visitaaponce.com

Polri Inkonsisten Tangani Kasus Brigadir J

Polri Inkonsisten Tangani Kasus Brigadir J
Tersangka Irjen Ferdy Sambo (kiri) bersama Istrinya tersangka Putri Candrawathi (kanan)(ANT/ASPRILLA DWI ADHA)

PENGAMAT Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menilai Polri tidak konsisten dalam setiap langkah yang diambil dalam menangani kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Bambang menilai sebelumnya Polri dinilai tegas dengan menetapkan lima tersangka dalam kasus kematian Brigadir J, yakni Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Maruf. Hal tersebut mendapat pujian, terutama saat rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Warganet Soroti Pakaian Brigjen Andi Rian yang Capai Jutaan Rupiah

Namun, setelah dianggap membuat langkah yang maju, justru kemudian Polri mengambil langkah mundur dengan tidak menahan Putri Candrawathi dengan alasan kemanusiaan. Ia mengatakan langkah tersebut justru menurunkan kepercayaan, karena tidak sesuai dengan ekspektasi masyarakat.

"Bangunan kepercayaan dari masyarakat itu kan lama-lama runtuh karena tidak ada konsistensi. Lama-lama orang sudah bosan dengan drama dalam kasus ini dan kebohongan-kebohongan yang ada," kata Bambang kepada Media Indonesia, Minggu (4/9).

Sementara itu, Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso juga menyoroti Putri Candrawathi yang tidak ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka. Ia mendesak penyidik Tim Khusus Polri untuk menahan Putri.

Ia membeberkan sejumlah alasan Putri Candrawathi harus ditahan. Pertama, kata dia, syarat objektif penahanan terpenuhi karena Putri ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana. "Penyidik harus konsisten ketika telah menetapkan ibu PC (Putri Candrawathi) sebagai tersangka pembunuhan berencana harus ditahan," katanya.

Kedua, ia menilai Putri tidak kooperatif, salah satunya dengan memberikan keterangan yang berbeda dengan saksi dan tersangka lain. Kemudian, ia menilai Tim Khusus Polri menunjukkan sikap diskriminatif karena dalam perkara lain banyak wanita yang berasal dari kalangan masyarakat bawah tetap ditahan.

"IPW mengingatkan Kapolri atas pernyataannya, hukum tidak boleh tumpul ke atas tajam ke bawah. Pak Kapolri harus konsisten terkait hal ini," katanya. (J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : MEGAPOLITAN

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat