Pemkot Jaktim Minta Penghuni Lokalisasi Gunung Antang Pulang Kampung
![Pemkot Jaktim Minta Penghuni Lokalisasi Gunung Antang Pulang Kampung](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/08/f633c0e59375c9441fdd618cb13275c3.jpg)
PEMERINTAH Kota Jakarta Timur menyebutkan, penghuni lokalisasi liar Gunung Antang mayoritas berasal dari luar wilayah DKI Jakarta.
Asisten Pemerintahan Kota Jakarta Timur, Eka Darmawan, di Jakarta, Selasa (30/8), mengatakan, 90% penghuni lokalisasi liar Gunung Antang bukan warga DKI Jakarta.
"Kebanyakan tidak tinggal di sini. Ada yang tinggal di Bekasi. Warga yang diidentifikasi tinggal di DKI aja, tinggal di Condet dan CBU (Cipinang Besar Utara)," kata Eka.
Dia menambahkan, total ada sekitar 120 bangunan liar di lokalisasi Gunung Antang yang dibongkar petugas gabungan.
Eka juga mengatakan pihaknya menindak tegas warga dari luar wilayah DKI Jakarta yang mencari nafkah di lokalisasi liar Gunung Antang.
"Kalau warga luar DKI harus dipulangkan. Untuk apa maksiat di sini, setiap hari. Merusak moral," ujarnya.
Eka mengatakan terkait warga DKI Jakarta yang terdampak pembongkaran lokalisasi Gunung Antang pihaknya berupaya memindahkan mereka untuk mendapatkan tempat tinggal layak.
Baca juga: Warga Tolak Rencana Pembangunan Kantor Kecamatan di Lapangan Nuri Bintaro Jaya
Dia mengatakan akan memfasilitasi eks penghuni lokalisasi Gunung Antang yang ingin mendapatkan hunian yang layak.
"Yang kita antisipasi itu warga DKI yang mau ke rumah susun. Kita sudah siap. Nanti didaftarkan ke kelurahan atau kecamatan," katanya.
Lebih lanjut, terkait upaya PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menjadikan bekas lokalisasi liar Gunung Antang sebagai ruang terbuka hijau, pihaknya akan mendukung.
"Nanti juga dibuat pos terpadu untuk memonitor. Nanti dibuat jadi taman. Kita dukung yang penting ada permohonan karena lahan PT KAI," kata Eka.
PT (KAI), selaku pemilik lahan, menertibkan lokalisasi Gunung Antang bersama unsur tiga pilar Pemkot Jaktim hari ini mulai pukul 08.30 WIB.
Sekitar 120 bedeng tempat tinggal dihancurkan. Namun, bedeng-bedeng itu sudah kosong. Tidak ada minuman keras, alat kontrasepsi, atau narkotika yang ditemukan di lokasi.
Pembongkaran dilakukan setelah warga lokalisasi tidak menggubris permintaan PT KAI untuk membongkar lapak secara mandiri.
Sebelumnya, PT KAI telah melayangkan surat peringatan pertama (SP1) hingga SP3, tetapi lokalisasi liar itu masih beroperasi. (Ant/Ins/OL-16)
Terkini Lainnya
Pegawai PT KAI Bunuh Istri karena Cemburu
Kakak Beradik di Jakarta Timur Sudah Lama Rencanakan Pembunuhan Ayah Kandung
Polisi Tetapkan Tersangka Baru dalam Kasus Anak Bunuh Ayah di Jakarta Timur
Bocah Tewas Terjatuh di Rusunawa Rawa Bebek Cakung
Warga Jakarta Sulit Makamkan Orang Meninggal di TPU Pondok Ranggon
KAI Minta Tambahan PMN Rp2 Triliun untuk Beli KRL
Mau Wisata Horor? Kunjungi Lawang Sewu Malam Hari lewat Paket KAI Wisata
KAI Angkut 989.382 Penumpang Selama Libur Idul Adha
KAI Catatkan Lonjakan Penumpang 23% Saat Libur Panjang Waisak
Peningkatan Layanan Jadi Fokus Utama Transformasi KAI
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap