Joe Biden Desak Benjamin Netanyahu Batalkan Rencana Pembantaian di Rafah
![Joe Biden Desak Benjamin Netanyahu Batalkan Rencana Pembantaian di Rafah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/c0dd19f97266a4f070520f08503ae5f5.jpg)
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar Israel membatalkan operasi darat di kota Rafah, Jalur Gaza. Tanpa menjaga keamanan warga sipil, rencana itu dapat menambah kelam sejarah pembantaian Israel di Gaza.
"Presiden (Biden) menegaskan kembali pandangannya bahwa operasi militer tidak boleh dilakukan tanpa rencana yang kredibel dan dapat dilaksanakan untuk menjamin keselamatan dan dukungan bagi warga sipil di Rafah," demikian isi pernyataan Gedung Putih mengenai seruan Biden yang dilakukannya melalui sambung telepon kepada Netanyahu.
Sebelumnya Biden juga mengatakan operasi militer Israel di Jalur Gaza oleh Israel sangat berlebihan. Dia mengaku sangat prihatin atas meningkatnya jumlah korban warga sipil di wilayah kantong Palestina tersebut.
Baca juga : Biden Minta Netanyahu Siapkan Rencana Memastikan Keselamatan Penduduk Gaza
Selain itu beberapa diplomat AS dan negara-negara Arab tengah bekerja sama membuat rencana komprehensif untuk perdamaian jangka panjang antara Israel dan Palestina. Rencana tersebut mencakup batas waktu yang pasti untuk pembentukan negara Palestina.
Pada saat yang sama, pasukan Israel menyerbu rumah sakit utama di Gaza selatan pada Kamis (15/2), beberapa jam setelah tembakan Israel menewaskan seorang pasien dan melukai enam lainnya di dalam kompleks tersebut.
Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan sedikitnya 28.663 orang telah tewas dan 68.395 orang terluka dalam serangan Israel di wilayah kantong tersebut sejak 7 Oktober, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Baca juga : Janji Manis Benjamin Netanyahu Jelang Invasi Darat Israel di Rafah
Para pejabat Israel mengatakan sekitar 1.140 orang tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan. Para pejuang militan menyandera sekitar 250 orang selama serangan itu dan 132 orang masih berada di Gaza, menurut data Israel. (AFP/France24/Z-3)
Terkini Lainnya
Joe Biden Bertemu Keluarga di Camp David untuk Bahas Masa Depan
Survei Terbaru Khawatir Kelayakan Mental Joe Biden untuk Menjabat sebagai Presiden
Joe Biden Dilengserkan Usianya
New York Times Sebut Joe Biden Perlu Mundur dari Pemilu AS 2024
Tim Trump Klaim Kemenangan dalam Debat Pertama Lawan Biden
Pejabat Partai Demokrat Kecewa dengan Penampilan Biden di Debat Capres AS
Benjamin Netanyahu: Fase Intens Perang dengan Hamas Akan Segera Berakhir
PM Israel Benjamin Netanyahu Ungkap Penundaan Pasokan Senjata dari AS
Ribuan Pendemo Israel Menuntut Pemilu dan Pembebasan Sandera
Borrell Kecam Pembangkangan Israel Perluas Kiriman Bantuan ke Gaza
Netanyahu Tuding Joe Biden Tunda Pengiriman Senjata ke Israel
Gedung Putih Balas Kritik Benjamin Netanyahu Terkait Penundaan Pengiriman Senjata ke Israel
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap