visitaaponce.com

Mengenal Butter Blend, Alternatif Pengganti Butter yang Lebih Terjangkau

Mengenal Butter Blend, Alternatif Pengganti Butter yang Lebih Terjangkau
Ilustrasi penggunaan butter blend.(Dok. Freepik)

BERBAGAI menu masakan dan kue, terutama western food, menggunakan butter sebagai salah satu bahannya. Butter terbuat dari susu yang diproses dengan kultur bakteri probiotik. Teksturnya lembut, rasanya gurih dan creamy, aromanya khas. Penggunaannya beragam, seperti untuk olesan roti tawar, membuat olahan pasta, steak, sup, saus, pastri, dan kue. Pemakaian butter membuat hasil masakan jadi lebih lezat.

Satu hal yang kerap dikeluhkan para ibu terkait penggunaan butter ialah harganya yang relatif mahal, terlebih butter impor asal Eropa. Nah, sebetulnya, ada alternatif pengganti butter yang lebih ramah kantong, yaitu butter blend. Penasaran? Mari kita simak penjelasan Chef Clara Adelina berikut ini.

Perpaduan Butter dan Margarin

Sebagian orang mengira bahwa butter sama dengan margarin. Padahal keduanya berbeda. Butter adalah mentega, terbuat dari susu, sementara margarin terbuat dari lemak nabati, misalnya minyak sawit.

Baca juga : 7 Macam Kue Khas Betawi, Cocok Buat Oleh-oleh ke Rumah Mertua!

“Nah, butter blend adalah perpaduan keduanya. Jadi, aromanya khas butter, tapi ada kandungan lemak nabatinya,” ujar Chef Clara pada peluncuran Butter Blend Mother’s Choice di Jakarta, Sabtu (4/5/2024).

Karena dibuat dengan campuran minyak nabati, lanjutnya, harga butter blend lebih terjangkau. Penggunaannya mirip dengan butter, bisa untuk olesan roti, membuat aneka masakan, juga kue. “Untuk pembuatan kue, tinggal sesuaikan takarannya,” imbuh Chef Clara.

Cara Penyimpanan Berbeda

Tekstur butter blend lebih keras daripada butter. Cara penyimpanannya pun berbeda, karena keduanya memiliki titik leleh yang tak sama. Butter wajib di simpan di kulkas, karena memiliki titik leleh yang rendah. Jika disimpan di suhu ruang, butter akan segera meleleh dan lebih cepat rusak.

Baca juga : Pedas Gurih Mi Kuah Favorit Drakor

“Sedangkan butter blend bisa disimpan di suhu ruang karena titik lelehnya lebih tinggi, sekitar 37-39 derajat celcius,” kata Chef Clara.

Satu kesamaan antara butter, butter blend, dan margarin terkait cara penyimpanan adalah ketiganya sama-sama harus tertutup rapat dan tidak boleh diletakkan berdekatan dengan makanan atau bahan makanan yang beraroma kuat. Sebab, produk akan menyerap aroma tersebut. Alhasil, ketika digunakan dalam pembuatan masakan atau kue, hasil akhirnya tidak maksimal. 

Selain itu, jangan menyimpan di tempat lembap karena akan mempermudah tumbuhnya jamur perusak. “Untuk memastikan produk masih bisa dipakai atau enggak, selain memperhatikan tanggal kedaluwarsa juga pastikan produk tidak ditumbuhi jamur dan aromanya normal.”

Baca juga : Michelle dan Olivia Rintis Usaha dari Nol Hingga Bangun Central Kitchen

Hati-Hati Saat Melelehkan

Kadang, untuk pembuatan masakan atau kue, butter blend harus dilelehkan lebih dulu. Proses ini perlu dilakukan dengan hati-hati agar kandungan lemak dan airnya tidak terpisah. Pemisahan itu ditandai dengan perubahan warna yang menjadi bening serta terlihat lapisan air dan lemaknya terpisah. Ketika digunakan, hasil masakan maupun kue jadi kurang bagus.

Idealnya, lelehan butter blend tidak berubah warna, tetap kuning keputihan seperti ketika produk masih dalam bentuk padatan. “Caranya, gunakan api kecil dan segera matikan api ketika hampir semua butter blend di panci/wajan meleleh. Untuk melelehkan sisanya, tinggal diaduk saja. Cara ini juga berlaku untuk butter dan margarin,” saran Chef Clara yang juga brand ambassador Butter Blend Mother’s Choice.

Lebih Rendah Kolesterol

Pada kesempatan sama, Ronal Katili, Sales & Marketing Department Head PT Sinar Meadow International Indonesia (SMII) yang menaungi merek Mother’s Choice menambahkan, dari sisi kesehatan butter blend lebih rendah kolesterol daripada butter.

“Sebab, berbeda dengan butter yang terbuat dari susu murni sehingga kandungan lemak jenuhnya tinggi, butter blend ada campuran minyak nabati sehingga kadar kolesterol jahatnya lebih rendah. Butter blend juga mengandung vitamin B, D, dan E. Bisa dikatakan, butter blend ini menggabungkan kemewahan rasa butter Eropa dengan kebaikan minyak nabati,” papar Ronal.

Ia pun berharap, inisiatif SMII meluncurkan produk butter blend dapat membantu para ibu di Indonesia dalam meningkatkan kualitas hidangannya, baik dari segi rasa, tekstur, aroma, dan gizinya. (X-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eni Kartinah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat