Harga Bus Listrik Lebih Mahal 30 Persen, TransJakarta Minta Pemerintah Beri Insentif
![Harga Bus Listrik Lebih Mahal 30 Persen, TransJakarta Minta Pemerintah Beri Insentif](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/abd02da4d8bfce0d11267c474ec55fbc.jpg)
DIREKTUR UTAMA PT TransJakarta Welfizon Yuza mengungkapkan saat ini harga bus listrik masih jauh lebih mahal daripada bus berbahan bakar solar.
Perbedaan harganya bahkan sampai 30%. Perbedaan harga ini tentunya akan berpengaruh pada subsidi yang diberikan oleh TransJakarta kepada operator yang nantinya mengoperasikan bus listrik.
Hal ini disampaikan oleh Welfizon saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi DPRD DKI Jakarta hari ini. Ia pun sudah diundang oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) untuk memberikan rekomendasi terkait rencana pemerintah pusat yang ingin mendorong penguatan kendaraan berbasis listrik.
Baca juga: Dishub Kaji Tarif TransJakarta Khusus Karyawan Bandara
"Bus listrik ini kan saat ini kita bayar lebih kurang 30% lebih mahal dibandingkan solar. Kami mencoba mencari alternatif (pembiayaan)," kata Welfizon di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (7/6).
Ia menjelaskan, dengan fakta ini membuat penerapan bus listrik sedikit memberatkan para operator. Untuk itu, ia pun mengusulkan kepada Kemenkomarves agar pemerintah pusat memberikan dukungan melalui insentif.
Baca juga: Diprotes Penumpang, TransJakarta Tambah Perjalanan Rute L13E Puri Beta-Kuningan
"Tentunya yang menjadi 'concerns' kita di bus listrik ini adalah saat ini biaya investasi itu kan masih cukup besar. Satu, harus dibutuhkan intervensi lembaga pembiayaan. Sehingga prosesnya itu tidak membebani operator yang akan masuk dalam bus listrik," ujarnya.
Insentif tersebut, lanjutnya bisa berbentuk keringanan pajak pertambahan nilai (PPN) dalam pembelian listrik dan sebagainya.
TransJakarta pun saat ini telah mengoperasikan 30 unit bus listrik. Dalam sisa tahun ini, ia akan menambah jumlah 70 bus listrik sehingga total akan ada 100 unit bus listrik beroperasi tahun ini.
"Makanya kita lihat 100 unit bus listrik kita jalankan dulu, kita evaluasi. Sambil mendorong regulasi-regulasi terkait relaksasi bus listrik ini bisa berjalan. Sehingga, beban subsidinya tidak terlalu besar. Karena beban subsidi ini nanti di Pemprov DKI. Kami mendorong agar insentif-insentif terkait bus listrik ini bisa diberikan oleh pemerintah," imbuhnya. (Put/Z-7)
Terkini Lainnya
Bank DKI Beri Pembiayaan untuk Pengadaan Bus Transjakarta
Tarif TransJakarta hanya Rp1 di HUT Ke-497 Kota Jakarta
JIS Tambah Lahan Parkir dan Bus TransJakarta Antisipasi Masalah Akses Saat Konser Bruno Mars
4 Rute TransJakarta Menuju Jakarta Fair Kemayoran
Tarif Transjakarta, MRT, dan LRT Jakarta Hanya Rp1 pada 22-23 Juni 2024
Dampak Demo Buruh Patung Kuda, TransJakarta Lakukan Penyesuaian Rute
Kemenhub Uji Coba Biskita Trans Depok
Pemprov DKI Jakarta Diminta Jujur soal Penyebab Polusi Udara
49% Warga Jakarta tidak Setuju Kebijakan Pembatasan Kendaraan Bermotor
Dirjen Perhubungan Darat Gelar Kampanye Keselamatan Transportasi Danau dan Sungai
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap