Ketika Bike to Work Saksikan Pencopotan Rambu Khusus Road Bike
KETUA Tim Advokasi Bike To Work (B2W) Indonesia Fahmi Saimima bisa bernafas lega setelah menyaksikan sendiri rambu khusus Road Bike dicopot oleh petugas Dinas Perhubungan di tiang rambu di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, pagi ini.
Ia dan rekan-rekan dari B2W, Koalisi Pejalan Kaki, Road Safety Association Indonesia, dan Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) pagi ini rencananya akan melakukan aksi 'Blackday' guna memprotes jalur khusus Road Bike yang diterapkan di JLNT tersebut setiap Sabtu-Minggu pukul 05.00-08.00 WIB. Namun, gelaran aksi itu batal dan digantikan dengan diskusi.
Pagi itu di bawah terik sinar matahari, bersama rekan-rekan koalisinya yang memakai busana serba hitam, Fahmi batal melangsungkan aksi demo. Ia dan rekan-rekan koalisi hanya menunggu di ujung JLNT untuk menyaksikan pencopotan rambu Road Bike.
Dengan pencopotan rambu tersebut, Fahmi menganggap Dishub DKI telah menerima masukan dari pihaknya untuk menghentikan uji coba lintasan khusus Road Bike.
"Ini hari terakhir ya, jam 8 ini jadi yang terakhir bahwasanya atas tuntutan kita aksi 'black day' hari ini menunggu rambu ini dicopot dan kembali ke aturan semula. Yang kedua, aksi yang kita rencanakan hari ini akan dialihkan menjadi diskusi bersama semua pihak kepentingan," kata Fahmi ditemui di lokasi, Minggu (13/6).
Baca juga: Tanggapi Demo B2W, Dishub DKI: Semua Masukkan Kami Terima
Fahmi berujar, diskusi yang difasilitasi oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta itu diharapkan semua rekomendasi dari B2W dan rekan koalisi dapat ditampung dan dijalankan.
"Alhamdulillah dari Dishub menyambut baik masukkan dari kita dan kita akan diskusi dengan semua pihak yang berkepentingan mulai dari Dishub DKI pimpinan selaku tuan rumah, kami B2W Indonesia, Koalisi Pejalan Kaki, RSA, KPBB, pakar tranportasi yg akan diskusi bersama. Artinya sebagai masyarakat, dan sebagai warga negara Indonesia yang beradab konsisten dengan penegakan hukum ini adalah solusi terbaik. Kita akan bermusyawarah," tukasnya.
Ia pun berharap hasil diskusi tersebut bisa menampung semua aspirasi dari pesepeda non Road Bike tetapi juga bagi pesepeda Road Bike.
"Ada keputusan terbaik buat seluruh masyarakat. Karena kepentingan di jalan raya adalah kepentingan bersama bukan mewakili salah satu jenis kendaraan manapun. Azas keselamatan, azas keamanan, azas proposional di jalan raya adalah yang kita inginkan," pungkasnya.(OL-5)
Terkini Lainnya
Bike To Work Gugat Heru Budi ke PTUN karena Malpraktik Kemanan Bersepeda di Jakarta
Bike To Work Cabut Status Kota Ramah Sepeda Jakarta
Kampanyekan Hak Atas Udara Bersih, Bicara Udara Berkolaborasi dengan Dua Pihak
Sepeda dan Ruang Kota
Budaya Bersepeda
Debut Tim Balap Sepeda DKI Mulai Penuhi Target di Popnas 2023
Jakarta Group Ride ke-2 GFNY Bali-IFG Life 2023 Jelajahi Jalanan Ibu Kota
Pemprov DKI Tampung Aspirasi Soal Lintasan Road Bike
Kenapa Sih Sepeda Non-road Bike Dilarang Lintasi JLNT
Road Bike lewat JLNT Casablanca dan Jalan Sudirman Dipersoalkan
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap