Kenali Fenomena Death Anxiety di Film Barbie
![Kenali Fenomena Death Anxiety di Film Barbie](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/cd366ebb5abd26ff4ac06d011bbc71ae.jpg)
FILM Barbie yang sempat booming di bioskop mengangkat masalah psikologis kecemasan akan kematian (death anxiety) yang dialami Barbie utama yang diperankan Margot Robbie. Hidup di dunia utopia yang serbasempurna, di tengah sebuah pesta Barbie memikirkan kematian sehingga ia menjadi cemas. Rasa cemas terus mengganggu hingga ia tidak bisa tidur. Death anxiety atau munculnya ketakutan akan kematian seperti yang dialami Barbie termasuk fobia yang spesifik.
"Kalau dilihat di film Barbie, mungkin awalnya dia fine-fine saja tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tiba-tiba muncul pikiran takut tentang kematian karena itu fobia spesifik tentang death anxiety ini kita menyebutnya thanatophobia," ucap dokter spesialis kesehatan jiwa RSUD Dr Moewardi, dr Debree Septiawan SpKJ, MKes, di Live Instagram RSUD Dr Moewardi, kemarin.
Di film diceritakan Barbie utama memiliki rutinitas hidup yang sangat teratur dan berulang setiap harinya. Hal itu ternyata bisa memicu munculnya fobia tersebut.
Baca juga : Mengatur Napas Ternyata Bisa Bantu Kurangi Rasa Cemas
"Jadi memang rutinitas yang menyenangkan yang membuat kita bangun tidur itu rasanya happy. Lalu, mulai muncul kekhawatiran bagaimana kalau kehilangan ini. Berbeda dengan kehidupan yang monoton tidak menyenangkan itu akan jenuh, tapi kalau aktivitasnya menyenangkan akan muncul rasa takut kehilangan semua, itu bisa memicu munculnya fobia tadi," jelas Debree.
Debree menjelaskan fase kehidupan manusia yang dijalani ialah fase here and now, yakni di sini dan sekarang. "Yang sudah lewat kita tidak punya mesin waktu seperti itu dan kita tidak bisa apa-apakan, yang akan datang kita bisa rencanakan, tapi kita sesungguhnya tidak tahu apa yang akan terjadi termasuk kematian," ujarnya.
Death anxiety lebih spesifik takut kehilangan tentang apa pun di dalam kehidupannya yang menyenangkan. "Death anxiety ini biasanya muncul pada orang yang kehidupannya baik-baik saja, yang normal, jadi karena itu dinamakan thanatophobia karena fobia itu sendiri artinya dalam situasi yang tidak perlu ada ditakutkan," ungkapnya.
Baca juga : Coach Rheo: Hilangkan Fobia, Trauma, Overthinking, dan Kecemasan Tak Mudah
Kepedulian
Death anxiety banyak muncul di negara maju dengan kehidupan yang sudah mapan dan terjamin. Di negara berkembang jarang muncul, kecuali pada populasi yang memang sudah mapan. "Yang menjadi kendala adalah ketika ini muncul tidak bisa diprediksi kemunculannya," paparnya.
Kendala yang bisa memunculkan anxiety pada generasi strawberry saat ini menurut Debree ialah media sosial. Media sosial menjadi bahan pembanding kehidupan anak-anak generasi strawberry saat ini. "Mereka cenderung rentan apalagi misal ada yang komentar negatif. Generasi sekarang memang banyak sekali punya masalah mental, depresi, anxiety karena dengan mudahnya membandingkan dengan yang lainnya, apalagi dengan usia yang lebih muda," tuturnya.
Thanatophobia itu bisa dirasakan secara terus-menerus. "Death axniety ini sifatnya mengikuti karena selama ia masih hidup, dia ada ketakutan bahwa kematian itu akan datang. Itu yang membuat hal ini menyiksa karena pikiran akan kematian akan terus mengikuti terus selama ia masih hidup," bebernya.
Apabila ada seseorang yang memiliki kesulitan untuk mengendalikan ketakutan akan kematian, Debree menyarankan agar segera berkonsultasi ke dokter. Ia berpesan kepada generasi sekarang untuk meningkatkan sifat kepedulian terhadap orang lain karena itu ialah salah satu hal yang terpenting dalam menghadapi anxiety.
"Jadi, jangan berpikir orang yang kelihatannya baik-baik saja itu sebenarnya baik-baik saja, bisa jadi sebenarnya dia tidak baik-baik saja. Tetapi ketika dia menyimpan ketidakbaikannya dia orang malah menyalahkan dan dikaitkan dengan religi sesuai dengan kultur budaya kita, padahal sebenarnya dia hanya butuh dibantu," tandasnya. (H-2)
Terkini Lainnya
Kepedulian
Harus Tahu: Kerugian Biaya Akibat Gangguan Mental 2x Lebih Besar dari Gangguan Fisik
Kumpulan 7 Doa Kristen dan Ayat Kitab untuk Mengatasi Kekhawatiran, Ketakutan, dan Kecemasan
Asupan Gula Berlebih Bisa Sebabkan Gangguan Kecemasan dan Depresi
Trading Forex Perlu Pikiran Jernih dan Pengendalian Emosi
Studi Kaukus Keswa: Pemilu 2024 Tingkatkan Risiko Kecemasan dan Depresi
Menkes: 1 dari 10 Orang di Indonesia Idap Gangguan Kesehatan Jiwa
GERD Anxiety: Gejala dan Pengobatannya
Mengenal Death Anxiety yang Diangkat di Film Barbie
Yayasan Ini Bantu Penderita Anxiety dan Gerd Untuk Sembuh Lewat Dukungan Komunitas
Apa itu Anxiety? Ini Penjelasan, Jenis, Gejala, Cara Mengatasi
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap