visitaaponce.com

Angka Tengkes Naik, Garut Tetap Targetkan Capai 14 Tahun Ini

Angka Tengkes Naik, Garut Tetap Targetkan Capai 14% Tahun Ini
Sekda Garut Nurdin Yana memberikan pembekalan terkait stunting kepada sejumlah milenial(DOK/DISKOMINFO GARUT)

PEMERINTAH Kabupaten Garut tetap optimistis menargetkan prevalensi tengkes atau stunting di bawah 14% pada 2024, sesuai dengan target nasional. Angka stunting di daerah ini pada 2023 meningkat menjadi 24,1% dibanding tahun sebelumnya 23,6%

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana mengatakan, pemerintah kabupaten mendukung pelaksanaan gerakan intervensi serentak pencegahan tengkes. Gerakan dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Garut.

Program tersebut, bertujuan untuk intervensi serentak di posyandu dengan sasaran utama ibu hamil, balita sertan calon pengantin.

Baca juga : Pemkab Garut Berkolaborasi Gagas Lokakarya Aksi 6 untuk Percepatan Penurunan Stunting

"Gerakan ini menjadi ikon pada 2024, dengan target menurunkan angka tengkes menjadi 14%. Berdasarkan self assessment, angka tengkes di wilayah Garut mencapai 13,6% dan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) menunjukkan angka 24,1%, meningkat 0,5% dari tahun sebelumnya," katanya, Kamis (6/6).

Ia mengatakan, pihaknya menginstruksikan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk melaksanakan upaya penanganan tengkes sesuai tugas dan fungsi. Termasuk menekankan pentingnya gerakan masif agar kesepakatan bersama seluruh SKPD dalam menurunkan angka stunting.

"Saya kira ini juga akan melahirkan regulasi atas yang harus kita sikapi dalam penanganan tengkes. Kita harus melakukan intervensi serentak yang optimal, sehingga insya Allah kita sudah tidak ada lagi kategori tengkes atau minimal setidaknya zero new stunting sesuai dengan kemampuan intelektual mereka," ujarnya.

Menurutnya, titik penyelesaian permasalahan tengkes salah satunya melalui pendekatan atas kondisi balita tengkes di posyandu. Pihaknya mengimbau masyarakat yang memiliki balita untuk senantiasa rajin mengecek anaknya ke posyandu.

"Kami berharap intervensi yang dilakukan oleh pemerintah daerah dapat memperoleh data by name by address calon pengantin, ibu hamil, dan balita dengan masalah gizi, sehingga intervensi yang tepat dapat dilakukan untuk menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Garut dengan cepat," pungkasnya.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat