visitaaponce.com

Biden Klaim Israel akan Hentikan Serangan Selama Ramadan

Biden Klaim Israel akan Hentikan Serangan Selama Ramadan
Israel harus hentikan serangan selama bulan suci Ramadhan(AFP)

ISRAEL bersedia menghentikan perangnya terhadap kelompok pejuang Palestina Hamas di Jalur Gaza selama bulan suci Ramadan. Syaratnya jika kesepakatan membebaskan beberapa sandera telah tercapai dengan Hamas.

Hal itu diungkap Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam komentar yang dirilis Gedung Putih pada Selasa (27/2). Belum ada reaksi Israel terhadap komentar Biden mengenai kerangka kesepakatan yang ditengahi oleh AS, Mesir dan Qatar itu.

Hamas disebut akan membebaskan beberapa dari puluhan sandera yang masih ditahan di Gaza dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina dan enam sandera. Kesepakatan ini juga meliputi gencatan senjata selama enam pekan.

Baca juga : Jelang Ramadan, Ketegangan Terkait Masjid Al Aqsa Meningkat

Selama gencatan senjata sementara ini, negosiasi akan dilanjutkan mengenai pembebasan sandera tersisa dan tambahan tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Awal Ramadan, yang jatuh sekitar 10 Maret, dipandang sebagai batas waktu tak resmi untuk kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Ketegangan Israel-Palestina telah berkobar intens di masa lalu selama bulan Ramadan.

Biden mengatakan pada Senin kemarin bahwa dirinya berharap kesepakatan gencatan senjata dapat berlaku pekan depan. "Ramadan sudah dekat dan sudah ada kesepakatan dari pihak Israel bahwa mereka juga tidak akan melakukan aktivitas selama Ramadan demi memberi kami waktu untuk mengeluarkan semua sandera," kata Biden dalam acara bertajuk Late Night With Seth Meyer di kantor berita NBC.

Baca juga : Israel Batasi Akses ke Masjid Al-Aqsa Selama Ramadhan, Hamas Serukan Perlawanan

Di waktu bersamaan, Biden tidak menyerukan diakhirinya perang di Gaza, yang dipicu serangan kilat Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023. Saat itu, serangan Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang dan sekitar 250 lainnya disandera.

Biden, yang telah menunjukkan dukungan kuat kepada Israel selama perang, membuka pintu bagi serangan darat Israel ke kota Rafah di Gaza selatan, di perbatasan dengan Mesir, di mana lebih dari separuh penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa telah mengungsi di bawah perintah evakuasi Israel.

Rencana invasi darat ke Rafah telah memicu kekhawatiran global atas nasib warga sipil Gaza yang terjebak di sana. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan operasi darat di Rafah merupakan komponen tak terelakkan dalam strategi Israel untuk menghancurkan Hamas.

Pekan ini, pihak militer Israel telah mengajukan ke kabinet mengenai rencana operasional serangan darat ke Rafah dan rencana evakuasi bagi warga sipil di sana. (NBC/Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat