Hamas Berharap Perundingan Gencatan Senjata Dilanjutkan
![Hamas Berharap Perundingan Gencatan Senjata Dilanjutkan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/9c09a9f7ddfaa343bedefc2badc6a2a4.jpg)
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan mereka masih terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan Israel, setelah tim mediator sejauh ini gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata saat Ramadan dalam perang Gaza.
“Saya katakan dengan jelas bahwa pihak yang memikul tanggung jawab atas tidak tercapainya kesepakatan adalah pendudukan (Israel). Namun, saya katakan bahwa kami terbuka untuk melanjutkan perundingan,” kata Haniyeh dalam pidatonya yang disiarkan di televisi, Minggu (10/3).
Para mediator telah mendorong untuk menghentikan sementara perang yang kini memasuki bulan keenam, sebelum Ramadan dimulai. Namun, Haniyeh mengatakan Israel tidak mau memenuhi persyaratanyang diajukan.
Baca juga : Di Rafah, Pengungsi Gaza Hidup Seperti di Film Horor
Dia menegaskan kembali bahwa Hamas menginginkan gencatan senjata, penarikan pasukan Israel dari jalur Gaza, kembalinya warga Palestina yang mengungsi ke rumah mereka, dan meningkatkan akses terhadap bantuan kemanusiaan di wilayah yang terkepung di mana kelaparan mengancam.
Israel menolak penarikan seluruh pasukannya, dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk melanjutkan agresinya untuk menghancurkan Hamas, bahkan setelah adanya perjanjian gencatan senjata.
Sebuah pernyataan Israel Sabtu menuduh Hamas memperkuat posisinya seperti seseorang yang tidak tertarik pada kesepakatan dan berusaha untuk mengobarkan perang di wilayah tersebut selama Ramadan.
Baca juga : Wacana Gencatan Senjata Kandas Akibat Israel Ingin Lanjutkan Pembantaian di Gaza
Haniyeh mengatakan dia telah melakukan kontak dengan mediator beberapa jam sebelum pidatonya ini tetapi tidak berhasil.
“Jika kami menerima dari saudara-saudara mediator posisi yang jelas mengenai pendudukan dengan komitmen mereka untuk menarik diri, menghentikan agresi, dan memulangkan para pengungsi, kami siap untuk menyelesaikan kesepakatan,” katanya.
Konflik Gaza dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.
Para militan juga menyandera sekitar 250 orang, puluhan di antaranya dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu pada bulan November. Israel yakin 99 sandera masih hidup dan 31 orang tewas.
Israel membalas dengan agresi militer yang brutal sehingga menewaskan sedikitnya 31 ribu orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas. (AFP/M-3)
Terkini Lainnya
Hamas Sebut Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel Buntu di Tengah Aksi Unjuk Rasa di Tel Aviv
Ini Syarat Baru dari Rusia untuk Berdamai dengan Ukraina
Hamas Tidak Tahu Berapa Sandera yang Masih Hidup
Presiden Joe Biden: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas Terhambat oleh Penolakan Hamas
Prabowo: Israel akan Terkucilkan jika tidak Mau Gencatan Senjata
Menlu AS Antony Blinken Bahas Pentingnya Gencatan Senjata Israel-Hamas dengan Prabowo
1,8 Juta Warga Palestina Mengungsi ke Gaza Tengah
Israel Akan Bangun 6.000 Rumah Baru di Tepi Barat
Warga Palestina yang Meninggal di Penjara Israel Karena Disiksa
Survei: Boikot Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel di Indonesia
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Penggemar Kecewa Aespa Jadi Bintang Iklan McDonald's
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap