Konsumsi Air Bersih di Depok Saat Libur Lebaran Diprediksi Naik 20
PERUSAHAAN Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Asasta Kota Depok, Jawa Barat menyiapkan 10.000 meter kubik air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Diperkirakan terjadi peningkatan konsumsi air bersih selama masa libur Lebaran tahun ini.
Direktur Utama PDAM Tirta Asasta Kota Depok Muhammad Olik Abdul Holik mengatakan lonjakan diperkirakan terjadi dalam tujuh hari masa libur Lebaran. Prediksi itu berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya.
"Untuk libur Lebaran yang cukup panjang ini kami memprediksi angka kenaikan pemakaian air mencapai 20%," kata Olik, Selasa (18/4) di Kantor Pusat PDAM Tirta Asasta Jalan Legong Raya Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok.
Baca juga: BAZNAS Gelar Program Bedah Mushola di Sawangan Kota Depok
Kondisi tersebut diakibatkan jumlah wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Depok dan sehingga penggunaan air untuk kalangan industri seperti perhotelan dan apartemen juga diperkirakan meningkat.
"Setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut dan kasus pandemi covid-19 yang melandai kemungkinan okupansi hotel dan apartemen pun turut terdongkrak. Ini karena orang-orang banyak yang berwisata ke Kota Depok sehingga penggunaan air akan melonjak," terangnya.
Tren pemakaian air sudah mengalami peningkatan sejak awal Ramadan. Hal itu juga sudah diantisipasi sebelumnya oleh PDAM dengan terus memastikan pasokan air bersih tetap tersedia.
Baca juga: Kaesang Pangarep Disiapkan Jadi Wali Kota Depok 2024
"Pelanggan kami 94 ribu SR sementara debit produksi (total) 6.700 meter kubik per hari ditambah cadangan 10 ribu meter kubik. Di atas kertas sebenarnya masih aman. Mudah-mudahan tidak ada hal yang tidak diinginkan," katanya.
Direktur Operasional PDAM Tirta Asasta Kota Depok Sudirman menambahkan pihaknya menyiapkan 10 ribu meter kubik cadangan air bersih mengantisipasi lonjakan pemakaian air. PDAM Kota Depok juga menerapkan kebijakan untuk menyiagakan seluruh SDM untuk pelayanan pengaduan pelanggan.
Hal itu untuk merespon adanya gangguan aliran air yang kemungkinan muncul. Petugas, katanya, bisa langsung turun ke lapangan kapan pun jika terjadi gangguan.
Ia mengingatkan masyarakat yang akan mudik untuk memastikan aliran air dalam rumah mati. Jika tidak, ada potensi biaya tagihan yang membengkak.
"Kalau lupa menutup keran, tentu tagihan akan banyak. Kita sarankan keran (meteran) ditutup saja kalau memang rumahnya kosong," kata Sudirman. (Z-6)
Terkini Lainnya
Sedikit Depot Air Minum Punya Sertifikat Layak Higienis
Penuhi Kebutuhan Air Minum IKN Nusantara, Kementerian PUPR Targetkan Penyelesaian SPAM Sepaku Juli 2024
Bendungan Sepaku Semoi Suplai Air Minum untuk IKN dan Balikpapan
Delameta Luncurkan Inovasi Water Treatment Rasa Digital Terintegrasi Internet Starlink
Longsor Putuskan 4 Pipa Transmisi Utama, 40 Ribu Pelanggan di Tasikmalaya Terdampak
CCEP Indonesia Tegaskan Komitmen Pengelolaan Air Bersih
Gibran Blusukan di Jakarta, Ini Respons Heru Budi
Klaten Mulai Dilanda Kekeringan, BPBD Salurkan Air Bersih
Resmikan Sumber Air Bersih ke-9, Helldy Harap Bisa Bantu Masyarakat Gerem
Warga Desa Megale Bojonegoro Dapat Bantuan Akses Air Bersih
Menkeu: Perkuat Sinergi Tingkatkan Investasi Hijau
13 Desa di Semarang Teancam Kekeringan, BPBD Jateng Salurkan 332 Ribu Liter Air Bersih
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap