visitaaponce.com

Aesthetic Intelligence, Padukan Kompetensi Medis dan Intuisi Artistik untuk Kulit Sehat dan Cantik

Aesthetic Intelligence, Padukan Kompetensi Medis dan Intuisi Artistik untuk Kulit Sehat dan Cantik
Dokter spesialis dermatologi dan venereologi, dr. Arini Astasari Widodo, SM, Sp.DVE, menjelaskan konsep aesthetic intelligence.(Dok. Dermalogia)

ILMU dan teknologi perawatan kulit terus berkembang. Saat ini, ada konsep baru yang diperkenalkan klinik estetika Dermalogia, yakni aesthetic intelligence. Konsep ini didesain oleh dokter spesialis dermatologi dan venereologi lulusan Harvard, dr. Arini Astasari Widodo, SM, Sp.DVE.

Aesthetic intelligence merupakan pendekatan perawatan kulit dengan menekankan sinergi antara keindahan secara artistik, ilmu pengetahuan medis, dan teknologi mutakhir,” papar dr. Arini pada peresmian cabang klinik ketiga Dermalogia di area Senopati, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Apa saja cakupan konsep baru ini dan apa manfaatnya untuk kesehatan kulit? Berikut penjelasan dr. Arini.

Baca juga : Didukung Dokter Handal, Klinik Estetika Doctera Beri Pengalaman Bagi Pelanggannya

Mengutamakan Kulit Sehat

Sejatinya, kulit merupakan organ yang memiliki banyak peran penting bagi tubuh. Sama seperti ketika kita menjaga organ lain seperti ginjal, jantung, otak, dan paru-paru, saat kita melakukan perawatan kulit, kita tidak boleh melakukan tindakan yang berisiko membahayakan kulit, baik itu yang bersifat jangka pendek maupun panjang.

“Jadi, jangan ‘hanya’ karena ingin cantik, nekat menggunakan zat-zat atau alat yang sebetulnya berisiko untuk kulit. Kami menekankan bahwa kulit tidak hanya harus cantik, tetapi juga sehat. Ketika kulit sehat, otomatis tampilan jadi lebih cantik. Itulah sebabnya kami mengembangkan berbagai perawatan yang menargetkan masalah kulit secara spesifik serta mempromosikan kesehatan dan daya tahan tubuh secara keseluruhan,” ujar dr. Arini.

Presisi di Setiap Tahap

Prosedur perawatan kulit harus presisi di setiap tahapannya. Mulai dari tahap asesmen, memastikan diagnosis, penentuan jenis gangguan/masalah dan tingkat keparahannya, penentuan solusi, hingga follow up/tindak lanjut berikutnya.

Baca juga : Inilah Rekomendasi Beberapa Klinik Kecantikan yang Bisa Jadi Pilihan  

“Semua tahapan harus dilakukan secara presisi. Kekeliruan di tahap awal, misalnya di tahap asesmen, akan menyebabkan diagnosis yang tidak tepat, begitu seterusnya sehingga perawatan tidak tepat sasaran,” papar dr. Arini.

Ia mencontohkan kasus kulit tidak merata karena noda gelap atau hiperpigmentasi. Perlu dipastikan apakah noda itu merupakan freckles, melasma, kanker kulit, atau sekadar tahi lalat. Jika diagnosis sudah dipastikan, perlu ditentukan tingkat keparahannya. Hal ini diperlukan untuk masuk ke tahap penentuan solusi. Misal, apakah solusinya cukup dengan menggunakan krim oles, obat minum, atau terapi dengan alat tertentu seperti laser.

Alat Canggih Berpadu Dokter Kompeten

Saat ini, sejumlah klinik estetika kerap kali menginformasikan bahwa mereka memiliki peralatan estetika berteknologi canggih. Lalu, mereka menjual paket-paket treatment menggunakan peralatan tersebut. Hal ini sah-sah saja, asal peruntukan alat tersebut memang sesuai dengan masalah kulit yang dihadapi pasien, juga dioperasikan oleh dokter/terapis kompeten.

Baca juga : Pyfaesthetic Berpartisipasi dalam 'Meet The Masters' yang Hadirkan 125 Dokter Estetika

“Sebagai contoh, peralatan laser itu ada beberapa jenis. Kalau problemnya menyangkut keriput atau kulit kendur, tidak pas jika diterapi dengan laser pico. Karena fungsi laser pico lebih untuk mengatasi masalah hiperpigmentasi (noda gelap). Alat yang lebih sesuai untuk mengatasi kulit kendur adalah alat ultherapy. Di sinilah pentingnya kompetensi dokter untuk menentukan jenis masalah dan terapi mana yang sesuai,” terang dr. Arini.

Ia menambahkan, Dermalogia sendiri memanfaatkan kemajuan terbaru dalam teknologi estetika, misalnya menggunakan mesin skin analyzer dan energy based device dengan artificial intelligence (AI) yang terintegrasi di dalam mesin perawatan sehingga terapi lebih presisi.

Intuisi Artistik untuk Hasil Maksimal

Saat ini, berbagai jenis terapi tersedia untuk merawat kulit dan mempercantik tampilan. Agar hasilnya maksimal, penggunaannya perlu disertai intuisi artistik. Sebab, setiap orang memiliki karakteristik masing-masing. Sebagai contoh, ada dua perempuan memiliki jenis problem kulit sama, misal munculnya garis-garis kerutan tanda penuaan, lalu keduanya sama-sama mendapat terapi botoks, hasilnya sama-sama kulit jadi lebih mulus, tapi tampilannya bisa berbeda. Yang satu tampak lebih luwes, senyumnya terlihat tulus, sementara yang satu lagi cenderung terkesan ‘aneh’ ketika tersenyum.

Baca juga : Parvus Medica Luncurkan Liquid Facial Filler Berefek Kolagen Stimulator

Hal tersebut bisa terjadi karena keduanya memiliki struktur wajah yang berbeda, jadi terapi botoks harus dipersonalisasi, disesuaikan dengan karakteristik masing-masing. Berapa dosis yang paling pas, di mana posisi terbaik untuk penyuntikannya, semua perlu dipertimbangkan karena akan menentukan hasil akhir.

“Di sinilah perlunya dokter memiliki intuisi artistik untuk menentukan prosedur terapi yang paling sesuai dengan karakteristik wajah pasien,” imbuh dr. Arini.

Pentingnya Aspek Psikologis

Konsep aesthetic intelligence juga menekankan pentingnya aspek psikologis. Kadang, seseorang fisiknya baik-baik saja, kulitnya tak terlalu bermasalah, tapi kepercayaan dirinya rendah karena merasa buruk rupa, hingga mendorongnya untuk mencoba berbagai terapi perawatan kulit. Tapi pada akhirnya, ia tak pernah puas dengan hasilnya dan tetap terjebak dalam kemuraman.  

“Dalam hal ini, dokter harus peka, permasalahan psikologis pasien perlu dibenahi lebih dulu. Oleh karena itu, penting bagi dokter atau terapis untuk merawat pasien ‘dengan hati’. Kami percaya bahwa merawat kulit dengan hati akan membantu seseorang mencintai kulitnya, mencintai dirinya, dan dan menjadi versi terbaik dirinya,” pungkas dr. Arini. (X-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eni Kartinah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat