visitaaponce.com

Ganjil Genap di Jabodetabek Disarankan Diberlakukan Setiap Hari

Ganjil Genap di Jabodetabek Disarankan Diberlakukan Setiap Hari
Papan penanda kawasan Ganji Genap di kawasan jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (2/6).(MI/SUSANTO)

PENGAMAT tata kota Universitas Trisakti Nirwono Yoga menyarankan penerapan ganjil genap setiap hari bagi kendaraan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) untuk menjaga kualitas udara di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya.

"Saat ini kondisi darurat udara buruk, penerapan ganjil genap Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) harus dilakukan setiap hari selama satu sampai dua bulan," kata Yoga seperti dilansir dari Antara.

Yoga, menambahkan nantinya setelah dilakukan beberapa hari, ganjil genap bisa dilaksanakan pada hari kerja menyesuaikan evaluasi kondisi kualitas udara. Tentunya, lanjut dia, hal ini berlaku untuk seluruh mobil dan motor listrik baik yang berbahan bakar minyak fosil maupun listrik.

Baca juga: Dishub DKI: WFH ASN Kurangi Lima Persen Kemacetan Jakarta

Selain ganjil genap, menurut dia perlu adanya penerapan rekayasa lalu lintas bagi masyarakat yang membawa motor maupun mobil. "Rekayasa mulai dari pemberlakuan satu arah pada jam sibuk, penerapan jalan berbayar elektronik, parkir elektronik progresif, peniadaan parkir liar dan parkir tepi jalan," katanya.

Dia mengaku turut mendukung adanya kebijakan bekerja dari rumah (work from home/WFH) yang diterapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini. Namun, lanjut dia, sebaiknya harus diberlakukan kepada semua masyarakat agar hasil lebih signifikan.

Baca juga: Kebijakan WFH Bagi 50 Persen ASN belum Tunjukkan Dampak Signifikan

"Tidak hanya ASN, tapi juga pihak swasta yang tidak melayani langsung masyarakat dan warga Bodetabek yang bekerja ke Jakarta," katanya.

Swasta yang dimaksud yakni sejumlah pegawai rumah sakit yang tidak langsung melayani masyarakat, bengkel, petugas kebersihan serta anak sekolah rentan terhadap polusi udara. "Ganjil genap dan WFH merupakan langkah strategi jangka pendek pemerintah," ujarnya.

Sedangkan untuk jangka panjang menangani polusi udara yakni menanam pohon hingga membangun taman. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat