visitaaponce.com

Kowarteg Lakukan Langkah Pencegahan DBD di Kemayoran

Kowarteg Lakukan Langkah Pencegahan DBD di Kemayoran 
Aksi Kowarteg cegah DBD di Kemayoran(Dok. Kowarteg Indonesia)

KOMUNITAS Warteg (Kowarteg) Indonesia membantu masyarakat melalui upaya pencegahan kasus demam berdarah dengue (DBD) di kawasan Jakarta. 

Aksi itu menyusul data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang mencatat dalam 22 pekan pertama 2023, atau di kisaran periode Januari-Mei, terdapat 35.694 kasus DBD di seluruh Indonesia. 

Kowarteg menyasar Jl. Benda Timur, Gg 9, RT11/02, Kelurahan/Kecamatan Kemayoran, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta dalam rangka aksi sosial. 

Baca juga : Komunitas Nelayan Pesisir Edukasi Alat Tangkap Ramah Lingkungan di Makassar

Sekjen Kowarteg Indonesia Seno Herlangga mengatakan pihaknya melakukan tiga langkah untuk masyarakat, yakni edukasi perakitan alat fogging sederhana, penyerahan bantuan alat fogging, dan penyemprotan rumah warga serta selokan. 

"Pembuatan alat ini kami dari barang-barang bekas atau bisa baru yang tersedia di lingkungan seperti pipa dari ac pipa tembaga, terus ada spray gun, ada pemantik api dan gas, serta ada untuk klem, selang air, dan tadi kami ada obat juga untuk foggingnya sendiri," ucap dia kepada awak media. 

Baca juga : Dukung Kerja Sopir Truk, KST Beri Bantuan Dongkrak di Indramayu

Puluhan masyarakat sangat terkesan dengan alat pengasapan atau fogging yang bisa dibuat dengan bahan-bahan sederhana. 

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat berdampak pada pemutusan mata rantai jentik-jentik nyamuk aedes aegypti. 

Seno menyebutkan, kepadatan penduduk seperti kawasan Kemayoran dan perubahan iklim jadi faktor penyebab perkembang biakan nyamuk aedes aegypti sebagai penyebab DBD. 

Dia pun berpesan kepada warga untuk meningkatkan kesadaran akan kebersihan lingkungan serta menerapkan gerakan menutup, menguras, dan mengubur (3M). 

"Sangat bermanfaat untuk warganya mengingat bulan-bulan ini memasuki musim penghujan. Jadi, alangkah baiknya kita sebagai dari tim Kowarteg melaksanakan kegiatan baksos fogging untuk mencegah peningkatan DBD," jelas dia. 

Salah satu tokoh masyarakat, Siti Komala (60) mengaku hadirnya Kowarteg dapat menginspirasi masyarakat lain untuk sama-sama menjaga lingkungan, seperti halnya mencegah kasus DBD. 

"Kalau alatnya pernah lihat ada yang dijual. Tapi buat lingkungan sini belum ada. Cara pembuatannya belum (tau), baru kali ini. Bermanfaat sekali untuk lingkungan," jelas dia. 

Dia menantikan agenda-agenda positif lainnya dari Kowarteg Indonesia untuk masyarakat sekitar kawasan tempat tinggalnya. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat