Ayah Bunda, Edukasi Seks pada Anak Bisa Cegah Kejahatan Seksual
KASUS kekerasan seksual pada anak meningkat dari tahun ke tahun. Meskipun ada regulasi baru Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, namun faktanya hal tersebut tidak mengurangi angka kejadian.
Salah satu upaya pencegahan yang bisa dilakukan di rumah adalah memberikan edukasi seksual kepada anak.
Edukasi seksual pada anak bisa dilakukan untuk mengajarkan anak batasan-batasan bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain.
Baca juga : Anak Disabilitas Dua Kali Lipat Lebih Rentan Alami Kekerasan Seksual
Anggota Satgas Perlindungan Anak PP IDAI, dr. Meita Dhamayanti mengatakan edukasi seks bisa disesuaikan dengan usia anak seperti dengan mengajarkan anatomi tubuh melalui video edukasi, buku cerita, bercermin, atau saat mandi.
"Orang tua juga jangan menepuk pantat jika anak nakal atau gemas. Karena anak berpikir itu hal wajar. Kemudian ke toilet umum anak sesuai jenis kelamin, tutup kamar mandi, biasakan buka baju di dalam kamar mandi, dan biasakan keluar kamar mandi ketika keluar kamar mandi," kata Meita dalam konferensi pers secara daring, Kamis (20/6).
Upaya pencegahan sedini mugkin pada anak dengan sampaikan pada anak untuk ada 5 bagian tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain seperti leher, mulut, dada, alat kelamin, dan daerah buang air besar. Anak juga bisa diajarkan menolak jika ada orag lain ingin menyentuh bagian-bagian tubuhnya.
Baca juga : Bersedia Kebiri Kimia Pelaku Kekerasan Seksual, Ini Syaratnya
"Anak bisa lari dan teriak. Itu yang bisa diajarkan pada anak. Anak juga bisa diberikan edukasi seks tapi bukan porno bisa melalui anatomi tubuh atau buku dengan mengenalkan," ujar dia.
Selain edukasi, peranan orang tua juga sangat penting untuk menjaga keutuhan rumah tangga sehingga membuat anak percaya diri. Hal-hal praktis yang bisa dilakukan orang tua untuk menjaga ketahanan keluarga dan menjalin komunikasi yang baik dalam keluarga dengan menjadi pendengar yang baik, berlaku sebagai sahabat anak, dan menyediakan waktu yang berkualitas untuk anak.
"Ciptakan lingkunang mendukung dan penuh kasih, dengan menyediakan lingkungan dengan baik seingga terbangun kepercayaan diri dan tidak takut karena mendapat lingkungan yang baik. Jalin komunikasi terbuka sehingga anak bisa kominikasi dengan orang tua," ungkapnya.
"Pelecehan yang kecil bisa bikin anak tidak nyaman dan bagaimana anak bisa terbuka dengan orang tua. Berikan pendidikan seks sesuai dengan usianya untuk bisa menetapkan batasan pada orang lain," tambahnya.
Selain itu, mengenali pergaulan atau teman-teman anak, melakukan kegiatan bersama termasuk beribadah, terlibat dalam kegiatan di sekolah anak, hingga mengikuti perkembangan Informasi teknologi. (H-2)
Terkini Lainnya
Cabuli 6 Bocah, 2 Kuli Bangunan Diancam Penjara 15 Tahun
Tingkatkan Kepedulian Masyarakat untuk Cegah Kekerasan pada Anak
PBB Ungkap Israel dan Kawasan Palestina Paling Banyak Pelanggaran Terhadap Anak-anak
Maraknya Tindak Kekerasan Bikin Kota Bekasi Tidak Layak Anak
Polisi Temukan Akun Facebook Icha Shakila Terkait Kasus Ibu Lecehkan Anak Kandung
Waspada terhadap Modus Kenalan dan Iming-Iming Uang
Tiga Pendekatan Pencegahan Kejahatan Judi Online
Waspada Modus Penipuan Salah Transfer, Begini Ciri-cirinya
Mahkamah Internasional akan Tambah Tekanan pada Israel atas Genosida di Palestina
Gangguan Kamtibmas Lampung di 2024 Alami Penurunan
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Membumikan Diskursus Islam Indonesia di Inggris Raya
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap