visitaaponce.com

Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro Minta Kembali Paspornya untuk Perjalanan ke Israel

Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro Minta Kembali Paspornya untuk Perjalanan ke Israel
Mantan presiden Brasil Jair Bolsonaro meminta Mahkamah Agung sementara mengembalikan paspornya agar dia bisa ke Israel(AFP)

MANTAN presiden sayap kanan Jair Bolsonaro, yang sedang diselidiki sebagai tersangka pelaku kudeta, meminta Mahkamah Agung Brasil untuk mengembalikan sementara paspornya untuk mengunjungi Israel, kata pengacaranya, Kamis.

Permintaan ini "untuk jangka waktu tertentu" sehingga Bolsonaro dapat menerima undangan resmi untuk mengunjungi Israel antara 12 dan 18 Mei bersama keluarganya, tulis pengacara Fabio Wajngarten di jaringan sosial X.

Pengacara membuat permintaan itu dalam surat kepada Hakim Mahkamah Agung Federal Alexandre de Moraes, yang memimpin penyelidikan apakah Bolsonaro memprovokasi "upaya kudeta" untuk mencegah lawan pemilihan 2022 dan Presiden saat ini Luiz Inacio Lula da Silva mengambil jabatan pada Januari 2023.

Baca juga : Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro Menyerahkan Paspor dalam Penyelidikan Upaya Kudeta

Sebagai bagian dari penyelidikan tersebut, polisi menyita paspor Bolsonaro pada 8 Februari.

Pengacara Bolsonaro, yang menyangkal tuduhan kudeta, mengatakan "perjalanan tidak menimbulkan risiko apa pun terhadap proses."

Pengadilan telah melarang Bolsonaro mencalonkan diri untuk jabatan publik, dan pemeriksaan terus-menerus oleh jaksa membuat kritikusnya menganggapnya sebagai risiko pelarian.

Baca juga : Pengadilan Tinggi Brasil Rilis Bukti Keterlibatan Mantan Presidan Jair Bolsonaro Mencemarkan Sistem Pemilihan

Surat kabar New York Times pada hari Senin memuat laporan bahwa Bolsonaro telah masuk ke kedutaan besar Hongaria di Brasilia selama dua hari setelah paspornya disita.

Bolsonaro adalah sekutu dekat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang mengundangnya berkunjung pada 26 Februari, di tengah krisis diplomatik antara Israel dan Brasil.

Israel menyatakan Lula sebagai "persona non grata" setelah dia membandingkan serangan Israel di Jalur Gaza dengan Holocaust. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat