PBB Selidiki Kematian Staf Internasional akibat Serangan di Rafah
![PBB Selidiki Kematian Staf Internasional akibat Serangan di Rafah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/feb15a499879f4d93ff20c3ab07a49f5.jpg)
PBB telah meluncurkan penyelidikan atas serangan tak dikenal terhadap mobil PBB di Rafah pada Senin (13/5). Serangan itu menewaskan staf internasional pertamanya di Gaza sejak 7 Oktober.
Anggota staf tersebut ialah seorang pensiunan perwira Angkatan Darat India bernama Waibhav Anil Kale. Ia sedang bekerja dengan Departemen Keselamatan dan Keamanan PBB dan sedang dalam perjalanan ke Rumah Sakit Eropa di Rafah bersama seorang rekannya yang terluka dalam serangan itu.
Israel telah bergerak lebih jauh ke Rafah di Gaza selatan, tempat lebih dari satu juta orang mencari perlindungan. Pasukan Israel menggempur bagian utara wilayah tersebut pada Selasa (14/5). Itu beberapa serangan paling sengit dalam beberapa bulan terakhir.
Baca juga : Sekjen PBB Peringatkan Bencana Kemanusiaan Besar jika Israel Invasi Rafah
Sekutu internasional dan kelompok bantuan Israel telah berulang kali memperingatkan agar tidak melakukan serangan darat ke Rafah. Israel mengatakan empat batalyon Hamas bersembunyi di sana. Israel mengatakan mereka harus membasmi para pejuang yang tersisa.
Dalam pernyataan pada Senin setelah kematian Kale, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan kembali permintaan mendesak untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan dan pembebasan semua sandera. "Konflik di Gaza terus menimbulkan banyak korban, tidak hanya pada warga sipil, tetapi juga pada pekerja kemanusiaan," ujarnya.
Otoritas kesehatan Palestina mengatakan serangan darat dan udara Israel di Gaza sejak 7 Oktober telah menewaskan lebih dari 35.000 orang dan membuat sebagian besar dari 2,3 juta penduduk di wilayah kantong tersebut meninggalkan rumah mereka.
Baca juga : Hamas Tegaskan Gencatan Senjata Gaza Kembali ke Titik Awal
Wakil juru bicaranya Farhan Haq mengatakan pada Selasa bahwa PBB telah membentuk panel pencari fakta untuk menentukan pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. "Penyelidikan masih sangat awal dan rincian insiden tersebut masih diverifikasi oleh Angkatan Pertahanan Israel," katanya.
Ada 71 anggota staf internasional PBB di Gaza saat ini.
Dalam satu-satunya komentar mengenai masalah ini, misi India untuk PBB mengonfirmasi identitas Kale pada Selasa dan mengatakan bahwa mereka sangat sedih atas kehilangannya.
Israel--yang melancarkan operasinya di Gaza setelah serangan pada 7 Oktober oleh kelompok bersenjata pimpinan Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan mereka--telah memerintahkan warga sipil untuk mengevakuasi sebagian wilayah Rafah.
Badan bantuan utama PBB di Gaza, UNRWA, memperkirakan sekitar 450.000 orang telah meninggalkan kota itu sejak 6 Mei. Lebih dari satu juta warga sipil mencari perlindungan di sana. (Arabnews/Z-2)
Terkini Lainnya
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
Konflik Terus Berlanjut di Gaza Selatan Meskipun Jeda Taktis Israel
Hampir 1 Juta Orang Mengungsi di Gaza Akibat Operasi Militer Israel yang Diperluas
Potret Memilukan Balita di Gaza Meninggal Akibat Kelaparan
Belanda Desak Israel Angkat Kaki dari Rafah
Netanyahu Didesak Sepakati Proposal Gencatan Senjata
Puluhan Pasien Tinggalkan Gaza untuk Mendapat Perawatan Medis
60 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Jalur Gaza
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
Warga Gaza Butuh Lebih dari Sekadar Makanan
Mahkamah Agung Israel Putuskan Siswa Seminari Ultra-Ortodoks Wajib Direkrut Militer
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Gerakan Green Movement Sabuk Hijau Nusantara Tanam 10 Ribu Pohon di IKN
Gandeng Benihbaik, Bigo Live Gelar Kampanye Dukung Yayasan Kanker Indonesia
Bantu Penyandang Penyakit Langka Cornelia de Lange Syndrome dengan Solo Cycling
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap