visitaaponce.com

Afrika Selatan Desak ICJ Printahkan Israel Mundur dari Rafah

Afrika Selatan Desak ICJ Printahkan Israel Mundur dari Rafah
Evakuasi korban serangan Israel di Rafah(AFP)

AFRIKA Selatan medesak Mahkamah Internasional (ICJ) untuk memerintahkan Israel menarik diri dari Rafah sebagai bagian dari tindakan darurat tambahan sehubungan dengan perang di Gaza.

Afrika Selatan menuduh Israel melakukan tindakan genosida terhadap warga Palestina, ICJ pada Januari telah memerintahkan Israel untuk menahan diri dari tindakan apa pun terhadap warga Palestina, termasuk dalam Konvensi Genosida memastikan pasukan Israel tidak melakukan tindakan genosida.

Israel telah berulang kali mengatakan bahwa mereka bertindak sesuai dengan hukum internasional di Gaza, dan menyebut tuduhan genosida Afrika Selatan tidak berdasar dan menuduh Pretoria bertindak sebagai tangan hukum Hamas.

Baca juga : Israel Mulai Pindah Paksa Warga Gaza di Rafah

Dalam pengajuan yang dipublikasikan pada Jumat (10/5), Afrika Selatan mengupayakan tindakan darurat tambahan sehubungan dengan berlanjutnya aksi militer di Rafah atau wilayah perlindungan terakhir bagi warga Palestina di Gaza.

Kota di selatan Gaza ini dipenuhi dengan ratusan ribu pengungsi Palestina yang hidup dalam kondisi yang mengerikan dan ada peringatan bahwa serangan darat Israel akan memicu bencana kemanusiaan bagi warga sipil.

Permohonan dari Afrika Selatan mengatakan operasi Israel melawan Rafah menimbulkan risiko ekstrim terhadap pasokan bantuan kemanusiaan dan layanan dasar ke Gaza, terhadap kelangsungan sistem medis Palestina, dan terhadap kelangsungan hidup warga Palestina di Gaza sebagai sebuah kelompok.

Baca juga : Keraguan dan Ketidakpastian Nasib Gencatan Senjata di Gaza

“Mereka yang selamat sejauh ini kini menghadapi kematian, dan perintah dari Pengadilan diperlukan untuk memastikan kelangsungan hidup mereka,” demikian isi pengajuan Afrika Selatan.

Afrika Selatan juga meminta pengadilan untuk memerintahkan agar Israel mengizinkan akses tanpa hambatan ke Gaza bagi pejabat PBB, organisasi yang memberikan bantuan kemanusiaan, serta jurnalis dan penyelidik.

Brigade 401 Israel memasuki penyeberangan Rafah pada Selasa pagi, sehari setelah kelompok Palestina yang memerintah Gaza mengatakan mereka menerima proposal gencatan senjata yang dimediasi Mesir-Qatar. Sementara itu, Israel bersikeras bahwa usulan tersebut tidak memenuhi tuntutan intinya.

Tank dan pesawat menggempur beberapa daerah dan setidaknya empat rumah di Rafah semalam, menewaskan 20 warga Palestina dan melukai beberapa lainnya, menurut pejabat kesehatan Palestina.

Sekitar 110.000 warga Palestina telah meninggalkan Rafah dalam beberapa hari terakhir, menurut Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). PBB juga mencatat bahwa pengambilalihan perbatasan Rafah oleh tentara Israel telah menutup masuknya bantuan ke Gaza selama tiga hari terakhir. (Aljazeera/fer/P-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat