Trading Forex Perlu Pikiran Jernih dan Pengendalian Emosi
![Trading Forex Perlu Pikiran Jernih dan Pengendalian Emosi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/eee61eb1ce7c20bdab291febc0786b10.jpg)
SEBAGAI sumber pendapatan tambahan yang fleksibel dan mudah diakses, trading di pasar finansial memerlukan disiplin diri yang tinggi serta kekuatan dalam berpikir dengan logis.
Saat trading, Anda sebaiknya menghilangkan emosi supaya tidak menjadi penghalang dalam perjalanan Anda menuju kesuksesan.
Dalam artikel ini, para ahli di Octa, broker finansial global yang beroperasi di lebih dari 180 negara, menyediakan sejumlah tips tentang emosi mana yang paling berpengaruh buruk dalam trading dan cara mengelolanya agar Anda dapat memperoleh keuntungan finansial yang konsisten.
Baca juga : Lima Tips Praktis Belajar Forex secara Cepat dan Hasilkan Profit
Dalam beberapa tahun terakhir, trading Forex semakin dikenal sebagai sumber pendapatan tambahan yang dinamis, sah, dan berpotensi tinggi, dengan syarat modal awal yang relatif rendah.
Akan tetapi, ada beberapa hal yang harus dan tidak boleh dilakukan, serta beberapa perangkap yang harus dihindari jika Anda ingin memperoleh keuntungan yang stabil dengan Forex.
Satu kesalahan yang perlu Anda hindari adalah membiarkan emosi menguasai Anda selama sesi trading.
Baca juga : Inilah Alasan Investor di Tanah Air Lebih Memilih Forex
Wajar memang jika ketenangan diri Anda goyah saat penghasilan yang menjadi taruhannya. Sebagian besar investor baru sudah familier dengan sensasi saat menutup trade pertama dengan profit.
Emosi yang kuat bisa menjadi sumber motivasi yang baik, tetapi bisa juga menjadi fondasi yang lemah untuk profit konsisten.
Sebagai sistem keahlian yang logis dan dapat dipahami, trading Forex akan menguntungkan jika dilakukan dengan kepala dingin dan pemikiran metodis.
Baca juga : Investasi Trading Forex Bukan untuk Semua Orang, Inilah Alasannya
Demi mendapat profit konsisten dengan Forex, Anda harus meninggalkan emosi. Di sini, pakar Octa mengemukakan lima emosi yang akan menghambat progres trading jika tidak dikendalikan.
1. Ketakutan
Sebagai mekanisme penting dalam upaya bertahan hidup, rasa takut adalah salah satu emosi paling umum. Akan tetapi, dalam trading, ketakutan lebih seperti faktor pembatas daripada penunjang keselamatan.
Baca juga : Perlu Pengetahuan untuk Memilih Broker Forex yang Aman Bagi Pemula
Rasa takut sering kali membuat trader panik dan berujung pada keputusan tidak rasional seperti menutup trade terlalu cepat atau tidak membuka trade sama sekali.
Banyak trader mengalami apa yang disebut FOMO, atau 'takut ketinggalan': mereka merasa gagal menghasilkan profit di pergerakan pasar tertentu sementara orang lain meraup untung dari sana.
Biasanya, trend yang memicu FOMO dilahirkan oleh influencer finansial di media sosial. Semenarik apa pun kecenderungan ini, lebih baik Anda tidak membuka order berdasarkan rumor. Sebaliknya, lakukan analisis menyeluruh menggunakan tools dan indikator pilihan Anda.
Baca juga : Forex vs Binary Options: Mengapa Keduanya Tidak Sama?
Tips dari pakar Octa: Untuk mengatasi rasa takut, fokuslah pada rencana trading Anda dan ikuti rencana tersebut di sepanjang sesi.
Kelola rasa takut Anda dengan membuat proses trading menjadi lebih terstruktur dan terkendali. Misalnya, gunakan tool manajemen risiko seperti order Stop-Loss untuk membatasi potensi kerugian.
2. Keserakahan
Baca juga : Inilah Cara Menghasilkan Uang dari Perubahan Suku Bunga
Keserakahan juga merupakan emosi yang dapat membahayakan hasil trading. Emosi yang satu ini memicu pengambilan risiko yang berlebihan sehingga mengakibatkan kerugian signifikan.
Keserakahan sering kali membuat trader membiarkan order tetap terbuka sampai terlalu lama hingga akhirnya kehilangan profit yang semestinya bisa didapat.
Perilaku ini akan makin menjadi bumerang jika trade dibiarkan tetap terbuka walaupun sudah terlihat bahwa posisinya merugi, dengan harapan bahwa trend akan berbalik.
Baca juga : Inilah Pilihan Investasi Bisa Jadi Sumber Penghasilan di Tahun 2024
Tips dari pakar Octa: Untuk mengendalikan keserakahan, fokuslah pada tujuan jangka panjang dan bertindaklah langkah demi langkah.
Jangan biarkan keuntungan jangka pendek mengalihkan perhatian dan memengaruhi keputusan Anda.
Anda juga harus menyiapkan strategi manajemen risiko yang meliputi pengambilan profit pada level-level yang telah ditentukan.
Baca juga : Traders Family Telah Edukasi 777 Traders Secara Gratis di 21 Kota
3. Frustrasi
Frustrasi adalah reaksi alami yang timbul karena tidak melihat hasil yang diharapkan. Ini dapat memicu pengambilan keputusan impulsif dan membuat Anda menyimpang dari rencana trading.
Ada banyak alasan yang menyebabkan timbulnya perasaan ini di arena trading. Sebagai contoh, mencari titik entry order yang menjanjikan berdasarkan pergerakan harga yang lalu bisa membuat frustrasi karena performa masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan.
Baca juga : Ingin Investasi Forex? Memilih Broker yang Tepat Jadi Kunci Krusial
Akibatnya, Anda mungkin sampai berpikir bahwa tidak ada satu pun strategi yang benar-benar berhasil.
Tips dari pakar Octa: Untuk mengatasi rasa frustrasi, Anda bisa fokus pada proses daripada hasil sementara, memastikan strategi Anda berjalan sebagaimana mestinya dan menyesuaikannya dengan kondisi real-time. Menggunakan akun demo juga dapat membantu.
Bersama Octa, Anda dapat merasakan seperti apa trading real tanpa risiko finansial dengan menggunakan akun demo yang selamanya gratis dan dapat membantu Anda mereplikasi pengalaman Forex yang sesungguhnya.
Baca juga : Didimax Tawarkan Beragam Keuntungan Trading Forex untuk Nasabah
Perlu disadari bahwa Anda lebih mungkin melakukan kesalahan jika stres atau lelah.
Apabila Anda mengalami kerugian berturut-turut, mungkin Anda butuh istirahat. Lepaskan diri dari tekanan emosional dan analisis apa yang sudah terjadi dengan cermat.
4. Terlalu percaya diri
Baca juga : Ada Broker Forex Penipu, Begini Cara Identifikasi dan Mencegahnya
Terlalu percaya diri adalah emosi lain yang dapat berdampak negatif pada trading, terutama jika dipadukan dengan ketergantungan berlebihan pada intuisi. Ada cara-cara trading yang lebih baik.
Walaupun Anda merasa sangat beruntung, setelah beberapa trade yang profit, pasti akan ada serangkaian kerugian yang dapat menyapu bersih semua profit dan akhirnya justru mengakibatkan kerugian yang lebih besar.
Ingat bahwa keyakinan yang terlalu berlebihan pada strategi trading tidak berarti hasilnya akan lebih baik.
Baca juga : Enam Langkah agar Trading Forex Bisa Penuhi Pengeluaran Sehari-hari
Tidak ada strategi yang sempurna, jadi Anda harus siap menyesuaikan strategi seiring perkembangan.
Fleksibilitas adalah salah satu kualitas utama yang diperlukan trader untuk mengikuti perkembangan pasar finansial yang bergerak cepat.
Tips dari pakar Octa: Membuat jurnal trading dapat membantu Anda melihat gambaran keseluruhan secara lebih jelas karena Anda akan dapat menganalisis performa trading dan mengidentifikasi area mana yang perlu ditingkatkan.
Baca juga : Aplikasi Digital Traders Family Gelar Program Edukasi Trading Forex di Surabaya
Catat trade Anda, termasuk titik entry dan exit, alasan untuk membuka trade, dan hasilnya.
5. Kecemasan
Kecemasan bisa datang jika Anda terus memikirkan hasil sementara dan tidak fokus pada tujuan. Ini dapat menimbulkan keraguan dan bahkan kebingungan, yang mengakibatkan hilangnya kesempatan atau ketidakmampuan untuk menutup trade tepat waktu.
Baca juga : Baru Mulai Investasi dan Trading Saham? Simak Tips dari Investor dan Trader Saham Ini
Terus mencari bukti dengan harap-harap cemas bahwa Anda benar dan tetap bertahan dalam satu trade untuk waktu yang terlalu lama akan dapat menyebabkan kesalahan yang merugikan.
Tips dari pakar Octa: Biarkan strategi Anda yang bekerja setelah Anda membuka trade. Idealnya, strategi harus meliputi level entry dan exit untuk trade, juga teknik manajemen risiko yang akan membantu Anda melindungi modal.
Usahakan untuk tetap objektif dan patuhi aturan yang sudah Anda tentukan.
Baca juga : Tips Memilih Broker Forex Terbaik dan Terpercaya Lewat WikiFX, Investor dan Trader Wajib Tahu
Kesimpulan
Akhir kata, pengelolaan emosi harus menjadi perhatian utama bagi trader baru dan berpengalaman.
Sebagai trader, Anda harus menyadari emosi apa yang mungkin akan Anda alami dan menyiapkan strategi serta taktik khusus untuk mengatasi atau menguranginya.
Dengan berfokus pada rencana trading, membuat jurnal, menyiapkan dan menjalankan strategi manajemen risiko, serta menghindari pengambilan keputusan yang emosional, peluang sukses Anda di pasar finansial bisa jadi semakin besar. (S-4)
Terkini Lainnya
Pemilu tak Berikan Efek Negatif, ICDX Catat Pertumbuhan Transaksi di Kuartal I-2024
Ini Pilihan Investasi Terbaik untuk Keluarga
Trading Forex Selama Ramadan
Analaisa Forex Aidios asal AS Ajak Masyarakat Investasi Valuta Asing
Didimax Edukasi Masyarakat Lewat Klinik Forex
Di Tengah Ancaman Resesi, Sebaiknya Pilih Aset Trading 'Safe Haven'
BKPM: Indonesia Negara Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil Terintegrasi
PTPP Penuhi Kewajiban Obligasi dan Sukuk Mudharabah Tepat Waktu
Presiden Minta Peningkatan Investasi di Sektor Kesehatan Dipercepat
Pemerintah dan Industri Farmasi perlu Sepakat Turunkan Harga Obat di Pasaran
Bangun Pabrik Ketiga, Frisian Flag Investasi Rp3,8 Triliun
Family Office Harus Didukung Kepastian Hukum dan Keamanan Data
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap