Kemudahan Integrasi Antarmoda, Tren Pengguna Commuter Line Meningkat
![Kemudahan Integrasi Antarmoda, Tren Pengguna Commuter Line Meningkat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/5a4b86a1587778329aa603c237229adb.jpg)
VOLUME pengguna Commuter Line Jabodetabek pada bulan September 2023 mengalami tren peningkatan. Peningkatan ini tak lepas dari semakin mudahnya masyarakat menjangkau transportasi publik setelah peresmian LRT oleh Presiden Joko Widodo Agustus 2023 lalu.
Sepanjang September 2023, rata-rata pengguna pada hari kerja sebanyak 905.845 orang per hari. Volume tertinggi tercatat pada Rabu, (27/9) yang mencapai sebanyak 952.595 orang.
"Jika dibanding dengan rata-rata volume pengguna di hari kerja Agustus 2023 kemarin terjadi kenaikan sebesar 3,55% atau rata-rata volume pengguna di angka 874.754 orang per hari," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam keterangan resmi, Rabu (4/10).
Baca juga: Penumpang Kecewa! Perjalanan Commuter Line Via Manggarai Tidak Bisa Dilalui
Tren kenaikan juga tercatat di stasiun-stasiun Commuter Line yang terintegrasi dengan stasiun LRT. Salah satunya, Stasiun Commuter Line Sudirman yang terintegrasi dengan Stasiun LRT Dukuh Atas, sepanjang September kemarin tercatat rata-rata pengguna yang naik di stasiun tersebut berjumlah 36.190 orang per harinya.
"Angka tersebut lebih besar 32,29% jika dibanding rata-rata volume pengguna yang naik pada bulan Agustus lalu yaitu sebanyak 27.356 orang per hari," ujarnya.
Baca juga: Pengguna Commuter Line yang Naik LRT Jabodebek Bisa Pakai KMT
Selain itu, Stasiun Commuter Line Cawang yang terintegrasi dengan Stasiun LRT Cikoko juga mengalami tren kenaikan. Pada bulan September 2023 rata-rata pengguna Commuter Line yang naik di stasiun tersebut sebanyak 17.200 orang per hari atau lebih tinggi 14,75% jika dibanding rata-rata bulan Agustus 2023 yaitu 14.989 orang per hari.
Mengantisipasi kenaikan tren volume pengguna di stasiun-stasiun integrasi, KAI Commuter melakukan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk mewujudkan integrasi antar moda. Mulai dari integrasi fisik yakni adanya akses menuju trasportasi terusan lainnya maupun integrasi pembayaran untuk memudahkan pengguna dalam transaksi pembelian tiket salah satunya dengan menggunakan Kartu Multi Trip (KMT).
Patut dicatat, KMT merupakan uang elektronik dengan sistem saldo milik KAI Commuter, yang saat ini sudah dapat digunakan dalam transaksi pembayaran tiket transportasi publik lain.
Dengan KMT, masyarakat dapat melakukan pembayaran tiket transportasi publik di wilayah Jabodetabek seperti Commuter Line, LRT Jabodebek, LRT Jakarta, MRT dan TransJakarta.
Selain itu juga KMT bisa digunakan untuk pembayaran moda transportasi publik di luar Jabodetabek seperti tiket Bus TransYogya, TransJateng, dan TransJatim.
Hingga September 2023 kemarin tercatat sebayak 57,59% dari seluruh transaksi pembayaran tiket Commuter Line Jabodetabek atau sebanyak 216 juta lebih transaksi menggunakan KMT. Ini membuktikan bahwa penggunaan KMT sebagai alat pembayaran transaksi tiket transportasi menjadi pilihan utama dalam bertransportasi.
Untuk peningkatan pelayanan, KAI Commuter bersama Gojek juga melakukan pengembangan sistem pembelian tiket melalui aplikasi Go Transit. Tercatat sebesar 5,53% transaksi pengguna Commuter Line Jabodetabek menggunakan aplikasi tersebut untuk melakukan pembelian tiket hanya dengan satu kali transaksi.
Sementara itu untuk penggunaan Uang Elektronik Bank (Flash BCA, E-Money Mandiri, Tap Cash BNI, Brizzi BRI dan Jakcard Bank DKI) transaksi pembelian tiketnya sebesar 36,70%.
Selain terintegrasi dengan layanan transportasi publik di dalam kota, stasiun-stasiun Commuter Line Jabodetabek juga terintegrasi dengan intermoda yaitu dengan perjalanan kereta jarak jauh seperti yang berada di Stasiun Jakarta Kota, Stasiun Bekasi, Stasiun Cikarang, Stasiun Pasar Senen, Stasiun Jatinegara dan Stasiun Rangkasbitung.
"Dengan kolaborasi bersama pihak-pihak lain, integrasi antarmoda ini merupakan bentuk pelayanan KAI Commuter dalam memberi kemudahan bagi masyarakat menggunakan transportasi publik. Dengan begitu, diharapkan ke depannya semakin banyak masyarakat yang beralih ke transportasi publik dalam melakukan mobilisasi," imbuhnya. (Z-10)
Terkini Lainnya
Akhir Pekan, 27.716 Penumpang Kereta Commuter Turun di Stasiun Bogor
Akses Parkir di Terminal 3 Bandara Soetta Diperbarui, Apa yang Berubah?
Penumpang KAI Puncak Arus Balik Libur Idul Adha Capai 39 Ribu
Libur Idul Adha, Garuda Indonesia dan Citilink Angkut Lebih dari 73 Ribu Penumpang
PM Republik Ceko Petr Fiala Belasungkawa Atas Kecelakaan Kereta di kota Pardubice
Ombudsman: Marak Calo hingga Penipuan Tikel Kapal saat Mudik Lebaran 2024
Tingkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kinerja Bisnis Lewat SAP Terintegrasi
Mengungkap Kecanggihan Teknologi di Balik Penerapan Sistem Pembayaran Digital Terintegrasi
Kawasan Asia Pasifik Masih Jadi Incaran Perusahaan Multinasional
Tarif Tol Kelapa Gading – Pulo Gebang Bakal Naik, Apa Saja Untungnya Buat Pengguna?
Integrasi NIK dan Data Bansos agar Lebih Tepat Sasaran
Buku 'Integrasi Ilmu dan Islam': Pentingnya Pahami Islam Secara Keilmuan
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap