visitaaponce.com

Donald Trump Gagal Bayar Jaminan US464 Juta dalam Kasus Sipil New York

Donald Trump Gagal Bayar Jaminan US$464 Juta dalam Kasus Sipil New York
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kesulitan bayar jaminan sebesar US$464 juta sebagai bagian dari banding atas dendanya.(AFP)

DONALD Trump dihadapkan pada risiko asetnya disita dalam pukulan memalukan bagi citra dirinya sebagai taipan yang sukses karena para pengacaranya mengakui pada Senin bahwa dia tidak memiliki uang tunai untuk mengajukan banding atas denda US$464 juta karena membesarkan kekayaannya secara curang.

Trump bermaksud menantang keputusan yang dijatuhkan pengadilan sipil New York pada Februari, yang akan memaksa penundaan otomatis atas penegakan hukum.

Namun, dia harus menempatkan uang tersebut ke dalam rekening yang dikelola pengadilan banding atau memposting jaminan penuh, dan 30 perusahaan asuransi telah menolak permohonannya untuk bantuan, kata para pengacaranya dalam pengajuan baru.

Baca juga : Hakim Tolak Permohonan Donald Trump

"Kami akan melawan dan mengalahkan Kebohongan ini," kata Trump dalam pernyataan pedas Senin malam, menyerang kasus tersebut sebagai "pengejaran penyihir" terhadapnya.

Kekurangan uang tunai tersebut meningkatkan kemungkinan negara bagian New York bisa mulai menyita properti mantan presiden tersebut secepatnya pada hari Senin depan kecuali pengadilan setuju untuk menunda.

"Hal ini tidaklah disengaja, tidaklah Amerika, belum pernah terjadi sebelumnya, dan hampir tidak mungkin bagi PERUSAHAAN MANAPUN, termasuk yang sebesar keberhasilan saya," Trump bermuram durja, mengeluhkan persyaratan jaminan yang ditetapkan pengadilan.

Trump bersaksi dalam suatu pengambilan keterangan pada April 2023 dalam kasus yang sama bahwa dia memiliki "jumlah uang tunai yang jauh lebih besar dari 400 juta," - namun reputasinya telah terbentuk pada saat itu untuk membesarkan kekayaannya.

Dia telah meminta pengadilan banding untuk menunda batas waktu untuk memposting jaminan hingga bandingannya didengar, dengan alasan kerajaan propertinya jauh lebih bernilai daripada jumlah yang dia harus bayar. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat