visitaaponce.com

Kerap jadi Tempat Asusila, Hutan Kota di DKI Dinilai Tak Miliki Daya Tarik

Kerap jadi Tempat Asusila, Hutan Kota di DKI Dinilai Tak Miliki Daya Tarik
Salah satu hutan kota di DKI Jakarta, Hutan Kota Srengseng, Jakarta.(Antara)

MASYARAKAT sekitar DKI Jakarta tengah dihebohkan dengan berita soal dugaan dijadikannya hutan kota Cawang sebagai tempat asusila oleh kaum LGBT. Maraknya kegiatan asusila dan negatif lainnya di hutan kota sekitar DKI dinilai terjadi karena minimnya daya tarik yang dihadirkan, sehingga masyarakat sekitar enggan berkunjung hingga hutan kota menjadi selalu sepi.

Pengamat tata kota, Yayat Supriyatna menilai taman dan hutan kota yang ada di ibu kota kurang memiliki daya tarik. Pemerintah setempat dinilai kurang memaksimalkan fungsinya untuk ruang berkegiatan masyarakat di alam terbuka.

"Hutan kota kita di Jakarta ini tidak maksimal fungsinya, dan daya tariknya lemah, kecuali di Tebet Ecopark. Kalau di Tebet Ecopark bagus tamannya, bagus hutan kotanya tertata dirawat dan dijaga, dan berada di dalam pemukiman," ujar Yayat, Kamis, (27/7).

Baca juga: Jadi Pelaku Pencabulan di Tamansari, Pria 50 Tahun Ditangkap

Yayat mengungkapkan tindakan asusila di kawasan hutan kota sebenarnya bukan hal baru dan sudah menjadi rahasia umum yang sejak lama terjadi. Hal ini disebabkan oleh rendahnya pengamanan, pengawasan, hingga pencahayaan di sana.

Terlebih, menurut Yayat tidak jarang ditemukan oknum yang memang memanfaatkan kegiatan negatif masyarakat itu untuk mencari uang.

Baca juga: Kasus Asusila Petugas Rutan KPK Akan Ditangani Penegak Hukum Lain

"Sudah ada rantai informasi tempat itu sering digunakan dapat dikatakan ada yang menyediakan fasilitas itu," ungkapnya.

"Yang menjadi persoalan lagi adalah dilakukan di tempat itu karena tidak ada sanksi sosial atau sanksi hukum yang diberikan," tambahnya.

Melihat kondisi itu, Yayat mengatakan perlu sistem pengawasan maksimal yang dapat mencegah hal-hal negatif yang dilakukan masyarakat di hutan kota kembali terjadi. Dirinya mengatakan penggunaan CCTV dapat menjadi salah satu cara untuk menangkap pelaku. Selain itu, dirinya menghimbau agar penerangan di taman kota agar dimaksimalkan.

"Kalau mau taman kota itu minim penerangan, tidak banyak cctv-nya coba malam hari penerangannya banyak kemudian tempat-tempat yang dianggap sering terjadi diberikan CCTV. Kalau ada pencahayaan yang kuat mereka jadi tidak berani," tutup Yayat.

(MGN/Z-9)


 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat