visitaaponce.com

Janji Manis Benjamin Netanyahu Jelang Invasi Darat Israel di Rafah

Janji Manis Benjamin Netanyahu Jelang Invasi Darat Israel di Rafah
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.(Dok. AFP)

PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan militernya akan memberikan jalan yang aman bagi penduduk sipil melarikan diri dari Rafah. Itu menjelang serangan darat Israel ke tempat pengungsian terakhir di Jalur Gaza tersebut.

"Kami akan melakukannya sembari memberikan jalan yang aman bagi penduduk sipil sehingga mereka dapat pergi,” katanya, Minggu, (11/2).

Meskipun ada kekhawatiran internasional mengenai potensi pembantaian di kota yang dipenuhi lebih dari satu juta pengungsi Palestina itu, Netanyahu mengatakan serangan tersebut adalah kunci untuk menghancurkan Hamas.

Baca juga : Hamas Ingatkan Serbuan Israel di Rafah Berakibat Puluhan Ribu Tewas

"Kemenangan sudah dalam jangkauan. Kami akan melakukannya. Kami akan mendapatkan sisa batalion teroris Hamas dan Rafah yang merupakan benteng terakhir, tapi kami akan melakukannya," paparnya.

Dia menyebutkan wilayah utara Rafah yang telah dibersihkan dapat digunakan sebagai zona aman bagi warga sipil. Penguasa Hamas di Gaza telah memperingatkan kemungkinan terjadinya puluhan ribu korban di Rafah jika invasi itu dilancarkan.

Sementara Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borell bergabung dengan suara-suara internasional lainnya dengan mengatakan bahwa serangan di sana akan menyebabkan bencana kemanusiaan yang lebih besar.

Baca juga : Dulu Dukung Habis-habisan, Sekarang Biden Sebut Balasan Israel pada Gaza Keterlaluan

Pendukung utama Israel, Amerika Serikat (AS), mengatakan pihaknya tidak mendukung serangan darat di Rafah. Washington memperingatkan bahwa, jika tidak direncanakan dengan baik, operasi semacam itu berisiko menimbulkan bencana.

Presiden AS Joe Biden mengeluarkan kritik terkuatnya terhadap Israel. Dia menggambarkan pembalasan Israel atas serangan Hamas pada 7 Oktober sebagai tindakan yang berlebihan.

Perang di Gaza dipicu oleh serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh kelompok Islam Palestina Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang.

Baca juga : Netanyahu Tolak Gencatan Senjata 135 Hari di Gaza, Malah Perluas Agresi ke Rafah

Bersumpah untuk melenyapkan Hamas, Israel melancarkan serangan militer besar-besaran di Gaza yang menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut telah menewaskan sedikitnya 28.064 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Terhadap kritikus yang mengatakan serangan terhadap Rafah sudah melewati garis merah, Netanyahu menjawab: "Mereka yang mengatakan bahwa kita tidak boleh memasuki Rafah dalam keadaan apapun pada dasarnya menilainya akan kalah perang. Tapi pertahankan Hamas di sana."

(AFP/Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat