visitaaponce.com

Menyelami Zaman Rasulullah di The International Museum of The Prophets Biography

Menyelami Zaman Rasulullah di The International Museum of The Prophet’s Biography
Umat Islam melintas di depan Masjid Nabawi, Kota Madinah, Arab Saudi, Sabtu (22/10/2022). Masjid Nabawi adalah masjid yang didirikan langsun(ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

DARI halaman Masjid Nabawi, The International Museum of The Prophet’s Biography terlihat mencolok. Museum ini terletak tepat di depan gerbang nomor 306-307 Masjid Nabawi.

Ini adalah museum modern yang menjelaskan kisah perjalanan nabi-nabi, khususnya Nabi Muhammad SAW.

Untuk masuk ke museum ini, pengunjung harus membeli tiket masuk seharga SAR 40 atau sekitar Rp180 ribu.

Baca juga : Berziarah di Kota Madinah yang Penuh Keberkahan

Namun sebelum membeli tiket, pastikan dulu jadwal kunjungannya. Pihak museum telah membuat jadwal kunjungan berdasarkan bahasa pengantar mulai dari bahasa Arab, Inggris, Prancis, Italia, Jerman, Urdu, Turki, Persian, Malaysia, dan Indonesia.

Pastikan Anda tidak salah memilih jadwal. Bisa-bisa pas kita masuk pemandu dan setingan tampilan museumnya adalah Bahasa Urdu.

Sebelum memandu keliling museum, Asep Ridwan Taufik, pemandu museum khusus untuk Bahasa Indonesia, mengingatkan untuk tidak memotret atau mengambil video.

Baca juga : Jemaah Haji Harus Disiplin Memasuki Raudah

"Selamat datang di Museum Biografi Nabi. Saya akan memandu Anda selama tur di museum ini. Mohon maaf selama di dalam museum dilarang memotret atau memvideo," ujarnya kepada pengunjung.

Alumnus Pondok Pesantren Al Binaa, Bekasi, itu sejak sembilan tahun lalu belajar dan menetap di Madinah. Sudah dua tahun ini ia menjadi pemandu di museum yang dikelola Salam Fairs itu.

Museum itu memiliki banyak layar di dalamnya. Tiap layar menceritakan tema yang berbeda-beda. Mulai tentang Allah, sejarah nabi-nabi, hingga Kota Makkah dan Madinah di zaman Nabi Muhammad. Kita tinggal menyentuh layar itu untuk masuk ke menu-menu yang ada di dalamnya.

Baca juga : Tips bagi Jemaah Haji agar Tidak Tersesat saat Beribadah di Masjid Nabawi

Ada bagian yang menceritakan bagaimana Nabi Muhammad begitu sayang kepada anak-anaknya, terutama Fatimah.

"Setiap kali Fatimah datang, Nabi Muhammad berdiri menyambut, mencium tangan Fatimah, dan mendudukkan di kursi beliau," kata Asep.

Peran perempuan di zaman Rasulullah juga diceritakan secara detail di tampilan layar di museum. Terutama peran Aisyah, istri Rasulullah, yang sangat besar dalam berbagai aspek.

Baca juga : Kedatangan Jemaah Haji Indonesia Disambut Spesial

"Perempuan di era Nabi mendapat peran yang besar," kata Asep.

Di bagian tengah museum ada diorama kota Makkah dan Kota Madinah di zaman Rasulullah. Di kota Makkah misalnya, kita bisa tahu di mana lokasi rumah Abu Bakar, rumah Siti Khadijah, Gua Hira, bukit Safa, bukit Marwa, dan sebagainya.

"Di sini ada bukit zamzam, yang sekarang menjadi Zamzam Tower yang ada menara jamnya," kata Asep.

Pada diorama kota Madinah, juga terlihat bahwa Masjid Nabawi dulunya hanya 10.000 meter persegi. Rumah istri-istri Rasulullah juga saling berdekatan.

"Sekarang area Masjid Nabawi sudah 34 hektare," ujarnya.

Museum juga menyediakan area khusus bermain untuk anak-anak. Di area ini ada game tentang nabi-nabi yang dilengkapi dengan visual yang menarik.

Setelah mengitari layar-layar dan diorama, pengunjung diajak masuk ke cinema. Selama 10 menit, pengunjung diajak menyaksikan video singkat tentang perjuangan Nabi Muhammad menyebarkan Islam.

Bagian akhir dari tur ke The International Museum of The Prophet’s Biography ini adalah perpustakaan. Buku-buku tentang Nabi Muhammad diterjemahkan dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia.

Buku-buku itu antara lain berjudul: Sekilas Sejarah Kehidupan Nabi, Ensiklopedia para Nabi, Nabi SAW dan Nonmuslim, Para Asisten Pengurus Keperluan Nabi, Keteladanan Abadi Kaum Perempuan, serta nabi dan Manusia. (Hde)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat