visitaaponce.com

Doctors Without Borders Menghadapi Lonjakan Pasien di Gaza Akibat Serangan Israel

Doctors Without Borders Menghadapi Lonjakan Pasien di Gaza Akibat Serangan Israel
Tim Medis dari Doctors Without Borders (MSF) bekerja sama dengan staf medis di rumah sakit Al-Aqsa dan Nasser merawat banyak pasien(X/MSF International)

DOKTER Lintas Batas (MSF) mengatakan tim mereka bekerja bersama staf medis di rumah sakit Al-Aqsa dan Nasser “merawat sejumlah besar pasien cedera parah, banyak di antaranya adalah perempuan dan anak-anak,” setelah pengeboman Israel pagi ini di wilayah tengah Gaza.

“Itu adalah mimpi buruk di Al-Aqsa. Terjadi korban massal berturut-turut karena daerah padat penduduk dibom. Ini jauh melampaui apa yang bisa ditangani oleh rumah sakit yang berfungsi, apalagi dengan sumber daya terbatas yang kami miliki di sini,” kata Samuel Johann, koordinator MSF di Gaza.

“Berapa banyak lagi pria, perempuan, dan anak-anak yang harus dibunuh sebelum para pemimpin dunia memutuskan untuk mengakhiri pembantaian ini?” kata Johann.

Baca juga : 4 Sandera Israel Dibebaskan, Sekitar 200 Orang Diperkirakan Tewas Dalam Serangan di Nuseirat

Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengutuk apa yang disebutnya sebagai “pembantaian mengerikan yang dilakukan oleh tentara pendudukan Israel, yang mengakibatkan pembunuhan dan cedera ratusan warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.”

Dalam sebuah pernyataan, organisasi tersebut menekankan perlunya investigasi, akuntabilitas, dan hukuman sesuai dengan hukum internasional, serta menekankan pentingnya peran Pengadilan Kriminal Internasional dalam hal ini.

OKI mengulangi seruannya kepada komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan (DK) PBB, untuk segera campur tangan guna menghentikan kejahatan perang yang dilakukan Israel di Gaza.

Baca juga : Hamas Tidak Akan Berunding Bila Israel Tidak Hentikan Serangan di Gaza

Organisasi yang berbasis di Kairo tersebut mengecam “pembantaian yang dilakukan oleh entitas pendudukan Israel hari ini di kamp Nuseirat... di mana puluhan warga tewas dan ratusan terluka, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.”

Mereka menuduh Israel dan pemerintahan AS bertanggung jawab, dengan mengatakan diamnya Washington terhadap kejahatan perang Israel, dan kegagalannya untuk menghentikannya, membuat AS menjadi kaki tangan.

Parlemen Arab menambahkan “pembantaian yang terus berlanjut oleh entitas pendudukan terhadap warga sipil Palestina adalah tantangan nyata terhadap komunitas internasional dan keputusannya, serta mengabaikan hukum internasional.” (Al Jazeera/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat