Pembentukan Pansus Kasus Sambo Momentum Reformasi di Tubuh Polri
![Pembentukan Pansus Kasus Sambo Momentum Reformasi di Tubuh Polri](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/6e440d163a122bf1846abb9363e120cd.jpg)
PANITIA khusus (pansus) di Komisi III DPR RI untuk mengusut dugaan penyalahgunaan kekuasaan oleh mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Ferdy Sambo di tubuh Korps Bhayangkara perlu dibentuk.
Dengan adanya pansus tersebut diharapkan dapat menjawab segala hal yang berkaitan dengan Sambo, mulai dari pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, obstruction of justice, serta distribusi dan pertanggungjawaban kewenangan di tubuh Polri.
Tak hanya itu, pansus itu juga dapat menjawab spekulasi soal adanya dugaan bisnis ilegal terkait bagan Konsorsium 303 yang beredar luas di masyarakat. Bahkan, spekulasi yang beredar luas juga perlu dijawab dan diklarifikasi oleh Polri. Maka dari itu, dengan adanya pansus dapat diungkap apakah benar informasi tersebut dan siapa saja yang terlibat. Selain itu, pansus bisa menjadi momentum dalam mempercepat penanganan kasus kematian Brigadir J.
Demikian dikatakan pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto kepada Media Indonesia, Minggu (4/9). "Kalau menunggu Kapolri kan belum ada progres lagi terkait kasus Sambo dan lainnya. Jangankan terkait Konsorsium 303, terkait skenario Sambo yang diduga Fahmi Alamsyah (penasihat ahli Kapolri) terlibat belum diungkap juga. Progresnya jadi sangat lambat sekali," kata dia.
Baca juga: Polri Inkonsisten Tangani Kasus Brigadir J
Bambang menyatakan pansus juga dapat menjadi momentum reformasi di tubuh Korps Bhayangkara. Pansus ini nantinya akan mengungkap daftar penyalahgunaan kekuasaan oleh Sambo dan polisi lainnya. Dengan demikian, Polri dapat bersih dari oknum yang nakal dan menyalahgunakan kewenangan.
"Yang pasti masyarakat ingin polisi lebih baik, tapi kalau tidak dibuka sekarang, kapan lagi? Ini seperti menyimpan borok di dalam tubuh yang suatu saat membusuk dan akan merembet ke mana-mana," kata
Meski demikian, Bambang menilai pembentukan pansus untuk mengusut penyalahgunaan kekuasaan Sambo tidak semudah membalik telapak tangan. Meski ada desakan dari publik dan aktivis, tetapi di DPR sulit direalisasikan.
Ia melihat bagaimana para anggota Komisi III DPR RI satu suara mendukung dan memuji langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam rapat dengar pendapat (RDP) beberapa waktu lalu. Maka dari itu, ia menanti langkah DPR apakah mau atau tidak membentuk pansus tersebut. "Ini momentum bagi kawan-kawan di DPR bagaimana momentum menggaet hati masyarakat."
Bambang juga memberikan alternatif jika pansus tidak terbentuk di DPR. Menurutnya, Presiden Joko Widodo perlu turun tangan dan memberikan arahan khusus agar pansus dapat direalisasikan. "Kalau DPR tidak bisa, kembali lagi ke UU bahwa Kapolri ini kan di bawah Presiden, bertanggung jawab ke Presiden. Sebenarnya tidak perlu Presiden, tapi ketika Kapolri sangat lambat, ya Presiden harus mengambil langkah dan terkait political will dari Presiden," katanya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pengurus Public Virtue, Usman Hamid mengusulkan agar Komisi III DPR membuat pansus yang fokus pada masalah Ferdy Sambo terkait pembunuhan, rekayasa, judi online, dan lainnya.
"Dalam hal ini perlu pengawasan legislatif, karena problemnya bukan lagi sekadar problem hukum kriminal, yaitu pembunuhannya, tetapi juga kelembagaan yang bersifat struktural, maka tidak ada salahnya jika DPR, Komisi III menjajaki pembentukan panitia khusus (pansus). Harus ada pansus untuk melihat masalah Ferdy ini bukan sekadar bagaimana penanganan perkara pidana dijalankan, tapi bagaimana dugaan penyalahgunaan kekuasaan terjadi di baliknya," kata Usman, Kamis (1/9).
"Jadi problem hukum kriminalnya pembunuhan Yosua, rekayasa menutup kasus ini, dan problem strukturalnya yaitu dugaan praktik setoran ilegal," tambah Usman. (J-2)
Terkini Lainnya
Server Judi Online masih Terus Bermunculan
Kapolda Beberkan Isi Ponsel Afif Maulana Soal Ajakan Tawuran
Kapolda Sumbar Bantah Rekayasa Kasus Kematian Afif Maulana
DPR Minta Kasus Kematian Afif Maulana jangan Sampai Rusak Citra Polri
Pegiat Antikorupsi: Koordinasi KPK dan Polri-Kejaksaan Agung Memang tidak Baik
Bea Cukai dan Polri Ungkap Clandestine Lab Terbesar di Indonesia Milik Jaringan Tiongkok
DPR RI Tetapkan Keanggotaan Pansus RUU Paten
Marwan Jafar: Cegah Potensi Kerugian Negara Terkait Kerja Sama PGN-Gunvor
Bahas Penanganan Polusi Udara, DPR Usulkan Bentuk Pansus
DPR Apresiasi Cara Pangdam V Brawijaya Tangkal Hoaks
PSI Dorong DPR Bentuk Pansus Transaksi Janggal Rp349 Triliun
Soal Transaksi Mencurigakan Rp349 T, Pakar : Harus Lewat Hak Angket atau Pansus DPR
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap