visitaaponce.com

Kunjungan Macron Dibayangi Bentrokan Petani dan Polisi

Kunjungan Macron Dibayangi Bentrokan Petani dan Polisi
Presiden Prancis Emmanuel Macron menghabiskan sehari di Salon de l'Agriculture sambil menghadapi demonstrasi petani. (AFP)

PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron menghabiskan sepanjang hari di pameran pertanian tahunan atau Salon de l'Agriculture pada Sabtu (25/2). Pada saat yang sama demontrasi para petani bentrok dengan polisi.

Polisi antihuru-hara menjaga jarak aman mencegah demontrasi mengganggu kunjungan Macron tersebut. Dia sempat memeriksa produk turunan hewan ternak, mencicipi madu dari Normandia dan keju dari Pegunungan Alpen, dan berjabat tangan dengan peserta pameran.

Namun saat ia memasuki area peternakan ratusan pengunjuk rasa mendobrak gerbang tempat pameran itu digelar dan bentrok dengan polisi. Dalam kekacauan yang terjadi, pameran tersebut berulang kali ditutup dan kemudian dibuka kembali untuk umum.

Baca juga : Ribuan Petani Kepung Paris dengan Truk dan Traktor

"Polisi menangkap enam orang dan delapan petugas terluka dalam kekerasan tersebut," kata Kepala pasukan Paris Laurent Nunez.

Dalam insiden terpisah, para petani menuangkan kotoran ke pabrik susu raksasa Lactalis. “Siapa sangka pagi ini bahwa 12 jam kemudian kami masih akan bekerja dan maju. Sungguh menggelikan jika sejumlah kecil petani menyebarkan kekerasan di pasar mereka sendiri,” kata Macron.

Meskipun presiden Prancis itu sering dicemooh pada pameran tahunan tersebut, bentrokan kali ini menjadi yang pertama. Para pemimpin petani telah memperingatkan Macron bahwa kunjungannya ke Salon de l'Agriculture yang merupakan acara penting dalam kalender kepresidenan itu tidak akan berjalan lancar jika tidak memenuhi tuntutan mereka.

Baca juga : Macron Usulkan Sanksi bagi Orangtua Pelaku Kerusuhan

Dia memulai agenda di pameran tersebut dengan pertemuan dua jam dengan para pemimpin dari tiga serikat petani utama, FNSEA, Jeunes Agriculteurs dan Coordinate Rurale.

Sambil berdiri di depan meja plastik, jaket dan lengan bajunya digulung, Macron mendengarkan keluhan mengenai harga, birokrasi, dan bantuan negara.

Ini merupakan kemunduran dari debat nasional besar yang awalnya dia rencanakan sebelum dibatalkan setelah adanya perselisihan mengenai siapa yang dapat diundang.

Baca juga : Polisi Prancis Tangkapi Kelompok Penolak UU Pensiun dan Tuai Kecaman 

“Saya selalu lebih memilih dialog daripada konfrontasi. Saya beritahu Anda pekerjaan sedang dilakukan di lapangan, kami sedang dalam proses menyederhanakan berbagai hal,” jelasnya.

Macron menekankan, pemerintahannya telah membuat 62 komitmen untuk memenuhi permintaan petani, termasuk janji harga minimum untuk beberapa komoditas pertanian.

Para petani yang memprotes tidak terkesan. “Apakah kamu mendengarnya? Dia tidak membiarkan kita berbicara, dia merendahkan kita. Kami ingin dia pergi,” kata petani Eric Labarre, anggota FNSEA, kepada AFP.

Pemimpin FNSEA Arnaud Rousseau lebih berdamai. “Ada sejumlah kemajuan yang kami senangi,” katanya.

Macron mengatakan dia akan bertemu lagi dengan para petani dalam tiga minggu, setelah pameran tersebut ditutup pada 3 Maret. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat