Kerap jadi Tempat Asusila, Hutan Kota di DKI Dinilai Tak Miliki Daya Tarik
![Kerap jadi Tempat Asusila, Hutan Kota di DKI Dinilai Tak Miliki Daya Tarik](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/1c2358671ecc42332d8eaaaca670319c.jpg)
MASYARAKAT sekitar DKI Jakarta tengah dihebohkan dengan berita soal dugaan dijadikannya hutan kota Cawang sebagai tempat asusila oleh kaum LGBT. Maraknya kegiatan asusila dan negatif lainnya di hutan kota sekitar DKI dinilai terjadi karena minimnya daya tarik yang dihadirkan, sehingga masyarakat sekitar enggan berkunjung hingga hutan kota menjadi selalu sepi.
Pengamat tata kota, Yayat Supriyatna menilai taman dan hutan kota yang ada di ibu kota kurang memiliki daya tarik. Pemerintah setempat dinilai kurang memaksimalkan fungsinya untuk ruang berkegiatan masyarakat di alam terbuka.
"Hutan kota kita di Jakarta ini tidak maksimal fungsinya, dan daya tariknya lemah, kecuali di Tebet Ecopark. Kalau di Tebet Ecopark bagus tamannya, bagus hutan kotanya tertata dirawat dan dijaga, dan berada di dalam pemukiman," ujar Yayat, Kamis, (27/7).
Baca juga: Jadi Pelaku Pencabulan di Tamansari, Pria 50 Tahun Ditangkap
Yayat mengungkapkan tindakan asusila di kawasan hutan kota sebenarnya bukan hal baru dan sudah menjadi rahasia umum yang sejak lama terjadi. Hal ini disebabkan oleh rendahnya pengamanan, pengawasan, hingga pencahayaan di sana.
Terlebih, menurut Yayat tidak jarang ditemukan oknum yang memang memanfaatkan kegiatan negatif masyarakat itu untuk mencari uang.
Baca juga: Kasus Asusila Petugas Rutan KPK Akan Ditangani Penegak Hukum Lain
"Sudah ada rantai informasi tempat itu sering digunakan dapat dikatakan ada yang menyediakan fasilitas itu," ungkapnya.
"Yang menjadi persoalan lagi adalah dilakukan di tempat itu karena tidak ada sanksi sosial atau sanksi hukum yang diberikan," tambahnya.
Melihat kondisi itu, Yayat mengatakan perlu sistem pengawasan maksimal yang dapat mencegah hal-hal negatif yang dilakukan masyarakat di hutan kota kembali terjadi. Dirinya mengatakan penggunaan CCTV dapat menjadi salah satu cara untuk menangkap pelaku. Selain itu, dirinya menghimbau agar penerangan di taman kota agar dimaksimalkan.
"Kalau mau taman kota itu minim penerangan, tidak banyak cctv-nya coba malam hari penerangannya banyak kemudian tempat-tempat yang dianggap sering terjadi diberikan CCTV. Kalau ada pencahayaan yang kuat mereka jadi tidak berani," tutup Yayat.
(MGN/Z-9)
Terkini Lainnya
Plataran Intimate Venue Collection Sukses Digelar
Jokowi Bicara Kota Masa Depan : Didesain Hijau Seperti Konsep Nusa Rimba IKN
SBI Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota
Pemprov Lalai Jaga RTH
Dunia Sihir dan Penyembuhan Diri di Art Jakarta Gardens 2024
Kalau ke Bandung, Yuk Trekking Ke Tahura, Healing Nan Sehat
Taman Kota Sukmajaya Depok Berubah Jadi Showroom Sampah
Puluhan Petugas Gabungan Tertibkan Taman Jati Pinggir Petamburan
Prihatin! Taman Jati Pinggir di Tanah Abang, Jakarta Pusat Berubah jadi Lapak PKL dan Penampungan
Berkontribusi bagi Lingkungan, Polytama Sabet Dua Penghargaan ISRA 2023
Taman Bermain Anak Bertambah Lagi di Taman Rusa Sekupang
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap