visitaaponce.com

Berseberangan dengan Sekutunya, Israel Ingin Serang Iran

Berseberangan dengan Sekutunya, Israel Ingin Serang Iran
baterai sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel di sebuah desa yang tidak diakui oleh otoritas Israel di gurun Negev selatan(AFP)

PANGLIMA angkatan bersenjata Israel telah berjanji untuk menanggapi serangan Iran. Sebaliknya, negara-negara sekutu Tel Aviv enggan memperpanjang konflik.

Selama enam bulan perang antara Israel dan kelompok Hamas di Gaza, proksi Iran di wilayah tersebut telah meningkatkan serangan terhadap Israel dan sekutunya. Tujuannya untuk membebaskan warga Palestina di Gaza dari penjajahan Israel.

Ketegangan sudah meningkat sebelum Iran melancarkan serangan pertamanya ke wilayah Israel, menembakkan ratusan rudal dan drone sebagai pembalasan atas serangan mematikan pada 1 April terhadap konsulat Iran di Damaskus.

Baca juga : Israel Serang Konsulat Iran di Suriah, Korban Tewas Bertambah

“Peluncuran begitu banyak rudal (Iran), rudal jelajah, dan UAV ke wilayah Negara Israel akan ditanggapi dengan baik,” kata Panglima Angkatan Bersenjata Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi pada Senin (15/4), berbicara kepada pasukan di pangkalan udara Nevati yang terkena serangan Iran pada Sabtu (14/3) malam.

Tentara Israel mengatakan sebagian besar rudal ditembak jatuh dengan bantuan Amerika Serikat (AS) dan sekutu lainnya dan serangan itu hanya menyebabkan kerusakan kecil.

Negara-negara Barat memperingatkan agar tidak terjadi eskalasi. Namun media Israel melaporkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sudah menggelar rapat kabinet untuk menentukan balasan terhadap Iran.

Baca juga : Netanyahu Setuju Perundingan lagi, Lima Warga Gaza Tewas dalam Bantuan Makanan

Iran sebelumnya mengatakan masalah dengan Israel telah selesai kecuali jika melancarkan serangan baru. Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan kepada Tiongkok

bahwa Iran bersedia menahan diri dan tidak berniat meningkatkan ketegangan lebih lanjut.

Diplomat terkemuka Tiongkok Wang Yi mengatakan Iran dapat menangani situasi ini dengan baik dan menghindari gejolak lebih lanjut di kawasan Timur Tengah. AS telah berulang kali meminta Tiongkok, mitra dekat Iran untuk menggunakan pengaruhnya terhadap Teheran guna mengendalikan ketegangan di Timur Tengah.

Baca juga : Biden Minta Hamas Terima Gencatan Senjata pada Ramadan

Israel mengeluarkan komentar resmi pertamanya mengenai serangan terhadap konsulat Iran di Suriah yang memicu serangan akhir pekan di Teheran. Juru Bicara Militer Israel Daniel Hagari mengatakan sasaran di Damaskus itu sepenuhnya merupakan orang-orang yang dicap Israel sebagai teroris.

“Mereka adalah orang-orang yang terlibat dalam terorisme melawan Negara Israel. Sejauh yang saya tahu, tidak ada satu pun diplomat di sana," katanya.

Serangan itu menewaskan tujuh Garda Revolusi Iran, dua di antaranya adalah jenderal. Iran telah menggambarkan serangan balasan berupa rudal dan drone sebagai tindakan pertama dalam strategi baru yang sulit.

Baca juga : Iran Ancam Serangan Israel di Libanon Tanda Akhir Netanyahu

Wakil Kepala Staf Presiden Iran untuk urusan politik, Mohammad Jamshidi, menulis di X bahwa era kesabaran strategis telah berakhir, dan penargetan lebih lanjut terhadap personel dan aset Iran akan ditanggapi dengan respons langsung dan menghukum.

Kepala pengawas atom PBB mengungkapkan bahwa Iran telah menutup sementara fasilitas nuklirnya karena pertimbangan keamanan setelah melancarkan serangan balasan.

Kepala Badan Energi Atom Internasional Rafael Grossi mengatakan fasilitas tersebut diperkirakan akan dibuka kembali pada Senin (15/4), namun para pengawasnya baru akan kembali pada Selasa (16/4), atau ketika kami melihat bahwa situasi sudah benar-benar tenang.

Presiden AS Joe Biden telah mengatakan kepada Netanyahu bahwa Washington tidak akan menawarkan dukungan militer untuk pembalasan apa pun terhadap Iran, menurut seorang pejabat senior AS.

Ketua DPR AS Mike Johnson mengumumkan bahwa pemungutan suara mengenai paket bantuan militer baru untuk Israel dapat dilakukan paling cepat pada Jumat (19/4). Paket tersebut terhenti di DPR oleh anggota sayap kanan Partai Republik yang mendukung Johnson yang menentang pendanaan militer baru untuk Ukraina yang juga termasuk dalam RUU tersebut.

Panggilan Gencatan Senjata

Menyusul serangan akhir pekan lalu, militer Israel mengatakan pihaknya tidak akan terganggu dari perang yang sedang berlangsung melawan Hamas di Gaza. Pasukan Israel terus beroperasi di Gaza tengah, dan tank-tank membunuh sejumlah teroris yang diidentifikasi bergerak ke arah warga Gaza.

"Jet tempur menghancurkan terowongan teror dan kompleks militer tempat teroris bersenjata Hamas berada”, kata militer Israel.

Serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang di Gaza mengakibatkan kematian 1.170 orang di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut angka Israel.

Serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 33.797 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.

Israel memperkirakan 129 sandera yang ditangkap dalam serangan 7 Oktober, termasuk 34 orang yang diduga tewas, masih berada di Gaza.

Pada pertemuan Gedung Putih dengan Perdana Menteri Irak Mohamed Shia al-Sudani, Biden mengatakan pihaknya berkomitmen terhadap gencatan senjata yang akan memulangkan para sandera dan mencegah konflik meluas melebihi apa yang telah terjadi.

Merefleksikan tekanan domestik yang dialami Biden, dan seruan global untuk gencatan senjata di Gaza, para demonstran pro-Palestina memblokir Jembatan Golden Gate di San Francisco pada Senin (15/4).

Serangan Israel terhadap Hamas telah memicu krisis kemanusiaan di Gaza, yang mengakibatkan kekurangan makanan, obat-obatan dan air minum. (AFP/Cah/Z-7)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat