visitaaponce.com

Tiongkok dan India Sambut Kemenangan Vladimir Putin

Tiongkok dan India Sambut Kemenangan Vladimir Putin
Tiongkok dan India memberikan ucapan selamat atas kemenangan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pemilihan umum(AFP)

Tiongkok dan India menyambut kemenangan Putin dalam pemilihan umum, sementara kekuatan Barat menganggapnya 'tidak demokratis'.

Berikut rangkuman reaksi utama terhadap pemungutan suara yang secara resmi melihat Putin, yang berusia 71 tahun, memenangkan 87,28% suara menurut perhitungan terbaru:

  • Tiongkok: Beijing mengucapkan selamat kepada Putin, menyatakan bahwa kedua negara adalah "mitra strategis kerja sama dalam era baru" dan bahwa hasilnya "sepenuhnya mencerminkan dukungan rakyat Rusia", seperti yang dilaporkan media negara Tiongkok.
  • India: Perdana Menteri India Narendra Modi memberikan "ucapan selamat yang hangat" kepada Putin, sambil menambahkan bahwa ia berharap untuk mengembangkan hubungan "khusus" mereka. Rusia adalah pemasok senjata terbesar India.
  • AS: Kekuatan Barat menolak pemilihan ini sebagai tidak bebas dan tidak adil. Departemen Luar Negeri AS menyebutnya sebagai proses yang "sangat tidak demokratis", sambil menyoroti represi terhadap oposisi dan media. 
  • Inggris: Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron menyebut penyelenggaraan pemilihan di wilayah Ukraina yang diduduki sebagai "ilegal" dan menambahkan bahwa hal tersebut "menyoroti secara tajam kedalaman represi di bawah rezim Presiden Putin".
  • Sekutu Timur Tengah: Beberapa kekuatan Timur Tengah mengucapkan selamat kepada Putin setelah pemungutan suara tersebut. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengucapkan selamat kepada pemimpin Rusia atas kemenangannya dan menawarkan diri untuk memediasi antara Moskow dan Ukraina.
  • Dukungan Afrika: Para pemimpin Afrika, termasuk penguasa militer Mali Assimi Goita dan Presiden Chad Mahamat Idriss Deby Itno, mengucapkan selamat kepada Putin atas kemenangannya.
  • Venezuela, Kuba: Di Amerika Latin, Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyatakan  kemenangan Putin "menjadi pertanda baik bagi dunia", sementara Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel menganggap hasil resmi tersebut sebagai "indikasi kredibel bahwa penduduk Rusia mendukung manajemen negara oleh Putin".
  • Ukraina, UE, Italia: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak pemilihan tersebut sebagai ilegal dan menuduh Putin berkuasa untuk selamanya. Uni Eropa mengecam pemilihan tersebut karena tidak memberikan "pilihan nyata" bagi warga Rusia setelah semua kandidat yang menentang perang di Ukraina dikecualikan. Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani juga mengutuk pemilihan tersebut sebagai "tidak bebas dan tidak adil".

(Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat