visitaaponce.com

Tiongkok Bantah Utus Mata-mata ke Jerman dan Inggris

Tiongkok Bantah Utus Mata-mata ke Jerman dan Inggris
Juru bicara pemerintah Tiongkok Wang Wenbin(AFP)

Pemerintah Tiongkok melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin membantah tuduhan yang menyebutkan pihaknya mengirim mata-mata ke Jerman dan Inggris. Sebelumnya Jerman dan Inggris mengumumkan penangkapan sejumlah orang yang dicurigai bekerja sebagai mata-mata untuk Tiongkok. Mereka diduga melakukan spionase ekonomi.


"Tidak hanya di Jerman, kami juga mencatat adanya berita di Inggris dalam beberapa hari terakhir. Kami dengan tegas menentang hal tersebut dan kami mendesak pihak-pihak terkait untuk berhenti menyebarkan disinformasi dan fitnah tentang apa yang disebut ancaman mata-mata Tiongkok," ujar Wenbin.

IA menegaskan bahwa tuduhan mencuri data intelijen Inggris adalah tuduhan yang tidak berdasar dan fitnah yang jahat.

Baca juga : Pemerintah Tiongkok Tangkap Warganya yang Jadi Mata-mata CIA

"Manipulasi jahat yang ditujukan kepada Tiongkok harus dihentikan. Izinkan saya menjelaskannya. Apa yang disebut sebagai ancaman mata-mata Tiongkok sama sekali tidak berdasar dan merupakan fitnah yang keji," tegasnya kembali.

Kejaksaan federal Jerman dalam pernyataan resminya menyebut tersangka utama mata-mata Tiongkok adalah agen yang bekerja untuk Menteri Keamanan Negara Tiongkok, sedangkan dua orang lainnya adalah pasangan suami istri yang menjalankan perusahaan di Dusseldorf untuk mendapatkan kerja sama dari para peneliti.

Kerja sama tersebut disebut termasuk kerja sama dengan universitas di Jerman untuk kontraktor China mengenai suku cadang mesin yang dapat mengoperasikan mesin bertenaga besar seperti kapal tempur.
 
Para tersangka juga disebut membeli laser khusus dari Jerman atas nama dan dengan pembayaran dari MSS dan mengekspornya ke TIongkok tanpa izin sehingga disangkakan melanggar Undang-Undang Perdagangan dan Pembayaran Luar Negeri (FTPA) atas tuduhan spionase ekonomi.

Sementara Inggris mengatakan dua orang warga Inggris yang pernah bekerja sebagai peneliti parlemen telah ditangkap karena dicurigai memberikan informasi kepada Beijing yang merugikan pemerintah Inggris.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat