visitaaponce.com

PDIP Sebut Isolasi Pasien OTG di RS Tidak Akan Efektif

PDIP Sebut Isolasi Pasien OTG di RS Tidak Akan Efektif
Mural covid-19(AFP)

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menilai kebijakan isolasi di Rumah Sakit (RS) untuk pasien kategori orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan tidak akan efektif. Menurut Gilbert, hal ini justru akan memberikan beban pada tenaga medis menjadi lebih berat.

“Mengisolasi penderita covid-19 di RS adalah tidak tepat. Selain secara ilmiah tidak tepat (karena banyak yg OTG/suspek, dan sebagian sakitnya ringan dan tidak butuh perawatan) beban tenaga medis menjadi sangat berat,” ujar Gilbert, Jumat (4/9).

Untuk mengurangi beban tenaga medis, sambungnya, harus ada indikasi medis untuk isolasi di RS. Isolasi di RS, menurutnya, harus didasarkan hasil tes PCR. Sementara itu, tidak semua yang menderita covid-19 dapat dideteksi dengan PCR. Ada 4 dari 10 kasus yang lolos dari tes PCR.

Baca juga: Segera Realisasikan Larangan Isolasi Mandiri

“Artinya mengisolasi yang hanya yang positif juga akan gagal karena 40% yang sakit masih akan berkeliaran di luar RS isolasi,” katanya.

Atas kondisi ini, Gilbert berpandangan tindakan terbaik adalah menerapkan wajib bermasker total selama 2 minggu untuk pasien, baik di dalam rumah dan di luar rumah.

“Kalau mau lepas masker, jaga jarak 2 meter dari orang sekitar. Ini membutuhkan tenaga pengawas yang banyak dan berada di lokasi selama 2 minggu,” imbuhnya.

Oleh karena itu, menurutnya, petugas yang paling tepat untuk melakukan pengawasan ini adalah pengurus RT dan RW setempat. "Semua harus ikut bertanggung jawab, mengingat tenaga medis yang sudah lelah dan banyak yang jadi korban," jelasnya.

Gubernur DKI, imbuh Gilbert, harus betul-betul serius. "Dan ikut terjun ke lapangan mengawasi selama sedikitnya 2 minggu,” pungkasnya. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat