visitaaponce.com

Serangan Rusia di Ukraina Zelensky Bersumpah Respons Kuat setelah 18 Warga Tewas

Serangan Rusia di Ukraina: Zelensky Bersumpah Respons Kuat setelah 18 Warga Tewas
Gelombang serangan rudal Rusia di Kyiv dan kota-kota Ukraina menewaskan 18 orang dan melukai ratusan. (AFP)

SEJUMLAH rudal Rusia menyerang Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya pada Selasa, menewaskan 18 orang dan melukai lebih dari seratus orang. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, berjanji untuk memberikan respons yang tegas.

Pekerja penyelamat di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, dekat perbatasan Rusia, sedang mengevakuasi korban dari tumpukan puing yang masih membakar, sementara blok apartemen terbakar dan roboh akibat serangan, seperti yang dilaporkan jurnalis AFP.

Zelensky menyatakan dalam pidato malamnya, "Kehidupan biasa dianggap sebagai ancaman oleh Rusia. Negara ini seperti teroris tipikal." Ia menambahkan 130 orang terluka dalam serangan tersebut.

Baca juga: 27 Warga Tewas Saat Serangan Mematikan di Donetsk

"Beritahu mereka di Rusia bahwa karakter Ukraina tahu cara memberikan respons yang efektif," kata Zelensky. "Perang Rusia akan kembali, kembali ke tempat kejahatan itu berasal, dan di sana harus dihentikan."

Gubernur wilayah Kharkiv, Oleg Sinegubov, melaporkan delapan orang tewas dalam serangan semalam yang juga melukai lebih dari 50 orang. Serangan baru di Kharkiv dilaporkan pada malam hari Selasa, menewaskan empat orang.

Baca juga: Biden Menguatkan Ancaman ke Partai Republik Terkait Bantuan Militer untuk Ukraina

Oleksandra Terekhovich, salah satu korban, menceritakan pengalamannya ketika bangunan di sekitarnya hancur akibat ledakan. "Tidak ada lagi air mata. Negara kita sudah menderita selama dua tahun ini. Kita hidup dalam ketakutan," ujarnya kepada AFP.

Menteri Dalam Negeri Igor Klymenko memuji para penyelamat yang berhasil menyelamatkan 27 orang dari reruntuhan. Ia juga membagikan rekaman dramatis pekerja yang memotong seorang pria yang terjebak dalam suhu beku selama berjam-jam.

Pasukan Rusia awalnya mencoba merebut kendali Kharkiv pada awal invasinya pada Februari 2022. Meskipun berhasil dipukul mundur oleh pasukan Ukraina, kota ini terus menjadi sasaran serangan.

Dalam pidatonya, Zelensky mengatakan Rusia meluncurkan hampir 40 misil untuk menembus sistem pertahanan udara Ukraina. Meskipun sebagian besar berhasil dihancurkan, misil lainnya mengenai 200 struktur, termasuk 139 gedung tinggal.

Warga Kyiv mendengar sirene peringatan udara pada malam hari, diikuti ledakan keras karena sistem pertahanan menghadapi serangan udara. Walikota Kyiv, Vitali Klitschko, melaporkan 20 orang terluka dalam serangan tersebut.

Seorang mahasiswa desain interior, Daryna Bodenchuk, 17, yang berada di asrama Kyiv, menggambarkan ketakutannya saat serangan terjadi. "Ini benar-benar menakutkan. Jendela di asrama kami pecah. Sangat keras," ujarnya kepada AFP.

Di sekitar Kyiv, pejabat melaporkan empat orang terluka akibat rusaknya blok-blok perumahan, rumah pribadi, dan bangunan peternakan. Di Pavlograd, satu orang tewas dan satu lainnya terluka.

Gubernur Kherson, wilayah selatan yang diklaim oleh Kremlin sebagai bagian dari Rusia, melaporkan seorang pria berusia 70 tahun tewas oleh pasukan Rusia.

Duta Besar AS untuk Ukraina, Bridget Brink, mengecam serangan tersebut dan mendesak dukungan terus-menerus untuk Ukraina. Kementerian Luar Negeri Prancis menyatakan bahwa Rusia bersalah melakukan kejahatan perang.

Kremlin membantah menargetkan infrastruktur sipil dan berjanji untuk melanjutkan invasinya. Juru bicara Dmitry Peskov menuding Kyiv sebagai pihak yang lebih banyak menyerang fasilitas sipil. Otoritas di wilayah Donetsk yang diduduki Rusia mengklaim bahwa serangan Ukraina menewaskan tiga orang. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat