visitaaponce.com

Pasukan Rusia Pukul Mundur Serdadu Ukraina

Pasukan Rusia Pukul Mundur Serdadu Ukraina
Pasukan Rusia memukul mundur pasukan Ukraina yang berada di garis depan. Kekurangan artileri memperlemah pertahanan di garis depan.(AFP)

PASUKAN Rusia memukul mundur pasukan Ukraina di garis depan. Dalam invasi yang memasuki tahun ketiga ini Moskow mendapatkan sejumlah tambahan wilayah kekuasaan baru dari Kyiv.

Pasukan Ukraina di timur berjuang untuk menemukan pertahanan baru selama seminggu terakhir. Itu setelah pasukan Rusia terus bergerak maju setelah merebut Avdiivka.

Kekurangan artileri dan kebutuhan lainnya mempengaruhi kemampuan Ukraina untuk mempertahankan seluruh garis depan sepanjang 1.000 km. Pasukan Ukraina mundur dari Avdiivka pada 17 Februari, setelah serangan gencar Rusia selama empat bulan untuk merebut kota tersebut.

Baca juga : Serangan Rusia di Ukraina: Zelensky Bersumpah Respons Kuat setelah 18 Warga Tewas

Pada 24 Februari, pasukan Ukraina juga mundur dari desa Lastochkyne, tiga kilometer dari Avdiivka. Penyeban karena pasukan Kyiv tidak pernah mempunyai kesempatan untuk membangun pertahanan yang tepat saat diserang.

“Tidak ada pertahanan yang dibangun di sana, dan para pejuang harus mundur dari pertempuran di Avdiivka dan mendapatkan pijakan dalam proses permusuhan,” tulis seorang reporter militer Ukraina yang dikenal sebagai DeepStateUA di Telegram kepada 700 ribu pengikutnya.

Tiga hari kemudian, pasukan Ukraina mundur dari desa Stepove dan Sieverne, utara dan selatan Lastochkyne, setelah pertempuran sengit. Komandan Pasukan Tavria Ukraina Oleksandr Tarnavskyi yang bertempur di daerah ini, mengatakan pada 27 Februari bahwa garis pertahanan telah stabil di sepanjang poros Tonenke-Orlivka-Berdychi, deretan tiga desa tepat di sebelah barat dari Lastochkyne.

Baca juga : 27 Warga Tewas Saat Serangan Mematikan di Donetsk

Rekaman geolokasi menunjukkan pasukan Rusia mendekati Orlivka. Juru Bicara Pasukan Tavria Dmytro Lykhoviy mengatakan pasukan Rusia telah meningkatkan jumlah unit penyerang dari regu menjadi peleton atau bahkan kompi.

Satu regu bisa terdiri dari setengah lusin pasukan. Peleton bisa berjumlah 50 orang, dan satu kompi bisa mencapai 200 tentara. Pasukan Rusia juga mengklaim pada 26 Februari telah maju ke pinggiran Ivanivske, sebuah desa di sebelah barat Bakhmut, kota terakhir yang jatuh ke tangan pasukan Rusia, pada Mei.

Pasukan Rusia juga merebut kembali Robotyne, sebuah desa yang direbut kembali oleh pasukan Ukraina selama serangan musim panas lalu di ujung barat garis depan, di Zaporizhia.

Baca juga : Zelensky Desak Barat Gebuk Lagi Rusia

Rekaman geolokasi pada 24 Februari menunjukkan pasukan Rusia berhasil menguasai Robotyne. Pasukan Rusia juga terus menyerang posisi Ukraina di Krynky, di tepi kiri Sungai Dnipro di Kherson.

Penguasaan Wilayah Udara

Salah satu alasan keberhasilan Rusia di Avdiivka karena pasukan Moskow mengamankan wilayah udara yang dimanfaatkan untuk menjatuhkan bom luncur, senjata inert berukuran besar yang dilengkapi dengan sirip untuk terbang lebih jauh dan menyerang dengan lebih akurat.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia telah menjatuhkan lebih dari 3.200 bom luncur sejak awal tahun. Ukraina menjatuhkan dua pesawat pengebom Sukhoi-34, setidaknya satu di antaranya berada di wilayah timur, yang digunakan untuk menjatuhkan bom luncur.

Baca juga : Rusia Hancurkan Industri Militer Ukraina

Konsekuensi yang lebih serius, pada tanggal 23 Februari, militer Ukraina menembak jatuh sebuah pesawat peringatan dini dan kendali A-50 Rusia di pantai Laut Azov. A-50 adalah radar udara yang digunakan untuk memantau aktivitas udara musuh dan pertahanan udara.

Rusia telah menggunakannya untuk memberikan koordinat target pada pesawat tempur, pembom, dan rudal jarak jauh. Kepala Intelijen militer Ukraina Kyrylo Budanov mengatakan operasi tersebut membuat Rusia hanya memiliki enam pesawat A-50 di wilayah Ukraina, dan lebih banyak lagi yang akan ditembak jatuh.

Zelensky meminta negara-negara sekutunya untuk membantu menghilangkan superioritas udara Rusia. Ukraina telah lama menginginkan pesawat F-16. (Aljazeera/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat