Usai Jalur Gaza, Israel Semai Duka di Tepi Barat
![Usai Jalur Gaza, Israel Semai Duka di Tepi Barat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/f15910099af6b3586c9dd4528680e9e9.jpg)
PENJAJAH Israel terus-menerus menguras darah dan air mata warga Palestina. Pasukan 'Negeri Zionis' itu membunuh tanpa pandang bulu penduduk di wilayah tersisa, Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Sejak 7 Oktober, Israel telah menewaskan lebih 36 ribu orang di Jalur Gaza dengan dalih membalas serangan kelompok pembebasan Hamas. Dalih menjaga keamanan digunakan Israel untuk melancarkan aksi serupa di Tepi Barat.
Pada Minggu (21/4), sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam operasi militer Israel di Tepi Barat. 'Negeri Zionis' itu turut menghancurkan pemukiman pemilik tanah itu dengan buldoser dan roket.
Baca juga : Uni Eropa Hukum Pemukim Israel, Negeri Zionis tidak Terima
Pasukan Israel rutin melakukan penggerebekan di kota-kota besar dan kecil di Tepi Barat yang diduduki dan kekerasan meningkat sejak perang di Jalur Gaza pecah, tahun lalu. Tentara Israel mengatakan mereka telah membunuh sepuluh militan dalam serangan kontraterorisme selama tiga hari di Nur Shams.
Niaz Zandeq, 40, mengatakan putranya Jehad ditembak mati oleh tentara Israel pada ulang tahunnya yang ke-15. Para tetangganya mengatakan tentara menyuruh Jehad meninggalkan rumah pamannya lalu menembaknya saat dia keluar dari pintu depan dengan tangan terangkat.
Mereka menunjukkan kepada AFP gambar tubuhnya di jalan dengan luka tembak di dahi.
Baca juga : Terus Merampas Wilayah Palestina, Israel Dituding Lakukan Kejahatan Perang
“Saat dia keluar, mereka melepaskan tembakan dan langsung mengenai kepalanya. Dia tidak bersenjata,” kata Zandeq sambil menangis.
Tentara Israel belum menanggapi tuduhan warga. Jehad bukan satu-satunya anak muda yang tewas.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Qais Fathi Nasrallah, yang berusia 16 tahun, dibunuh pasukan Israel di dekat kamp pengungsi Tulkarem.
Baca juga : Jerman Kembali Tolak Pemukim Israel di Wilayah Palestina
Ayahnya, seorang paramedis, sedang bertugas di rumah sakit ketika staf membawa jenazah putranya, menurut Bulan Sabit Merah Palestina. Termasuk Nasrallah, organisasi tersebut mengatakan jumlah korban tewas di Tulkarem dan Nur Shams mencapai 14 orang.
Tentara Israel mengatakan telah melakukan delapan penangkapan dan menyita senjata di sekitar Nur Shams, dan delapan tentara serta seorang petugas polisi terluka.
Ibrahim Ghanim, seorang mahasiswa hukum berusia 20 tahun, mengatakan siapa pun yang melawan di kamp disebut teroris.
Baca juga : Rusia: Pendirian Negara Israel Buat Palestina tidak Pernah Damai
“Tentara Israel telah membunuh begitu banyak orang di sini selama bertahun-tahun sehingga saya tidak dapat menghitungnya lagi,” katanya.
Ketika beberapa warga mulai membersihkan puing-puing dan memperbaiki rumah mereka yang hancur, sebagian lainnya masih shock.
Hamde Abdallah Sarhan, 85, mengatakan dia masih terguncang setelah tentara masuk ke rumahnya dan menembak ke dinding, mencoba membuka posisi menembak sementara dia terbaring ketakutan di tanah.
Sarhan menderita penyakit paru-paru dan menggunakan mesin untuk membantunya bernapas. Dia mengatakan tentara merusak mesin ketika mereka menerobos masuk dan dia kesulitan mencari udara sampai kerabatnya menemukan tangki oksigen darurat.
"Saya sangat takut. Kekerasan ini lebih besar dari yang pernah saya lihat," katanya.
Misk Al-Shaikh, yang berusia 9 tahun, berada di lantai atas rumahnya ketika buldoser Israel merobohkan bagian depan gedung pada Kamis (18/40 malam.
"Saya takut. Aku ingin memeluk ayahku," ujarnya.
“Operasi tentara Israel menargetkan warga sipil. Mereka mengubah Nur Shams menjadi Gaza kecil,” kata ayahnya, Mostafa.
Israel telah menduduki Tepi Barat sejak 1967 dan lebih dari 480 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel atau pemukim di sana sejak dimulainya perang di Jalur Gaza pada 7 Oktober, menurut para pejabat Palestina. (AFP/Z-1)
Terkini Lainnya
6 Warga Palestina Tewas dalam Serangan di Rafah dan Shujayea
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
Hamas Sebut Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel Buntu di Tengah Aksi Unjuk Rasa di Tel Aviv
Rugi Akibat Boikot, MAP Group tidak Gegabah Tutup Gerai Starbucks
PBB Kecam Tentara Israel yang Lepaskan Anjing ke Tahanan Palestina
Puluhan Pasien Tinggalkan Gaza untuk Mendapat Perawatan Medis
60 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Jalur Gaza
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
Warga Gaza Butuh Lebih dari Sekadar Makanan
Mahkamah Agung Israel Putuskan Siswa Seminari Ultra-Ortodoks Wajib Direkrut Militer
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap