visitaaponce.com

Amerika Serikat Kecam Perluasan Permukiman Yahudi di Tepi Barat

Amerika Serikat Kecam Perluasan Permukiman Yahudi di Tepi Barat
Asael, pos terdepan Israel yang terletak di selatan Tepi Barat yang diduduki, pada 13 Februari 2023.(AFP/Hazem Bader.)

AMERIKA Serikat (AS) menentang otorisasi Israel atas perluasan permukiman Yahudi di Tepi Barat. Tindakan Israel hanya memperburuk situasi dan mencegah munculnya perdamaian dengan Palestina.

"Kami sangat menentang tindakan sepihak seperti itu yang memperburuk ketegangan dan merusak prospek solusi dua negara yang dinegosiasikan," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Ia mengulangi seruan kepada semua pihak untuk menghindari tindakan yang dapat semakin meningkatkan ketegangan antara Israel dan Palestina.

Pada Minggu (12/2), pemerintah Israel melegalkan sembilan pos terdepan permukiman dan membangun rumah baru di dalam area tersebut. Hal ini terjadi usai kekerasan selama berbulan-bulan membara di Tepi Barat.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price mengatakan Blinken telah membuat penentangannya terhadap legalisasi pos-pos pemukim jelas selama kunjungan ke Israel dan Tepi Barat yang berakhir pada 31 Januari.

Namun, Price tidak mengungkapkan langkah lanjutan AS usai tindakan terbaru dari Israel tersebut. "Israel tentu saja akan membuat keputusan kedaulatannya sendiri. Kami telah membuat pendapat kami, pendapat kami yang sangat kuat tentang hal ini dengan sangat jelas," seru Price.

Pejabat AS, kata Price, melakukan diskusi intensif dengan Israel, Palestina, dan negara-negara lain di kawasan itu. Selain itu, upaya AS untuk mengurangi ketegangan akan terus berlanjut.

Seorang pejabat senior Israel, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan Israel tidak terkejut dengan tanggapan AS. Pasalnya, kedua belah pihak tidak sepakat mengenai masalah ini selama beberapa dekade. "Ketidaksepakatan ini tidak merugikan dan tidak akan merugikan aliansi yang kuat antara Israel dan Amerika Serikat," pungkas pejabat itu. (AFP/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat