visitaaponce.com

PBB Selidiki Kematian Staf Internasional akibat Serangan di Rafah

PBB Selidiki Kematian Staf Internasional akibat Serangan di Rafah
Musisi AS dan anggota band rock Rage Against The Machine, Tom Morello tampil dalam unjuk rasa pro-Palestina untuk mendukung Rafah.(AFP/Etienne Laurent)

PBB telah meluncurkan penyelidikan atas serangan tak dikenal terhadap mobil PBB di Rafah pada Senin (13/5). Serangan itu menewaskan staf internasional pertamanya di Gaza sejak 7 Oktober.

Anggota staf tersebut ialah seorang pensiunan perwira Angkatan Darat India bernama Waibhav Anil Kale. Ia sedang bekerja dengan Departemen Keselamatan dan Keamanan PBB dan sedang dalam perjalanan ke Rumah Sakit Eropa di Rafah bersama seorang rekannya yang terluka dalam serangan itu.

Israel telah bergerak lebih jauh ke Rafah di Gaza selatan, tempat lebih dari satu juta orang mencari perlindungan. Pasukan Israel menggempur bagian utara wilayah tersebut pada Selasa (14/5). Itu beberapa serangan paling sengit dalam beberapa bulan terakhir.

Baca juga : Sekjen PBB Peringatkan Bencana Kemanusiaan Besar jika Israel Invasi Rafah

Sekutu internasional dan kelompok bantuan Israel telah berulang kali memperingatkan agar tidak melakukan serangan darat ke Rafah. Israel mengatakan empat batalyon Hamas bersembunyi di sana. Israel mengatakan mereka harus membasmi para pejuang yang tersisa.

Dalam pernyataan pada Senin setelah kematian Kale, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan kembali permintaan mendesak untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan dan pembebasan semua sandera. "Konflik di Gaza terus menimbulkan banyak korban, tidak hanya pada warga sipil, tetapi juga pada pekerja kemanusiaan," ujarnya.

Otoritas kesehatan Palestina mengatakan serangan darat dan udara Israel di Gaza sejak 7 Oktober telah menewaskan lebih dari 35.000 orang dan membuat sebagian besar dari 2,3 juta penduduk di wilayah kantong tersebut meninggalkan rumah mereka.

Baca juga : Hamas Tegaskan Gencatan Senjata Gaza Kembali ke Titik Awal

Wakil juru bicaranya Farhan Haq mengatakan pada Selasa bahwa PBB telah membentuk panel pencari fakta untuk menentukan pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. "Penyelidikan masih sangat awal dan rincian insiden tersebut masih diverifikasi oleh Angkatan Pertahanan Israel," katanya.

Ada 71 anggota staf internasional PBB di Gaza saat ini. 

Dalam satu-satunya komentar mengenai masalah ini, misi India untuk PBB mengonfirmasi identitas Kale pada Selasa dan mengatakan bahwa mereka sangat sedih atas kehilangannya.

Israel--yang melancarkan operasinya di Gaza setelah serangan pada 7 Oktober oleh kelompok bersenjata pimpinan Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan mereka--telah memerintahkan warga sipil untuk mengevakuasi sebagian wilayah Rafah.

Badan bantuan utama PBB di Gaza, UNRWA, memperkirakan sekitar 450.000 orang telah meninggalkan kota itu sejak 6 Mei. Lebih dari satu juta warga sipil mencari perlindungan di sana. (Arabnews/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat