhadap penduduk Palestina yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Baca juga : Prancis Setop Dana Pengungsi Palestina, Ikuti Amerika dan Inggris

“Merupakan tanggung jawab pemerintah Israel untuk mengakhirinya dan mengadili mereka yang melakukannya,” tambahnya.

"Prancis juga akan meminta sanksi di tingkat Eropa," katanya.

Prancis ikuti jejak Inggris dan AS

SIkap Prancis ini muncul setelah Inggris pada hari Senin (12/2) mengatakan pihaknya memberikan sanksi kepada empat pemukim ekstremis Israel yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Baca juga : Emir Qatar Kritik Pendukung Israel karena Benarkan Pembunuhan Massal di Gaza

Sebelumnya, Amerika Serikat telah mengumumkan tindakan hukuman terhadap salah satu dari mereka, serta tiga lainnya, pada tanggal 1 Februari atas apa yang mereka sebut sebagai kekerasan yang tidak dapat ditoleransi.

Sekitar 490.000 pemukim tinggal di antara sekitar tiga juta warga Palestina di Tepi Barat, di pemukiman yang dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional.

“Kolonisasi adalah ilegal menurut hukum internasional dan harus dihentikan”, tambah Kementerian Luar Negeri Prancis.

Baca juga : Amerika Serikat Kecam Perluasan Permukiman Yahudi di Tepi Barat

Sejak 7 Oktober, pasukan dan pemukim Israel telah membunuh sedikitnya 390 warga Palestina di Tepi Barat, menurut kementerian kesehatan Palestina di Ramallah.

Perang Gaza terbaru dimulai setelah kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 7 Oktober yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Militan juga menyandera sekitar 250 orang, sekitar 130 di antaranya masih berada di Gaza, menurut data Israel. Israel mengatakan 29 tawanan lainnya diperkirakan tewas.

Baca juga : Pengadilan Belanda Embargo F-35 untuk Israel

Pengeboman dan serangan darat Israel yang tiada henti di Gaza telah menewaskan sedikitnya 28.473 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah Palestina. (AFP/Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat