PAM Jaya Targetkan 19 Ribu Pelanggan Baru di 2024
PAM Jaya berencana menambah jaringan air di sejumlah wilayah di Jakarta. Rencananya akan terdapat penambahan 19 ribu pelanggan baru. Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan mulai Agustus ini pihaknya berencana melakukan konstruksi pipa baru secara paralel.
Pengerjaannya, dimulai dari kawasan Pondok Kopi, Jakarta Timur yang selama ini masih menggunakan air tanah sebagai sumber air bersih untuk kegiatan sehari-hari.
"Ke depan, kita melakukan konstruksi pipa secara paralel sebanyak 19 ribu sambungan rumah," ujar Arief dalam acara Diskusi Balkoters Talk yang mengusung tema 'Revitalisasi Pipa Air Menuju 100 Persen Layanan PAM Jaya' di Pers Room Bengkel Jurnalistik, Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (30/8).
Arief menjelaskan, pengerjaan sambungan pipa baru ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) dari pemerintah pusat.
Baca juga: PAM Jaya Raih Penghargaan dari BPJS Ketenagakerjaan
Karena itu, para pelanggan tak dikenakan biaya pemasangan sebagai upaya sosialisasi pengalihan penggunaan air tanah ke air perpipaan.
"Bahkan dikasih (pemasangan) gratis itu aja kita perlu effort (usaha) untuk melalukan sosialisasi. Mereka masih merasa air tanah di jakarta masih cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Arief.
Penambahan jaringan pipa baru untuk 19 ribu pelanggan ini merupakan upaya jangka pendek PAM Jaya memperluas layanan yang ditargetkan selesai 2024 mendatang.
Baca juga: PT PAM Jaya Membutuhkan Produsen Meter Air
"Saat ini kita sedang dalam proses percepatan perizinan, paralel juga dengan pekerjaannya. Kita juga sedang melakukan sosialisasi kepada calon pelanggan baru dari air perpipaan," ucapnya.
Sementara, untuk jangka panjangnya PAM Jaya menargetkan penyambungan pipa baru sepanjang 7 ribu kilometer pada 2030. Jika rencana ini berhasil diwujudkan, maka Jakarta akan memiliki layanan air perpipaan 100 persen di seluruh wilayah.
Sementara, Kepala Sub Penyediaan Air Bersih Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI, Elisabeth Tarigan mengakui pentingnya menyadarkan masyarakat agar beralih dari penggunaan air tanah ke air perpipaan.
Masyarakat perlu disadarkan bahwa penggunaan air tanah secara terus menerus akan mengakibatkan kandungan air dalam tanah yang berkurang hingga mengakibatkan penurunan muka tanah. (Z-6)
Terkini Lainnya
Gibran Blusukan di Jakarta, Ini Respons Heru Budi
Klaten Mulai Dilanda Kekeringan, BPBD Salurkan Air Bersih
Resmikan Sumber Air Bersih ke-9, Helldy Harap Bisa Bantu Masyarakat Gerem
Warga Desa Megale Bojonegoro Dapat Bantuan Akses Air Bersih
Menkeu: Perkuat Sinergi Tingkatkan Investasi Hijau
13 Desa di Semarang Teancam Kekeringan, BPBD Jateng Salurkan 332 Ribu Liter Air Bersih
Dinas PUPR Banten Bangun 13 Ruas Jalan Ex-Kabupaten dan Kota
Pemerintah Cari Solusi untuk Tingkatkan Perekonomian Kabupaten Seluma
Urbanisasi Dorong Pertumbuhan TOD di Kota Hujan
Peretasan PDN Buah dari Obsesi Pemerintah Lakukan Sentralisasi Data
Infrastruktur Transportasi Berkembang, Bogor Jadi Destinasi Hunian Terpopuler
Pendanaan APBN untuk IKN hingga Mei Capai Rp5,5 Triliun
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap