Sekjen PBB Ungkap Kekhawatirannya Seiring Meningkatnya Konflik Israel-Hamas
![Sekjen PBB Ungkap Kekhawatirannya Seiring Meningkatnya Konflik Israel-Hamas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/031073672f9ef7b0bac67a5b474bdf9d.jpg)
SEKRETARIS Jenderal PBB Antonio Guterres, Selasa (31/10), mengatakan dirinya sangat khawatir seiring meningkatnya konflik antara Israel dan Hamas.
Sejauh ini, Dewan Keamanan PBB belum juga mengadopsi resolusi apa pun dengan empat draft ditolak saat perang di Jalur Gaza telah berlangsung selama 3 pekan.
Guterres mengatakan meningkatnya ketegangan di Jalur Gaza mencakup operasi darat militer Israel yang didampingi serangan udara tanpa henti serta serangan roket ke arah Israel dari Jalur Gaza.
Baca juga: Lelah Lihat Kebiadaban Israel, Pimpinan HAM PBB Mengundurkan Diri
"Warga sipil menjadi korban perang yang terjadi," ungkap Guterres dalam sebuah pernyataan.
"Saya kembali mengecam aksi teror yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober. Tidak ada yang bisa membenarkan pembunuhan dan penculikan warga sipil. Saya meminta Hamas segera membebaskan warga sipil yang mereka tahan."
"Namun, saya juga mengecam pembunuhan warga sipil di Jalur Gaza dan saya sangat ngeri melihat laporan bahwa dua pertiga dari korban tewas itu adalah perempuan dan anak-anak," lanjutnya.
Baca juga: AS Tuding Putin Ambil Keuntungan dari Perang Israel-Hamas
Guterres kemudian menyerukan kekhawatirannya bahwa peningkatan ketegangan ini bisa meluas dari Jalur Gaza.
Saat ketegangan di Jalur Gaza meningkat, Komisioner Tinggi Pengungsi PBB Filippo Grandi mendesak DK PBB untuk bersatu dan menyerukan gencatan senjata.
"Gencatan senjata setidaknya bisa menghentikan kematian yang terjadi. Saya harap Anda bisa mengatasi perbedaan dan bersatu dalam bersikap," ujar Grandi di hadapan Dewan Keamanan PBB di New York.
Grandi kemudian mengatakan membawa bantuan masuk ke Gaza merupakan hal terpenting saat ini.
"Warga Palestina tidak mau meninggalkan Gaza. Mereka ingin bantuan masuk ke Gaza dan itu harus menjadi prioritas," tegasnya.
Sejumlah draft resolusi PBB diveto oleh Amerika Serikat (AS) karena tidak menyebut hak Israel untuk membela diri sementara beberapa diveto oleh Rusia dan Tiongkok karena tidak menyerukan gencatan senjata. (AFP/Z-1)
Terkini Lainnya
DK-PBB Bahas Pelanggaran HAM Korea Utara
Hamas dan Israel Diminta Segera Terima Gencatan Senjata yang Diadopsi PBB
Israel Bersumpah Melanjutkan Operasi Militer di Gaza Meski Ada Rencana Gencatan Senjata PBB
Hamas dan Jihad Islam Ajukan Respons Gencatan Senjata ke Mediator Internasional
Nasib Netanyahu dan Palestina Pascaperang
Indonesia Sambut Adopsi Resolusi DK PBB 2735 untuk Gencatan Senjata di Gaza
22 Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Kantor Palang Merah Gaza
PBB Copot Afriansyah Noor dari Jabatan Sekjen, Ini Alasannya
PBB: Dunia Hanya Menyaksikan Kematian dan Kehancuran Gaza
PBB Tambahkan Militer Israel ke Dalam Daftar Pelanggar Hak Anak-Anak
Sekjen PBB Antonio Guterres Larangan Iklan Bahan Bakar Fosil Global
Antonio Guterres dan David Cameron Dukung Usulan Gencatan Senjata Biden untuk Gaza
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap