visitaaponce.com

Sekjen PBB Kecam Serangan Ke Staf di Gaza

Sekjen PBB Kecam Serangan Ke Staf di Gaza
Sekjen PBB, Antonio Guterres, mengecam serangan terhadap personel Departemen Keamanan dan Keselamatan PBB (DSS) yang menyebabkan kematian.(AFP)

SEKRETARIS Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres sedih mendengar kabar kematian seorang anggota staf Departemen Keamanan dan Keselamatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DSS) dan luka-luka seorang staf DSS lainnya. Hal itu terjadi ketika kendaraan PBB mereka terkena serangan saat mereka melakukan perjalanan ke Rumah Sakit Eropa di Rafah pagi ini.

"Sang Sekretaris Jenderal mengutuk semua serangan terhadap personel PBB dan menyerukan penyelidikan menyeluruh. Dia mengirimkan belasungkawa kepada keluarga anggota staf yang meninggal," ujar Farhan Haq, Juru bicara Sekjen PBB.

Dengan konflik di Gaza terus menimbulkan banyak korban - bukan hanya pada warga sipil, tetapi juga pada pekerja kemanusiaan - Sang Sekretaris Jenderal mengulangi seruannya yang mendesak untuk gencatan senjata kemanusiaan segera dan untuk pembebasan semua sandera.

Baca juga : Sekjen PBB Kembali Kecam Kebiadaban Israel

Senada, Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) PBB mengungkapkan duka cita atas kematian seorang staf PBB yang tewas, sebelumnya dalam apa yang juru bicara sekretaris jenderal gambarkan sebagai "serangan" oleh tentara Israel.

"Terlalu banyak nyawa sipil dan kemanusiaan yang telah membayar harga atas perang ini," tulis Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Sementara itu, warga Israel membakar area di sekitar markas besar UNRWA. Menurut HaMoked, sebuah kelompok hak asasi Israel, sekelompok pemuda Israel membakar sekitar area markas besar Badan PBB untuk Pengungsi Palestina di Yerusalem Timur.

Baca juga : Sekjen PBB Ungkap Kekhawatirannya Seiring Meningkatnya Konflik Israel-Hamas

Ini adalah insiden kedua pembakaran yang menargetkan UNRWA dalam seminggu.

Pada 9 Mei, kompleks UNRWA diserang sementara staf berada di dalamnya.

"Walaupun tidak ada korban jiwa di antara staf kami, kebakaran menyebabkan kerusakan luas pada area luar. Markas besar UNRWA memiliki stasiun bahan bakar bensin dan solar untuk armada mobil agensi tersebut," kata kepala UNRWA Philippe Lazzarini pada saat itu.

"Ini adalah perkembangan yang sangat menghina. Sekali lagi, nyawa staf PBB berada dalam risiko serius," katanya. (Aljazeera/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat