Tiongkok Bantah Utus Mata-mata ke Jerman dan Inggris
![Tiongkok Bantah Utus Mata-mata ke Jerman dan Inggris](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/8048f1a6bb0975454b909d7001741ef8.jpg)
Pemerintah Tiongkok melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin membantah tuduhan yang menyebutkan pihaknya mengirim mata-mata ke Jerman dan Inggris. Sebelumnya Jerman dan Inggris mengumumkan penangkapan sejumlah orang yang dicurigai bekerja sebagai mata-mata untuk Tiongkok. Mereka diduga melakukan spionase ekonomi.
"Tidak hanya di Jerman, kami juga mencatat adanya berita di Inggris dalam beberapa hari terakhir. Kami dengan tegas menentang hal tersebut dan kami mendesak pihak-pihak terkait untuk berhenti menyebarkan disinformasi dan fitnah tentang apa yang disebut ancaman mata-mata Tiongkok," ujar Wenbin.
IA menegaskan bahwa tuduhan mencuri data intelijen Inggris adalah tuduhan yang tidak berdasar dan fitnah yang jahat.
Baca juga : Pemerintah Tiongkok Tangkap Warganya yang Jadi Mata-mata CIA
"Manipulasi jahat yang ditujukan kepada Tiongkok harus dihentikan. Izinkan saya menjelaskannya. Apa yang disebut sebagai ancaman mata-mata Tiongkok sama sekali tidak berdasar dan merupakan fitnah yang keji," tegasnya kembali.
Kejaksaan federal Jerman dalam pernyataan resminya menyebut tersangka utama mata-mata Tiongkok adalah agen yang bekerja untuk Menteri Keamanan Negara Tiongkok, sedangkan dua orang lainnya adalah pasangan suami istri yang menjalankan perusahaan di Dusseldorf untuk mendapatkan kerja sama dari para peneliti.
Kerja sama tersebut disebut termasuk kerja sama dengan universitas di Jerman untuk kontraktor China mengenai suku cadang mesin yang dapat mengoperasikan mesin bertenaga besar seperti kapal tempur.
Para tersangka juga disebut membeli laser khusus dari Jerman atas nama dan dengan pembayaran dari MSS dan mengekspornya ke TIongkok tanpa izin sehingga disangkakan melanggar Undang-Undang Perdagangan dan Pembayaran Luar Negeri (FTPA) atas tuduhan spionase ekonomi.
Sementara Inggris mengatakan dua orang warga Inggris yang pernah bekerja sebagai peneliti parlemen telah ditangkap karena dicurigai memberikan informasi kepada Beijing yang merugikan pemerintah Inggris.
Terkini Lainnya
Euro 2024: Luciano Spalletti Sebut ada Mata-Mata di Timnas Italia
Intelijen Iran Tangkap Mata-Mata Israel
Putra Mantan Presiden Brasil Carlos Bolsonaro Diselidiki Polisi Terkait Dugaan Penyadapan Ilegal
Hancurkan Kamera Intai, Hizbullah Buat Israel Buta
TPNPB-OPM Bunuh 7 Pekerja Tambang Ilegal yang Dianggap Mata-Mata
Pendiri WikiLeaks Julian Assange Pulang ke Australia sebagai Pria Bebas Setelah 12 Tahun
Usai Mengaku Bersalah, Pendiri WikiLeaks Julian Assange pun Bebas
Julian Assange Akan Hadiri Pengadilan untuk Pembebasan Setelah 14 Tahun Proses Hukum
Buku Menyingkap Selubung Intelijen Sajikan Dinamika Spionase
Laba Raksasa Teknologi Tiongkok Huawei pada 2023 Melesat
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap